Jumat, 19 Agustus 2011

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. T DENGAN POST STROKE

| Jumat, 19 Agustus 2011 | 18 komentar

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. T DENGAN POST STROKE





Nama mahasiswa : Ni Nyoman Udiani

Tempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman.

Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004



A. Identitas diri klien

Nama : Ny. T

Umur : 60 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman.

Status perkawinan : Janda

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SR

Pekerjaan : IRT

Sumber : Klien dan keluarga



B. Struktur Keluarga

No

Nama

JK

Hub dgn Klien

Umur

Pen-

didikn

Agama

Pekerjaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Ny. T K

Ny. T

Ny S

Tn. P

Sdr. W W

Sdri. E N

Sdri. D F

An. M H

P

P

P

L

L

P

P

P

Ibu

Adik

Anak

Menantu

Keponakan

Keponakan

Keponakan

Cucu

85 th

38 th

29 th

27 th

19 th

18 th

17 th

3 th

TS

SD

SLTA

SMEA

PT

SMU

SMU

BS

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Pijat Bayi

Buruh

IRT

Bengkel

Mahasiswa

Pelajar

Pelajar

Tidak ada







Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki



: Perempuan



: Pasien

: Tinggal satu rumah

C. Riwayat Keluarga

Keluarga klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis atau penyakit keturunan yang lain.



        D. Riwayat Penyakit

        1. Keluhan utama saat ini:

Klien mengeluh seluruh tubuhnya terasa kaku. Klien tidak bisa miring kanan/ kiri dan duduk sendiri. Kedua ekstremitas bawah ka/ki kaku dan tidak bisa lurus. Tekanan darah 140 / 80 mmHg. Pada bagian bokong klien nampak kemerahan.

        1. Apa yang dipikirkan saat ini:

Pasien mengatakan memikirkan penyakitnya mengapa tidak sembuh-sembuh dan bagaimana supaya bisa cepat sembuh. Padahal tingkat ekonomi klien tergolong pas-pasan.

Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Dirinya sendiri.

        1. Riwayat penyakit dahulu:

Klien mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 13 tahun yang lalu, pada awalnya klien rutin kontol ke dokter dan minum obat secara teratur. Namun karena keterbatasan ekonomi dan tidak punya dana lagi untuk pengobatan, klien akhirnya tidak control dan minum obat lagi. Pada bulan Juli tahun 1997 klien mengalami stroke yang pertama kalinya. Klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri. Namun klien dapat sembuh kembali dengan minum obat tanpa perawatan di rumah sakit. Pada bulan Desember tahun 1998 klien mengalami stroke kembali untuk kedua kalinya dan dirawat di Rumah Sakit Murangan selama ± 5 hari. Setelah serangan tersebut klien dapat sembuh kembali dengan gejala sisa (klien berjalan dengan kakinya diseret-seret). Dan Pada Bulan April 2003 klien mengalami serangan kembali untuk yang ketiga kalinya, sampai saat ini klen masih terbaring kaku di tempat tidur.

E. Pengkajian

  1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa ke dokter atau puskesmas.

  1. Pola nutrisi

Jumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama 1/2 piring nasi tiap kali makan, 1 potong lauk nabati, , 2 sendok sayur. Pada sore harinya klien ngemil (kue atau gorengan) tidak tentu jumlahnya.

Minum kira-kira 1,5 gelas besar perhari.

Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis minuman: air putih

  1. Pola eliminasi

B.a.b : Tidak teratur, 2-3 hari sekali

B.a.k : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.



  1. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri

0

1

2

3

4

Makan / minum





V





Mandi





V





Toileting





V





Berpakaian





V





Mobilitas di tempat tidur





V





Berpindah / berjalan





V





Ambulasi / ROM





V





Keterangan :

0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.

  1. Pola tidur dan istirahat

Klien terbiasa tidur mulai pukul 19.00 – 05.30 WIB, sering terbangun sendiri. Klien tidur siang mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB namun kadang tidak menentu.

  1. Pola perceptual

Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas dalam jarak tertentu, tidak pakai kaca mata.

Pendengaran : Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.

Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam

dan asin.

Sensasi : Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

  1. Pola persepsi diri

  1. Gambaran diri

Klien tidak merasa terganggu dengan keadaannya/penampilan sekarang ini.

  1. Ideal diri

Klien merasa puas apa yang didapatkannya selama ini.

  1. Harga diri

Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi namun klien punya semangat untuk sembuh walaupun kadang klien merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini.

  1. Identitas diri

Klien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan.

  1. Peran diri

Klien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak maupun sebagai seorang nenek.

  1. Pola peran hubungan

Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Klien tinggal di rumah bersama ibunya dan 1 orang adik dan 1 orang anak dan menantu serta 1 orang cucunya dan 3 orang keponakan.

  1. Pola managemen koping stress

Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya yang tidak sembuh-sembuh. Keadaan sakit saat ini hanya dibiarkan tanpa pengobatan apapun dan dirawat di rumah oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dilakukan karena klien dan keluarga tidak mempunyai dana lagi untuk pengobatan.klien baik medis maupun alternatif.

  1. Sistem nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam, namun pada saat ini klien tidak menjalankan sholat lagi. Klien tidak dapat lagi mengikuti kegiatan keagamaan. Klien mengatakan penyakit yang dialamimya merupakan suatu hukuman dan cobaan dari Allah atas dosa-dosanya selama ini.









F. Pemeriksaan Fisik

  1. Pemeriksaan fisik

    1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis

    2. TD : 140/80mmHg. Nadi: 88x/menit, Respirasi : 20x/menit dan

    3. Temperatur : 37°C, BB : Kg dan TB : Cm

    4. Kepala : Kulit kepala bersih dan rambut nampak berminyak

    5. Mulut : bibir lembab, mukosa merah muda

    6. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis

    7. Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), tidak ada ketinggalan gerak

    8. Paru-paru : vesikuler (+), sonor (+)

    9. Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-), turgor kulit baik

    10. Ekstremitas : Kaku, kuku jari tangan dan kaki panjang.

    11. Neurologi :



  • Refleks patologis :



  • Refleks fisiologis :



  • Gerakan :

  • Tonus otot :



  • Kekuatan :



  • Trofi :

  1. Pemeriksaan Panca Indera

        1. Penglihatan (mata) :

    • Bola mata : simetris tidak ada kelainan

    • Konjunctiva : tidak anemis

    • Sklera : tidak ikterik

    • Reaksi cahaya : +/+

    • Visus : 5/6



    1. Pendengaran (telinga) :

    • Bentuk telinga simetris

    • Nyeri tekan tidak ada

    • Liang telinga : nampak kotor

    • Terjadi penurunan fungsi pendengaran

    1. Pengecapan (mulut )

    • Gigi geligi karies (+), gigi tanggal (+)

    • Lidah bersih

    • Sensasi rasa manis, asin dan pahit (+)

    1. Sensasi (kulit)

    • Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)

    • Turgor kulit : baik

    1. Penciuman (hidung)

    • Lubang hidung simetris

    • Septum nasi : lurus

    • Konka : normal

    • Tidak ada sekret.



























G. Analisa Data

DATA

PROBLEM

ETIOLOGI

Data Subjektif :

    • Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku, tidak bisa miring kanan/kiri sendiri

    • Klien mengatakan lumpuh sejak tahun 1997

    • Klien mengatakan saat ini serangan stroke ketiga kalinya

    • Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

Data Objektif :

    • Klien nampak terbaring kaku di tempat tidur.

    • Kedua ekstremitas bawah kanan/kiri kaku dan tidak bisa lurus

    • Keterbatasan ROM

    • Derajat kekuatan otot : 2 (gerakan tanpa menahan gaya berat)

    • Semua aktivitas dibantu orang lain

    • TD : 130 / 80 mmHg

    • N : 80 x/m, RR : 20 x/m

Kerusakan mobilitas fisik

Kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur

Data Subjektif :

    • Klien mengatakan sejak April tahun 2003 sudah terbaring di tempat tidur

    • Klien mengatakan posisi baring jarang diubah karena tidak bisa sendiri dan tidak merasa nyaman

    • Keluarga mengatakan melakukan perawatan kulit hanya sebatas memandikan klien

Data Objektif :

    • Keterbatasan ROM

    • Klien nampak terbaring kaku di tempat tidur

    • Pada bagian bokong klien nampak kemerahan

Risiko kerusakan integritas kulit



Imobilitas fisik

Data Subjektif :

    • Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

    • Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku

Data Objektif :

    • Keterbatasan ROM

    • Klien nampak terbaring kaku di tempat tidur

    • Liang telinga kotor

    • Gigi karies (+)

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting

Kelemahan, kerusakan neuromuskuler

Data Subjektif :

    • Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

    • Klien mengatakan makan sesuai dengan menu keluarga yang seadanya

Data Objektif :

    • Keterbatasan ROM

    • Klien nampak terbaring kaku di tempat tidur





Resiko konstipasi

Kurang aktivitas fisik

Data Subjektif :

    • Klien merasa tidak berguna lagi, kadang klien merasa putus asa

    • Klien mengatakan penyakitnya merupakan suatu hukuman dari Yang Kuasa

    • Klien merasa tidak berdaya dan bertanya kapan penyakitnya bisa sembuh

Data Objektif :

    • Klien nampak menangis

    • Ekspresi wajah nampak sedih

Harga diri rendah fungsional

Kerusakan/ gangguan fungsi





H. Diagnosa Keperawatan

  1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur

  2. Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan neuromuskuler

  3. Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi

  4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik

  5. Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik















PERENCANAAN KEPERAWATAN



DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

(1)

(2)

(3)

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler kekakuan sendi/ kontraktur



TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

  1. Memahami tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-pasif pasca stroke)

  2. Mendemonstrasikan garis besar program mobilisasi dini

  3. Melakukan latihan sesuai jadwal secara teratur





Tanggal : 2/11-2004

  1. Kaji kemampuan secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

  2. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

  3. Kaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

  4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-pasif pasca stroke)

  5. Monitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan

  6. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang longgar

  7. Lindungi klien dari trauma selama latihan

  8. Bantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif

  9. Motivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

  10. Ajarkan pada klien atau keluarga bagaimana melakukan latihan ROM aktif-pasif

  11. Anjurkan klien untuk beristirahat bila kelelahan

  12. Beri reinforcement positif bila klien dapat melakukan dengan baik.

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan neuromuskuler



TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat melakukan perawatan diri secara optimal

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/ keluarga dapat:

  1. Melakukan perawatan : mandi, berpakaian dan berhias secara optimal

  2. Melakukan perawatan : makan secara optimal

  3. Melakukan perawatan : toileting secara optimal



Tanggal : 2/11-2004

    1. Kaji kemampuan klien untuk kemandirian perawatan diri

    2. Kaji kebutuhan klien untuk perlengkapan adaptif kebersihan personal, berpakaian/ berhias, toileting dan makan.

    3. Anjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan klien

    4. Anjurkan keluarga menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh melakukan perawatan diri

    5. Bantu klien menerima kebutuhan ketergantungan

    6. Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien, mengintervensi hanya pada saat klien tidak dapat melakukan

    7. Anjurkan keluarga untuk menetapkan rutinitas aktivitas perawatan diri

Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi



TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat menerima keadaan dirinya.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

    1. Mengungkapkan perasaannya dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang terfjadi.

    2. Mengungkapkan penerimaan pada diri sendiri dalam situasi



Tanggal : 2/11-2004

        1. Kaji pernyataan harga diri klien

        2. Tentukan percaya diri klien menurut pandangan klien

    1. Dukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

    2. Bantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain

    3. Dukung kontak mata pada saat berkomunikasi dengan klien

    4. Tunjukkan kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

    5. Bantu klien untuk mengidentifikasi kembali persepsi negative tentang diri

    6. Eksplorasi keberhasilan klien yang sebelumnya dicapai

    7. Bantu klien untuk mengidentifikasi tindakan yang akan meningkatkan harga diri

    8. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik



TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu integritas kulit klien terjaga : kulit intact/utuh.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/keluarga dapat :

      1. Memahami pentingnya perawatan kulit bagi klien

      2. Menjaga kebersihan kulit

      3. Melakukan perawatan kulit dan daerah penekanan





Tanggal : 2/11-2004

  1. Kaji klien terhadap factor resiko kerusakan integritas kulit

  2. Kaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh, atau bengkak

  3. Kaji daerah penekanan (bony prominence)

  4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut pasif.

  5. Ajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion jika tidak ada kemerahan.

  6. Anjurkan keluarga untuk membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan kulit secara keseluruhan

  7. Anjurkan keluarga untuk merubah posisi klien dengan sering ( setiap 2 jam)

  8. Anjurkan keluarga untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari dan pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik



TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien tidak mengalami konstipasi

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

  1. Pola eliminasi BAB normal (ketepatan jumlah dan konsistensi)

  2. Mengkonsumsi diet tinggi serat



Tanggal : 2/11-2004

  1. Kaji klien terhadap adanya factor resiko untuk konstipasi

  2. Kaji kebiasaan frekuensi BAB, konsistensi, volume dan warna feses

  3. Monitor bising usus, pergerakan usus termasuk frekuensinya

  4. Identifikasi factor seperti pengobatan, imobilisasi dan diet yang dapat menyebabkan konstipasi

  5. Anjurkan meningkatkan intake cairan

  6. Anjurkan klien/ keluarga mengkonsumsi makanan yang tinggi serat

  7. Anjurkan klien untuk meningkatkan latihan/ aktivitas

PELAKSANAAN



NO DX

TANGGAL

IMPLEMENTASI

EVALUASI

(1)

(2)

(3)

(4)

1.

1/11-2004

        1. Mengkaji kemampuan klien secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

        2. Mengkaji keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

        3. Mengukur tanda-tanda vital klien.

        4. Mengkaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

        5. Menjelaskan pada klien dan keluarga pentingnya latihan aktif-pasif pasca stroke



S :

    • Ny. T mengatakan badannya sudah lama kaku jadi sulit untuk digerakkkan

    • Ny T mengatakan selama ini tidak pernah latihan karena anaknya sibuk

O :

    • Ny. T tampak memperhatikan penjelasan dari petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan inetrvensi perawatan

1.

3/11-2004

        1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

        2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

        3. Mengajarkan pada klien dan keluarga bagaimana melakukan latihan ROM dengan benar

        4. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa lelah

        5. Mengukur tanda-tanda vital klien sebelum dan sesudah melakukan latihan ROM

        6. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

        7. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur



S :

    • Ny. T mengatakan akan mencoba latihan yang diajarkan petugas

    • Ny T mengatakan seluruh tubuhnya sulit untuk digerakkan kecuali tangan, itupun hanya perlahan-lahan

O :

    • Ny. T tampak antusias melakukan latihan ROM yang di demonstrasikan dan dibantu petugas

    • Ny. T mencoba mempraktekan sendiri latihan ROM yang diajarkan petugas terutama gerakan tangan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi perawatan

1.

5/11-2004

  1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

  2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

  3. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa lelah

  4. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

  5. Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah latihan ROM

  6. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

S :

    • Ny. T mengatakan sudah bisa latihan tangan sendiri

    • Ny T mengatakan tidak bisa latihan gerakan-gerakan tertentu karena tidak ada yang membantu

O :

    • Ny. T tampak antusias melakukan latihan ROM yang di demonstrasikan petugas

    • Ny. T mencoba mempraktekan sendiri latihan ROM yang diajarkan petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi Ny. T dan keluarga untuk melakukan gerakan ROM yang diajarkan setiap hari sesuai dengan kemampuan klien

2.

2/11-2004

        1. Mengkaji kemampuan klien untuk kemandirian perawatan diri

        2. Menganjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan klien

        3. Menganjurkan keluarga untuk menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh melakukan perawatan diri

        4. Mengajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien dengan membantu hanya pada saat klien tidak dapat melakukan sendiri

S :

    • Ny. T mengatakan bisa makan dengan tangan sendiri asalkan piringnya didekatkan di tempat tidur

    • Ny T mengatakan semua aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarganya kecuali makan

    • Keluarga mengatakan Ny T memang dibiasakan untuk makan sendiri, tapi untuk kegiatan yang lain belum mampu

O :

    • Ny. T tampak kaku di tempat tidur

    • Makanan diletakkan didekat tempat tidur yang bisa dijangkau

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk memandirikan Ny T sesuai kemampuannya

3.

4/11-2004

  1. Mengkaji pernyataan harga diri klien

  2. Mendukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

  3. Membantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain terhadap klien

  4. Mendukung kontak mata pada saat berkomunikasi dengan klien

  5. Menunjukkan kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

  6. Melibatkan keluarga dalam perawatan klien

S :

    • Ny. T mengatakan merasa sudah tidak berguna lagi dan hanya menjadi beban bagi keluarganya

    • Ny T mengatakan kasihan pada ibu dan anaknya yang selalu direpotkan

    • Ny T mengatakan ibu dan anaknya yang selalu membantu memenuhi kebutuhannya

O :

    • Ny. S tampak menangis sambil bercerita dengan petugas

    • Ny T sudah mau mengungkapkan perasaannya pada petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk selalu memberi support kepada klien dan selalu mendengarkan keluaannya

4.

6/11-2004

  1. Mengkaji klien terhadap factor resiko kerusakan integritas kulit

  2. Mengkaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh atau bengkak

  3. Mengkaji daerah penekanan (bony prominence)

  4. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut yang pasif seperti pasca stroke

  5. Mengajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion.

  6. Menganjurkan keluarga untuk membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan kulit secara keseluruhan

  7. Menganjurkan keluarga untuk merubah posisi klien dengan sering (setiap 2 jam)

  8. Menganjurkan klien untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari atau pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

S :

    • Ny. T mengatakan punggungnya terasa panas dan dibagian bokong terasa sakit

    • Ny T mengatakan tidak bisa membalikkan badan sendiri

    • Keluarga mengatakan akan mengikuti anjuran petugas

O :

    • Ny. T tampak segar setelah kulitnya dirawat dengan sabun dan lotion

    • Tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit pada klien

A : Masalah kerusakan integritas kulit masih beresiko

P : Motivasi keluarga untuk melakukan perawatan kulit setiap hari menjelang tidur secara teratur

5.

6/11-2004

  1. Mengkaji klien terhadap adanya factor resiko untuk konstipasi

  2. Mengkaji kebiasaan frekuensi BAB

  3. Mendengarkan bising usus klien

  4. Menganjurkan klien dan keluarga untuk meningkatkan masukan cairan seperti air putih setiap hari

  5. Menganjurkan klien dan keluarga untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah papaya

  6. Menganjurkan klien untuk tetap latihan tiap hari secara teratur

S :

    • Ny. T mengatakan BAB 1 kali tiap hari dengan konsistensi padat

    • Bising usus normal

O :

    • -

A : Masalah konstipasi masih beresiko

P : Motivasi Ny. T atau keluarga untuk meningkatkan masukan cairan dan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat











Related Post



18 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya sangat senang dengan isi artikel Anda sangat bermanfaat dan saya tunggu artikel berikutnya untuk memperbarui informasi lagi.
Obat Sakit Maag Untuk Anak, Dewasa Dan Orang Tua Obat Maag

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

terima kasih untuk infonya
OBAT MAAG,

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

terima kasih untuk infonya, sangat bagus dan bermanfaat
OBAT MAAG,

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

thanks for share, good article
OBAT MAAG,

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

terima kasih infonya, nice info
OBAT MAAG,

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

info yang sangat bagus sekali
OBAT

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

terima kasih infonya.
OBAT MAAG,

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

ditunggu artikel selanjutnya
OBAT MAAG,

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro mengatakan...

info yang sangat bagus dan menarik sekali
OBAT MAAG

Unknown mengatakan...

thanks for sharing Gejala Maag
Gejala Maag
Gejala Maag
Gejala Maag

Unknown mengatakan...

.thanks for share, your article very useful
Gejala Maag
Gejala Maag
Obat Maag
Obat Maag

Unknown mengatakan...

I like your post. very useful. success always! aamiin
Penyebab Maag
Gejala Maag
Gejala Maag
Gejala Maag

Unknown mengatakan...

thanks for shareGejala Maag
Gejala Maag
Obat Maag
Obat Maag

Unknown mengatakan...

thanks for share
Obat Maag
Obat Maag
Obat Maag

Unknown mengatakan...

thanks for sharing
Gejala Maag
Gejala Maag
Obat Maag no.1 terampuh
Obat Maag alami tanpa efek samping

Unknown mengatakan...

thanks for sharing Gejala Maag
Gejala Maag
Gejala Maag
Obat Maag kronis alami
Obat Maag terjamin ampuh

Unknown mengatakan...

thanks for share
Penyebab Maag
Penyebab Maag
Penyebab Maag
Penyebab Maag
Gejala Maag
Gejala Maag

Unknown mengatakan...

thanks for sharing :)
Obat Maag
Obat Maag
Obat Maag
Obat Maag
Penyebab Maag

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com