Rabu, 17 Agustus 2011

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA NN. M DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI ASUHAN KEPERAWATAN JIWA NN. M DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

| Rabu, 17 Agustus 2011 | 0 komentar

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA NN. M

DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

PADA SCHIZOFRENIA SIMPLEKS DI RUANG JIWA C





A.Pengkajian

    1. Identitas Klien

Nama Lengkap : Nn. M

Usia : 33 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dupak Lor II / 34 Surabaya

Informan : Ny. A

Tgl pengkajian : 19 Februari 2002



    1. Alasan Masuk

Klien diam saja sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, tidak mau makan, bicara dan hanya mengurung diri di kamar, BAB dan BAK di tempat tidur. Pernah coba untuk dibawa berobat ke orang pintar tetapi tidak berhasil / tidak sembuh.



    1. Faktor Predisposisi.

Menurut orang tua klien, klien dan keluarga tidak ada yang mempunyai gangguan jiwa pada masa lalu.

Klien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenagkan pada masa lalu, yaitu diputus pacarnya 2 tahun yang lalu, kemudian mulai tidak mau bicara dan menyendiri di kamar.



    1. Fisik

Tanda Vital : TD: 110/70mmHg N: 100x/mnt S: 37 C P: 20x/mnt

Ukur : TB : 147 BB: 37

Keluhan Fisik : Badan lemah dan tidak mau beraktifitas.







    1. Psikososial

Genogram :











38

35

33

30

27







Konsep diri

  1. Gambaran diri

Klien merasa tidak ada yang ia sukai lag dari dirinya.

  1. Identitas

Klien bekerja sebagai karyawan salah satu pabrik tahun 1997 – 2000

  1. Peran Diri

Klien adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara yang tinggal dengan pak De nya.

  1. Ideal Diri

Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang / sembuh klien bingung harus melakukan apa.

  1. Harga diri

Klien tidak pernah mengikuti kegiatan di luar rumah.



Hubungan Sosial

Menurut klien orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah pacarnya. Klien adalah orang yang kurang perduli dengan lingkungannya, kien sering diam, menyendiri, jarang berkomunikasi dan suka melamun.



Spiritual

Klien adalah penganut agama Islam yang tidak terlalu taat, klien jarang shalat selama belum sakit. Selama sakit, klien tidak pernah melakukan kewajiban agamanya yaitu shalat 5 waktu.



  1. Status Mental

Penampilan :

Tidak rapi, mandi dan berpakaian harus disuruh, rambut tidak pernah tersisir rapi.



Pembicaraan :

Klien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang diberikan pendek, lambat dengan suara yang pelan, tanpa kontak mata dengan lawan bicara.



Aktivitas Motorik

Lesu, tidak mau melakukan aktivitas kalau tidak disuruh, klien hanya mau melakukan aktivitas jalan-jalan, sesuka hatinya, lalu kembali tidur.

Alam Perasaan.

Tampak seperti sedih dan putus asa, selalu mengeryitkan dahi.

Afek

Datar, tidak ada perubahan roman muka saat perawat mencoba bercanda.

Interaksi selama wawancara

Kontak mata kurang, klien tidak mau memandang lawan bicara saat berkomunikasi.

Persepsi :

Tidak ada halusinasi baik akustik, maupun visual.

Proses pikir

Sulit dievaluasi, karena dalam menyampaikan pikiran sangat lambat dan pendek.

Isi pikir

Tidak terjadi waham.

Tingkat kesadaran

Stupor, klien tidak merubah posisi tubuh bila di posisikan pada posisi tertentu oleh perawat.

Memori

Tidak dapat gangguan memori.

Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tidak mampu berkonsentrasi dan selalu mengalihkan pandangan dan perhatian dan pergi bila diajak bicara.

Kemampuan penilaian

Gangguan kemampuan penilaian ringan, klien tidak mampu menentukan keinginannya sebelum dijelaskan.



  1. Kebutuhan Persiapan Pulang

Tidak dapat dikaji oleh perawat karena klien belum ada rencana pulang.



  1. Mekanisme Koping

Mal adaptif : reaksi lambat, klien tidak mau melakukan aktifitas.



  1. Masalah Psikososial dan Lingkungan

Masalah dengan dukungan kelompok spesifik : klien tinggal dengan pak De nya yang tidak setuju dengan hubungannya dengan pacarnya.

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan : menarik diri.

Masalah dengan pendidikan, spesifik : klien tidak tamat SD

Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Berhenti bekerja setelah diputus pacar..



  1. Pengetahuan kurang tentang :

Penyakit jiwa : klien dan keluarga tidak mengerti tentang penyakit jiwa dan pengobatannya.

Faktor presipitasi : keluarga tidak mengerti apa saja yang mencetuskan terjadinya kelainan jiwa.

Koping : keluarga tidak tahu bahwa perlu dan penting dukungan keluarga untuk proses penyembuhan.



  1. Aspek Medik

Diagnosa Medik : Schizofrenia Simpleks

Differential Diagnosis : Schizofrenia stupor katatonik.

Terapi Medik : Haloperidol : 2-0-0

Pimozid : 0-0-4 mg

Vitamin B Complek : 2 x 1 tab.



  1. Daftar Masalah Keperawatan



Gangguan perawatan diri Gangguan komunikasi verbal



Disabelity : Penampilan Isolasi sosial : Menarik diri



Harga diri rendah



Kegagalan cinta Koping keluarga tak efektif



  1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah, ditandai dengan :

DS : Keluarga mengatakan klien sejak 1 tahun yang lalu sering diam, tidak mau keluar kamar, selalu di tempat tidar, tidak mau makan, mandi, bab dan bak di tempat tidur.

DO : Klien lebih banyak di tempat tidur, bila diajak bicara tidak ada kontak mata.

  1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan isolasi sosial, ditandai dengan

DS : Klien mengatakan klien hanya mau bicara bila ditanya, kalimatnyapun pendek-pendek.

DO : Klien hanya menjawab pertanyaan perawat, jawaban pendek, pelan dan lambat.







  1. Syndroma defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan kemampuan dan minat perawatan diri.

DS : Keluarga mengatakan, klien mau mandi bila sudah disuruh, kadang-kadang lupa mandi

DO : Klien mandi bila disuruh perawat atau ibu, makan harus disuruh, rambut tidak pernah tersisir rapi.

Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com