Jumat, 19 Agustus 2011

askep gerontik2

| Jumat, 19 Agustus 2011 | 0 komentar

I. PENGKAJIAN

A.Identitas klien

  1. Nama : Bp. P.

  2. Umur : 87 tahun.

  3. Jenis kelamin : Laki-laki.

  4. Alamat sebelum masuk panti : Gunung Ketur, Jl. Suryopranoto, no.74. RT.05, RW.02, Gunung Ketur.

  5. Status perkawinan : Menikah.

  6. Agama : Islam.

  7. Suku : Jawa.

  8. Pendidikan : SR.

  9. Pekerjaan sebelum masuk panti : -

  10. Tanggal masuk panti : 01 Juni 2004.

  11. Tangal pengkajian : 08 Juni 2004.

  12. Sumber informasi : Bp.P, Petugas PSTW Ykt. Unit Abiyoso.

  13. Ruang : Wisma Balekambang.

  14. Pramurukti : Ny. Rukmini.



B.Riwayat masuk

  1. Alasan utama masuk panti :

Bp. P dan istrinya Ny. T tidak mempunyai penghasilan tetap, dengan sosial ekonomi yang serba kekurangan, tidak mempunyai anak ataupun saudara yang dapat membantu kebutuhan hidup sehari-hari.

  1. Proses masuk panti :

Masuk PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso diantar oleh perangkat desa Kelurahan Gondokusuman Yoryakarta yang juga merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap Bp. P.

  1. Orang yang bertanggungjawab :

Bapak Yatno, Gondokusuman, RT. 04/RW.03, Yogyakarta.

  1. Bangsal yang ditempati :

Wisma Balekambang PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso.



C.Struktur keluarga

Keluarga Bp.P merupakan keluarga inti tanpa anak, dengan Bp. P sebagai kepala keluarga, dan Ny. T istrinya.

D.Riwayat keluarga

Bp. P menikah dengan Ny. T pada tahun 1947 dan tidak mempunyai anak serta tidak mempunyai saudara.

E.Riwayat penyakit

  1. Keluhan utama saat ini adalah pegal-pegal badannya terutama pada punggungnya, nyeri pada perutnya, serta tidak bisa beristirahat.



  1. Yang dipikirkan saat ini : tidak ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, klien merasa senang dapat tinggal di panti karena tidak lagi memikirkan masalah ekonomi dan ada yang mengurus kebutuhannya, dan tidak ada orang lain yang dipikirkannya selain istrinya dan dirinya sendiri.

  2. Riwayat penyakit dahulu : Sejak tidak mampu bekerja/ produktif Bp. P sering sakit perut dan pinggang terasa pegal-pegal, satu tahun terakhir hal tersebut makin dirasakan.

F.Pengkajian fungsional

  1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :

Sekarang ini Bp. P merasa sakit pada perutnya, punggung, dan seluruh badannya, sakit pada perutnya dikarenakan kondisi ekonomi pada saat yang lalu yang menyebabkan makannya tidak teratur bahkan kadang kala tidak makan, sakit pada badannya dikarenakan kondisi tubuhnya yang sudah menua sehingga tidak seperti dulu lagi, selama 6 hari belum mandi karena tidak bisa mandi air dingin dan udara yang dirasakan dingin.

  1. Pola nutrisi :

    1. Makan :

Sebelum masuk panti Bp. P makan tidak teratur bahkan kadang kala tidak makan, selama di PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso dia makan teratur dan dapat menghabiskan porsinya.

b.Minum :

Sejak dahulu sebelum masuk PSTW sampai sekarang Bp. P minum sekitar 2 s/d 4v gelasa perhari.

  1. Pola eliminasi :

a.BAB :

Sebelum masuk PSTW Bp. P tidak teratur BAB nya, sekarang ini sudah teratur satu hari satu kali.

b.BAK:

Sebelum masuk PSTW Bp. P BAK sekitar 12 kali sehari, sekarang ini 8 s/d 9 perhari.

  1. Pola aktifitas dan latihan :



Kemampuan merawat diri

0

1

2

3

4

Makan dan minum









Mandi









Toileting









Berpakaian









Berpindah/berjalan









Ambulasi/ROM









0 : madiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain & alat, 4 : tergantung total.



  1. Pola tidur dan istirahat :

Sebelum masuk PSTW Bp. P tidur mulai pukul 09.00 s/d 22.00 kemudian bangun sekitar satu jam dan tidur lagi sampai pukul 05.00, sejak masuk PSTW Bp. P mengatakan sulit tidur, seringkali ia memulai tidur pukul 24.00 dan bangun pulul 02.00 dan tidak dapat tidur lagi.

  1. Pola perseptual (fisik dan fungsi) :

Bp. P masih dapat membaca dengan baik tanpa menggunakan alat bantu baca, pendengaran masih baik, terbukti dapat menjaab sesuai topik pertanyaan, masih dapat merasakan makanan asin, manis, pahit dsb, sensasi kulit masih baik.

  1. Pola persepsi diri :

    1. Gambaran diri :

Bp. P merasa semua bagian tubuhnya baik dan tidak ada kecacatan, sekarang ini ia merasa tubuhnya tidak sesehat dulu lagi karena sudah tua.

    1. Identitas diri :

Bp. P mengerti dirinya seorang laki-laki, tetapi dia tidak mempunyai anak dari perkawinannya, tetapi hal tersebut diyakini sebagai sebuah takdir dari Yang Kuasa.

    1. Peran :

Bp. P mengatakan tidak ada masalah dalam perannya sebagai seorang kepala keluarga, dan perannya sebagai naggota masyarakat, sekarang ini dia belum membina hubungan baru dengan sesama warga panti.

    1. Ideal diri :

Bp. P berharap sakit pada perut dan tubuhnya dapat berkurang sehingga ia dapat lebih mudah dalam beraktifitas olah raga, dan bergaul dengan sesama warga panti.

    1. Harga diri :

Bp. P merasa sebagai orang yang berharga karena masih mempunyai teman yang memperhatikan dan pemerintah yang memberi perhatian penuh terhadap kondisinya dan keluarganya.

  1. Pola hubungan-peran :

Orang yang paling dekat dengan Bp. P adalah istrinya yaitu Ny. T, Bp. P mengatakan sebenarnya selama ini tidak ada masalah dalam hubungan sosial, cuma sejak masuk panti sampai sekarang dia belum mempunyai teman yang lain karena kondisinya yang dirasakan belum memungkinkan baginya untuk keluar dari ruangan untuk bergaul dengan sesama penghuni panti.

  1. Pola manajemen koping-stress :

Bp. P merasa betah dengan kondisi lingkungan panti, hanya saja kondisi tubuhnya yang dirasakan belum mampu untuk aktifitas membuatnya belum bisa bergaul dengan sesama penghuni panti, pada saat dirasakan sakit dia meminta obat di poliklinik panti, untuk sakit perutnya biasanya ia menggunakan air panas yang dimasukan kedalam botol dan kemudian diusapkan ke bagian yang sakit, untuk sakit pada badannya biasanya ia dapat menguranginya dengan pengaturan posisi tidur dan aktifitasnya.

  1. Sistem nilai dan keyakinan :

Bp. P beragama islam, hanya saja sebelum masuk panti dia mengatakan tidak melakukan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang menuntut perhatian dan waktunya, sekarang ini ia mengatakan ingin memperbaiki kualitas ibadahnya yaitu dengan melaksanakan sholat lima waktu, hanya saja ia mengatakan membutuhkan bimbingan untuk mengingat kembali tata cara dan doa-doa yang harus ia baca (tata cara sholat), dan meminta bimbingan kepada perawat/pramurukti.











G.Pemeriksaan fisik

  1. KU : Baik, Composmentis, tampak kurang rapi dan agak kotor, lemah, lelah, lesu dan ekspresi menahan nyeri.

  2. Status Gizi : Cukup, BB 43 kg, TB 156 cm

  3. Tanda-tanda vital

Tensi : 170/80, nadi : 88 x permenit RR : 24 x /menit.

4. Kepala : Rambut kotor, beruban, mesochepal, simetris.

5. Mata : Konjungtiva tidak,anemis, sclera tidak ikterik

6. Telinga : Tidak ada gangguan pendengaran

7. Mulut : Gigi sudah banyak yang tanggal.

8. Thorax : Perkusi paru sonor, tidak ada suara napas tambahan.

9. Abdomen : Peristaltik normal, tidak ada pembesaran hepar atau lien, nyeri tekan (+) pada seluruh kuadran.

10. Ekstremitas : Simetris, oedema (-), kekuatan otot 4, tidak ada keterbatasan gerak, berjalan menggunakan tongkat kalau berjalan tampak hati-hati dan sering memegang daerah pinggang dan perut.



II. ANALISA DATA



DATA

PROBLEM

ETIOLOGI

DS:

  • Bp. P mengatakan nyeri pada perutnya yang dirasakan sejak satu tahun terakhir.

  • Bp. P mengatakan badannya sering pegal-pegal sejak satu tahun terakhir terutama pada pagi jari.

  • Bp. P mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri pada perut dan pegal-pegal pada badannya.

  • Bp. P mengatakan belum bisa bergaul dengan penghuni panti yang lain karena nyeri yang dialaminya.

DO:

  • Nyeri takan pada daerah perut seluruh kuadran.

  • Tampak lemah

  • Ekspresi menahan nyeri.

Nyeri kronis

Ketidak mampuan fisik yang kronis

DS:

  • Bp. P mengatakan sudah 6 hari tidak mandi karena tidak tahan dengan udara dan air dingin.

DO:

  • Tampak kurang rapi dan agak kotor.

  • Rambut kotor.

Defisit perawatan diri : mandi/kebersihan

Nyeri

DS:

  • Bp. P mengatakan, sebelum masukm panti dia tidak pernag menjalankan ibadah sholat sesuai dengan ajaran agama.

  • Bp. P mengatakan sekarang ini ingin memperbaiki kualitas ibadahnya.

DO:

  • Meminta bimbingan sholat kepada perawat dan pramurukti.

Kesiapan untuk peningkatan kesejahteraan spiritual



DS:

  • Bp. P mengatakan tidak bisa tidur baik siang atau malam.

  • Bp. P mengatakan kalau tidur sekitar pukul 24.00 dan bangun sekitar pukul 02.00 dan tidak bisa tidur lagi.

DO:

  • Tampak lemah, lelah, lesu dan ekspresi menahan nyeri.



Kurang tidur

Ketidaknyamanan fisik yang lama.

  1. DIAGNOSA

    1. Nyeri kronis berhubungan dengan Ketidak mampuan fisik yang kronis.

    2. Defisit perawatan diri : mandi/kebersihan berhubungan dengan Nyeri.

    3. Kurang tidur berhubungan dengan Ketidaknyamanan fisik yang lama.

    4. Kesiapan untuk peningkatan kesejahteraan spiritual.



IV. PERENCANAAN

No. Dx

Tujuan

Perencanaan

Rasional

1.

Tupan :

Bp. P mampu mengenal perilaku untuk menurunkan nyeri.

Tupen :

    • Bp. P mamu mengontrol nyeri.

    • Bp.P mampu menerapkan pengetahuannya untuk mengurangi nyeri.

  • Berikan informasi tentang pentingnya makan teratur untuk mengurangi nyeri akibat penyakit maag kronis.

  • Berikan informasi tentang pentingnya minum air secara adekuat sesuai kebutuhan tubuh.

  • Berikan informasi tentang penggunaan air panas dalam botol untuk mengurangi nyeri.

  • Anjurkan untuk minum hangat pada saat timbul nyeri malam hari.

  • Makan teratur dapat mengontrol kadar asam lambung dan dapat memperbaiki status energi dalam tubuh, sehingga mempunyai energi yang cukup untuk mengontrol nyeri.

  • Asupan cairan sesuai kebutuhan tubuh akan membuat kondisi ginjal tetap sehat sehingga dapat mengurangi nyeri pada punggungnya.

  • Air panas dapat membantu proses vasodilatasi pembuluh darah, mengalihkan nyeri.

  • Minum cairan diwaktu nyeri di malam hari dapat menetralkan cairan lambung yang semakin asam akibat semakin kosongnya isi lambung.

2.

Tupan :

Bp. P mampu membersihkan diri sendiri dengan mandi yang teratur minimal 2 kali sehari.

Tupen :

    • Bp. P mampu memodifikasi kondisi lingkung an (air) untuk mandi.

    • Bp. P meningkatkan kontrol terhadap nyeri

    • Beritahukan pentingnya mandi untuk kesehatan.

    • Ajarkan cara menyiapkan air hangat dengan cara yang sederhana (dijemur).

    • Motifasi untuk mandi teratur minimal 2 kali sehari.

    • Anjurkan Bp. P untuk melakukan latihan kecil/olah raga ringan secara teratur pagi dan sore untuk meningkatkan metabolisme tubuh sehingga tubuh menjadi hangat.

    • Anjurkan untuk mandi pada saat tubuh dalam keadaan hangat.

    • Dengan mani minimal 2 kali sehari maka kebersihan diri dapat terpenuhi sehingga tubuh menjadi lebih segar dan bergairah.

    • Dengan menjemur air terlebih dahulu maka air akan menjadi hangat sehingga dapat mengurangi nyeri akibat udara dan air yang dingin.

    • Dengan tubuh yang hangat maka kemampuan adaptasi terhadap udara dingin akan meningkat

3.

Tupan :

Kebutuhan tidur Bp. P terpenuhi yaitu minimal 6 jam sehari semalam.

Tupen :

  • Bp. P akan mencoba tidur siang.

  • Bp. P akan mencoba melaku kan latihan fisik ringan untuk me nyalurkan energi, sehingga tubuh akan terangsang untuk istirahat.

  • Bp. P akan mencoba aktifitas yang merangsang tidur: nonton TV/ membaca koran/majalah.

  • Anjurkan Bp. P untuk melakukan senam pagi secara teratur sesuai jadwal dari panti.

  • Anjurkan Bp. P untuk mandi setelah senam pagi.

  • Anjurkan Bp. P untuk makan setelah senam pagi.

  • Anjurkan Bp. P untuk mencoba tidur setelah makan pagi kalau tidak ada kegiatan panti.

  • Anjurkan Bp. P untuk menonton TV pada saat berita siang atau setelah makan siang.

  • Anjurkan Bp. P untuk mencoba tidur setelah makan siang.

  • Dengan melakukan senam pagi maka energi tubuh akan keluar dan tubuh menjadai hangat.

  • Dengan mandi setelah senam pagi maka tubuh akan menjadi lebih segar sehingga nyaman untuk beristirahat.

  • Setelah makan, maka kita akan menjadi mengantuk karena pengaruh peningkatan peredaran darah di daerah perut dan pemecahan triptopan menjadi protein yang lebih sederhana akan merangsang timbulnya ngantuk.

  • Dengan menonton TV atau membaca koran maka akan menjadi terhibur sehingga aktifitas psikologis akan berkurang.

4.

Tupan :

Bp. P akan dapat dapat melaksana kan sholat lima waktu sesuai dengan ajaran agamanya.

Tupen :

  • Bp. P bisa menguasai tata cara sholat lima waktu dengan benar.

  • Bp. P akan mengikuti bimbingan agama sesuai dengan jadwal dari panti.

  • Ajarkan tentang tata cara sholat lima waktu.

  • Berikan buku pedoman tata cara sholat lima waktu untuk dipelajari.

  • Berikan informasi mengenai jadwal bimbingan agama dipanti yaitu setiap hari selasa dan kamis.

  • Kerja sama dengan pramurukti tentang pembelajaran tata cara sholat lima waktu pada Bp.P.

  • Dengan pembelajaran tata cara sholat maka Bp. P akan lebih siap dan mantap dalam melakukan ibadah sholat.

  • Dengan pemberian media untuk belajar maka Bp. P akan lebih aktif mencari tahu tentang pengetahuan tata cara sholat.

  • Kerja sama dengan pramurukti akan lebih memudahkan bimbingan dan pemantauan.













V. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No. Dx

Pelaksanaan

Evaluasi

1.

Selasa, 8 Juni 2004

  • Memberikan penyuluhan tentang hubungan makan teratur dengan penyakit maag.

  • Memberikan informasi tentang pentingnya minum air secara adekuat sesuai kebutuhan tubuh untuk menjaga agar ginjal tetap sehat sehingga dapat berfungsi dengan benar.

  • Memberikan penyuluhan tentang pengurangan nyerui dengan penggunaan air panas dalam botol yang diusapkan ke daerah yang nyeri ; perut atau punggung.

  • Menganjurkan minum hangat pada saat timbul nyeri malam hari.

S:

  • Bp. P mengatakan baru tahu tentang hubungan makan teratur dengan nyeri pada perutnya, ia mengatakan kalau sekarang ini sejak masuk panti memang makannya lebih teratur, dan mengatakan akan selalu mengingatnya dan melaksanakannya.

O:

  • Bp. P terlihat antusias mendengarkan informasi yang diberikan, Pukul 12.30 terlihat sedang makan siang.

A:

  • Bp. P telah mempunyai pengetahuan untuk mengonmtrol dan menurunkan nyeri, rencana berhasil sebagian.

P:

  • Teruskan intervensi, lakukan pemantauan dengan melibatkan pramurukti.

2.

Rabu, 9 Juni 2004

    • Memberitahukan pentingnya mandi untuk kesehatan dan kesegaran tubuh.

    • Mengajarkan cara menyiapkan air hangat dengan cara yang sederhana (dijemur) untuk mandi.

    • Memotifasi Bp. P untuk mandi teratur minimal 2 kali sehari.

    • Koordinasi dengan pramurukti untuk menganjurkan Bp. P melakukan latihan kecil/olah raga ringan secara teratur pagi (senam) dan sore untuk meningkatkan metabolisme tubuh sehingga tubuh menjadi hangat.

    • Menganjurkan Bp.P untuk mandi pada saat tubuh dalam keadaan hangat setelah melakukan senam pagi.

S:

      • Bp. P mengatakan sudah tahu pentingnya mandi, tetapi karena kondisi kesehatannya maka ia sekarang ini jarang mandi, tapi sekarang sudah mengerti cara untuk mensiasatinya yaitu dengan cara menjemur air dahulu terus senam pagi kemudian mandi.

O:

      • Pukul 10.00 Bp. P terlihat habis mandi dan sudah rapi, tampak segar.

A:

      • Rencana berhasil.

P:

      • Hentikan intervensi, pertahankan kondisi dengan melibatkan pramurukti untuk melakukan pemantauan.



3.

Kamis, 10 Juni 2004

  • Mengajak dan menganjurkan Bp. P untuk melakukan senam pagi secara teratur sesuai jadwal dari panti.

  • Memotifasi Bp. P untuk mandi setelah senam pagi dan menganjurkannya untuk makan setelah senam pagi.

  • Menganjurkan Bp. P untuk mencoba tidur setelah makan pagi kalau tidak ada kegiatan panti.

  • Menganjurkan Bp. P untuk menonton TV pada saat berita siang atau setelah makan siang.

  • Menganjurkan Bp. P untuk mencoba tidur setelah makan siang.

  • Menjelaskan kepada Bp.P hubungan aktifitas makan dan istirahat.

S:

    • Bp.P mau untuk senam pagi dan mengatakan dapat mengerti pentingnya senam untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat sehingga istirahatnya akan lebih teratur.

O:

    • Bp. P mau mengikuti senam pagi, kemudian mandi, setelah mandi dia nonton TV dan membawa koran bekas untuk di baca.

A:

    • Rencana berhasil sebagian.

P:

    • Teruskan intervensi dan libatkan pramurukti dalam pemantauan dan intervensi selanjutnya.

I:

    • Pramurukti menyatakan kesediaanya dan kesiapannya untuk bekerja sama melakukan intervensi kperawatan yang sudah dibuat.

4.

Kamis, 10 Juni 2004

  • Mengajarkan kepada Bp.P tata cara sholat lima waktu mulai dari niat, takbiratul ikhram, ruku, sujud.

  • Memberikan informasi mengenai jadwal bimbingan agama dipanti yaitu setiap hari selasa dan kamis.

  • Mengajak Bp. P untuk mengadiri pengajian dan bimbingan rokhani di mushala panti.

  • Memberitahukan kepada pramurukti tentang keinginan dan kesiapan Bp. P untuk belajar tata cara sholat lima waktu.



Jumat, 10 juni 2004

    • Memberikan buku tuntunan sholat lengkap untuk dipelajari oleh Bp. P.

    • Evaluasi





Sabtu, 11 Juni 2004

  • Evaluasi

  • Terminasi

S:

  • Bp.P tampak antusias mendengarkan dan mempraktekan pengetahuan yang baru didapatnya.

O:

  • Bp. P mau mengikuti pengajian dan bimbingan rokhani di mushola, Pukul 12.30 tampak sedang mengerjakan sholat dhuhur.

A:

  • Rencana berhasil.



P:

  • Hentikan intervensi, dan Motifasi dan ingatkan Bp. P untuk selalu melaksanakan kewajiban sholatnya untuk bekal di akherat nanti.





S:

Bp. P mengucapkan terimaksih atas perhatian dan pengetahuan yang telah diberikan dan mengatakan akan selalu mengingat dan melaksanakannya sebagai bekal hidup di dinia dan akherat.

O:

Bp. P tampak rapi dan bersih, masih ada keluahan tentang sakit pada punggungnya.

A:

Rencana berhasil sebagian.

P:

Koordinasi dengan pramurukti untuk meneruskan intervensi.



Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com