Rabu, 17 Agustus 2011

Definisi dan batasan karakteristik Masalah Jiwa

| Rabu, 17 Agustus 2011 | 0 komentar

ANTISIPASI BERDUKA (1980, 1996)



Definisi : Respon emosional, intelektual dan perilaku individu, keluarga, komunitas dalam melalui/melewati proses modifikasi konsep diri berdasarkan pada persepsi terhadap kehilangan potensial,



Batasan Karakteristik :

  • Kehilangan potensial terhadap obyek signifikan (contoh; orang, kepemilikan, pekerjaan, status, rumah, ideal, bagian dan proses dalam tubuh)

  • Ekspresi terhadap distress pada kehilangan yang potensial

  • Kesedihan

  • Rasa bersalah

  • Pengingkaran terhadap kehilangan yang potensial

  • Marah

  • Perubahan pola komunikasi

  • Penolakan terhadap kehilangan yang berarti

  • Tawar menawar

  • Perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas, libido

  • Kesulitan mengambil peran yang berbeda atau peran baru

  • Resolusi terhadap kesedihan mengawali pada kehilangan yang nyata



Faktor-faktor berhubungan :

To be developed























































TIDAK BERFUNGSINYA BERDUKA (1980, 1996)



Definisi : memperpanjang , ketidaksuksessan menggunakan respon pemikiran dan emosional dimana individu, keluarga, komunitas berusaha untuk bekerja melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan pada persepsi akan kehilangan.



Batasan Karakteristik:

  • Penggunaan yang berulang terhadap perilaku tidak efektif berhubungan dengan usaha mengembalikan hubungan

  • Meninggalkan pengalaman yang lalu dengan sedikit atau tanpa penurunan intensitas dukacita

  • Perpanjangan intervensi pada fungsi kehidupan

  • Serangan atau kekambuhan somatik atau respon psikomatik

  • Penampakan variabel terhadap distress kehilangan

  • Menyangkal kehilangan

  • Menampakan rasa bersalah

  • Marah

  • Kesedihan

  • Menangis

  • Kesulitan menampakkan/ekspresi kehilangan

  • Perubahan kebiasaan makan, pola tidur, kebiasaan mimpi, tingkat aktivitas, libido, konsentrasi dan atau pengejaran tugas

  • Idealisasi terhadap kehilangan objek (contoh : orang, kepemilikan, pekerjaan, status, rumah, ideal, bagian dan proses dalam tubuh)

  • Intervensi perkembangan

  • Afek yang labil



Faktor-faktor yang berhubungan:

Secara nyata atau merasakan kehilangan objek (semisal: orang, pekerjaan, status, rumah, harapan, bagian atau proses dalam tubuh)











































KEBINGUNGAN AKUT (1994)



Definisi : Permulaan yang tiba-tiba dari sekelompok perubahan sementara dan gangguan dalam perhatian, pengetahuan, aktivitas psychomotor, tingkat kesedaran dan/ atau pola tidur.



Batasan karakteristik :

  • Kurang motivasi untuk berinisiatif dan/ atau mengikuti petunjuk atau tindakan yang mempunyai maksud tertentu

  • Aktivitas psikomotor yang fluktuatif

  • Persepsi yang salah

  • Pemikiran yang fluktuatif

  • Peningkatan agitasi atau kelelahan

  • Tingkat kesadaran yang fluktuatif

  • Pola tidur yang fluktuatif

  • Halusinasi



Faktor-faktor yang berhubungan:

Umur lebih dari 60 tahun

Penyalahgunaan alkohol

Delirium

Demensia

Penyalahgunaan obat



























































KEBINGUNGAN KRONIK (1994)



Definisi : tidak dapat kembali, menetap, dan/ atau kemunduran yang progresif dari pemikiran dan kepribadian dan digolongkan dengan penurunan kemampuan untuk menginterpretasikan rangsangan dari lingkungan; penurunan kapasitas dari proses pikir; dan dimanifestasikan dengan terganggunya ingatan, orientasi dan kebiasaan.



Batasan karateristik:

  • Perubahan interpretasi/ respon terhadap stimulus

  • Fakta-fakta klinik atas kerusakan organik

  • Kerusakan pikiran yang progresif atau menetap

  • Perubahan kepribadian

  • Gangguan ingatan ( jangka pendek dan panjang)

  • Gangguan sosialisasi

  • Tidak ada perubahan dalam tingkat kesadaran



Faktor-faktor yang berhubungan :

Dimensia multi-infarct

Korsakoff’s psychosis

Cedera kepala

Penyakit Alzheimer

Kecelakaan cerebral vaskulerr

























































RISIKO BUNUH DIRI (2000)



Definisi : Risiko untuk menyakiti diri sendiri, perlakuan / tindakan merugikan hidup.



Faktor-faktor risiko :

Berhubungan dengan tingkah laku:

  • Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya

  • Desakan hati

  • Membeli pistol

  • Menyimpan/menimbun obat

  • Membuat atau merubah tujuan

  • Memberikan barang miliknya

  • Perasaan senang tiba-tiba, setelah sembuh dari depresi berat

  • Tanda-tanda kepribadian, sikap, performa



Berhubungan dengan ungkapan verbal :

  • Membicarakan orang yang bunuh diri

  • Ingin mati/mengakhiri semuanya



Berhubungan dengan situasi :

  • Hidup sendiri

  • Pensiun

  • Tempat penampungan, asrama

  • Ketidakstabilan ekonomi

  • Kehilangan otonomi/kemandirian

  • Ada/keberadaan senjata di rumah

  • Kehidupan remaja dalam lingkungan/suasana, non tradisional (misal : pusat rehabilitasi anak-anak, sel/penjara, situasi rumah yang kurang mendukung, kelompok dalam rumah)

Psikologis :

  • Riwayat bunuh diri pada keluarga

  • Penggunaan/penyalahgunaan alkohol/yang mengandung alkohol

  • Sakit psikis/kacau (misal : depresi, skizofren, kekacauan bipolar)

  • Siksaan pada masa kanak-kanak

  • Kesalahan/merasa bersalah

  • Kaum Gay atau Lesbian

Demografi :

  • Umur : orang lanjut usia, laki-laki dewasa muda, remaja

  • Ras : bangsa kulit putih, penduduk asli AS

  • Jenis kelamin : Laki-laki

  • Perceraian/ janda

Fisik :

Penyakit fisik

Penyakit terminal

Sakit kronis

Sosial :

Kehilangan relasi yang penting

Kehidupan keluarga yang kacau

Kesedihan, kehilangan

Support sistem yang kurang

Kesepian

Putus asa

Tidak berdaya

Isolasi sosial

Masalah disiplin atau hukum

Bunuh diri masal

CEMAS (1973,1982,1998)



Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumber tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan.



Batasan Karakteristik

Perilaku

  • Produktivitas berkurang

  • Scanning dan kewaspadaan

  • Kontak mata yang buruk

  • Gelisah

  • Pandangan sekilas

  • Pergerakan yang tidak berhubungan, (misal: berjalan dengan menyeret kaki, pergerakan tangan/lengan)

  • Menunjukkan perhatian seharusnya dalam kejadian hidup

  • Insomnia

  • Resah

Affektive

  • Penyesalan

  • Irritable

  • Kesedihan yang mendalam

  • Ketakutan

  • Gelisah, gugup

  • Mudah tersinggung

  • Rasa nyeri hebat dan menetap

  • Ketidakberdayaan meningkat

  • Membingungkan

  • Ketidaktentuan

  • Peningkatan kewaspadaan

  • Fokus pada diri

  • Perasaan tidak adekuat

  • Ketakutan

  • Distress

  • Kekhawatiran, prihatin

  • Cemas

Fisiologis

  • Suara gemetar

  • Gemetar, tangan tremor

  • Goyah

  • Respirasi meningkat (simpatis)

  • Keinginan kencing (Parasimpatis)

  • Nadi Meningkat (simpatis)

  • Pupil dilatasi ( simpatis )

  • Refleks meningkat ( simpatis )

  • Nyeri abdomen ( parasimpatis )

  • Gangguan tidur ( parasimpatis )

  • Perasaan geli pada ekstremitas ( Parasimpatis )

  • Peningkatan aktivitas kardiovaskuler ( simpatis )

  • Berkeringat banyak

  • Wajah t egang

  • Anorexia ( simpatis )

  • Jantung berdetak kuat ( simpatis )

  • Diare ( parasimpatis )

  • Keragu-raguan dalam berkemih (parasimpatis)

  • Kelelahan ( parasimpatis )

  • Mulut kering ( Simpatis )

  • Kelemahan ( Simpatis )

  • Pulsasi menurun ( Parasimpatis )

  • Wajah kemerahan (simpatis)

  • Vasocontriksi superficial ( simpatis )

  • Twiching (simpatis)

  • Penurunan tekanan darah (parasimpatis)

  • Mual ( parasimpatis )

  • Sering kencing (Parasimpatis)

  • Pusing (parasimpatis)

  • Kesulitan bernafas (Simpatis)

  • Meningkatnya tekanan darah (Simpatis)



Kognitif

  • Bloking isi pikir

  • Bingung

  • Keasikan

  • Pelupa

  • Merenung

  • Kerusakan perhatian

  • Lapang Persepsi menurun

  • Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas

  • Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain

  • Sulit berkonsentrasi

  • Menurunnya kemampuan belajar, menyelesaikan masalah

  • Simptom kewaspadaan fisiologis



Faktor – Faktor yang berhubungan

Terpapar racun

Konflik yang tidak disadari tentang nilai-nilai utama /tujuan hidup

Berhubungan dengan keturunan/herediter

Kebutuhan tidak terpenuhi

Transmisi interpersonal

Krisis situasional/maturasional

Ancaman Kematian

Ancaman terhadap konsep diri

Stress

Substance abuse

Perubahan dalam:

Status Peran - Ststus kesehatan

Pola interaksi - Fungsi peran

Lingkungan - Status Ekonomi













GANGGUAN CITRA TUBUH (1973, 1998)



Definisi: Gangguan pada cara seseorang menerima gambaran tubuhnya.



Batasan Karakteristik:

  • Mengungkapkan perasaaan bahwa perubahan kecil dari seseorang dalam rupa, struktur artau fungsi

  • Mengungkapkan persepsi bahwa perubahan kecil dari seseorang dalam rupa, struktur atau fungsi

  • Respon non verbal aktual atau merasakan perubahan dalam struktur dan/atau fungsi

  • Perilaku menghindar, monitor atau pengakuan dari sesorang

Objektif:

  • Kehilangan bagian tubuh

  • Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi

  • Tidak menyentuh bagian tubuh

  • Menyembunyikan atau memperlihatkan bagain tubuh secara berlebihan (disengaja atau tidak disengaja)

  • Perubahan struktur dan/atau fungsi aktual

  • Perubahan dalam keterlibatan sosial

  • Perubahan dalam kemampuan mengestimasi lingkup hubungan dari tubuh ke lingkungan

  • Memperluas batasan tubuh untuk menggabungkan objek-objek lingkungan

  • Tidak melihat pada bagian tubuh

Subjektif:

  • Penolakan terhadap berbagai perubahan aktual

  • Terbuai dengan perubahan atau kehilangan

  • Menamakan bagian tubuh atau bagain tubuh yang hilang

  • Mengabaikan bagian tubuh atau bagian tubuh yang hilang

  • Memperluas batasan tubuh untuk menggabungkan objek-objek lingkungan

  • Perasaan negatif tentang tubuh (perasaan tidak berdaya, keputusasaan atau tidak ada kekuatan)

  • Mengatakan perubahan dalam kehidupan

  • Berfokus pada kekuatan masa lalu, fungsi atau rupa

  • Penekanan pada sisa kekuatan



Faktor-faktor yang berhubungan:

  • Psikososial

  • Biofisik

  • Persepsi/kognitif

  • Budaya/spiritual

  • Perubahan perkembangan Penyakit

  • Trauma atau cedera

  • Pembedahan

  • Pengobatan penyakit





















HARGA DIRI RENDAH KRONIS (1988, 1996)



Definisi : Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif yang mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama



Batasan Karakteristik :

  • Menjauhi rasionalisasi/menolak umpan balik positif dan membesarkan umpan balik negatif mengenai diri (terjadi lama atau kronis)

  • Pengungkapan diri yang negatif (terjadi lama atau kronis)

  • Ragu untuk mencoba hal-hal/situasi (terjadi lama atau kronis)

  • Evaluasi diri karena tidak dapat menangani kejadian (terjadi lama atau kronis)

  • Kurang kontak

  • Tidak asertif/pasif

  • Sering kurang berhasil dalam kerja atau kejadiann hidup lainnya

  • Terlalu mencari penentramana jiwa

  • Penyesuaian diri berlebihan tergantung pada pendapat orang lain

  • Bimbang/ragu-ragu



Faktor yang berhubungan :

To be developed











































HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL (1988,1996, 2000)



Definisi : Berkembangnya persepsi negatif terhadap harga diri berespons untuk situasi sekrang ini (penentuan)



Batasan karakteristik :

  • Tantangan laporan situasi sekarang tentang pengungkapan untuk harga diri

  • Pengungkapan diri yang negatif

  • Bimbang/perilaku tidak asertif

  • Evaluasi diri sebagai tidak mampu menangani situasi/situasi/kejadian

  • Ekspresi dari ketidakberdayaan dan ketidakgunaan



Faktor yang berhubungan :

  • Perubahan perkembangan (menetapkan)

  • Gangguan gambaran diri

  • Kerusakan/gangguan fungsi (penentuan)

  • Kehilangan (penentuan)

  • Perubahan peran sosial

  • Kurangnya pengakuan/penghargaan

  • Perilaku yang tidak konsisten dengan nilai

  • Kegagalan/penolakan























































RISIKO HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL (2000)



Definisi : Risiko untuk berkembang persepsi negatif terhadap harga diri berespons untuk suatu situasi sekarang ini (penentuan)



Faktor-faktor risiko :

  • Perubahan perkembangan (penentuan)

  • Gangguan gambaran diri

  • Kerusakan/gangguan fungsi (penentuan)

  • Kehilangan (penentuan)

  • Perubahan peran sosial (penentuan)

  • Sejarah belajar dari ketidakberdayaan

  • Sejarah penyalahgunaan, kelalaian atau keadaan tertinggal

  • Harapan diri tidak realistis

  • Perilaku tidak konsisten dengan nilai

  • Kurangnya pengakuan/penghargaan

  • Kegagalan/penolakan

  • Penurunan kekuatan/kontrol atas lingkungan

  • Sakit fisik (penentuannya)









































































RISIKO UNTUK KEKERASAN TERHADAP ORANG LAIN (1980, 1996)



Definisi : Tingkah laku individu dimana dia beresiko memperlihatkan secara psikologis, emosional dan atau seskual melukai orang lain





Faktor-faktor resiko :

  • Bahasa tubuh : Postur kaku, mengepalkan tinju dan mengatupkan rahang, hiperaktivitas, pacing, sulit bernafas, sikapmengancam.

  • Riwayat melawan kekerasan orang lain (seperti memukul orang lain, menendang orang lain, meludahi orang lain, melempar sesuatu obyek pada orang lain, menggigit orang lain, mencoba merampas/mencuri, penganiayaan seksual, membuang urine/tinja pada orang lain)

  • Riwayat ancaman kekerasan (seperti secara verbal perlakuan dengan maksud perlawanan, secara verbal perlakuan perlawanan orang, perlakuan sosial, mengutuk, catatan/surat perlakuan, perlakuan seksual)

  • Riwayat kekerasan tingkah laku anti sosial (seperti merampok, meminjam secara paksa, desakan permintaan untuk kebebasan, desakan penghentian dalam pertemuan, penolakan makan, penolakan terhadap pengobatan, tidak mau menerima instruksi-instruksi)

  • Riwayat kekerasan secara langsung (seperti menyobek baju, mencoret-coret tembok, menulis pada dinding, kencing di lantai, beol di lantai, menumbuhkan kaki, tabiat menjengkelkan, berlari di ruangan, berteriak, melempar obyek, memecahkan kaca, membanting pintu, kenaikan seksual)

  • Kelemahan neurologis (seperti EEG positif, CAT, MRI, temuan neurologis, trauma kepala; tahanan yang tidak sesuai)

  • Kelemahan kognitif (seperti keterbatasan belajar, kekurangan perhatian, penurunan fungsi intelektual)

  • Riwayat kekerasan masa kanak-kanak

  • Riwayat menyaksikan kekerasan keluarga

  • Kekejaman pada binatang

  • Membakar

  • Komplikasi/abnormalitas pre/perinatal

  • Riwayat penggunaan obat/alcohol

  • Keracunan patologis

  • Tanda-tanda psikotik (seperti pendengaran, pandangan, halusinasi; delusi, paranoid, kehilangan, panjang lebar, proses-proses tak logis)

  • Mengendara motor ngebut (seperti sering melanggar lalu lintas, mengedarakan motor secara marah)

  • Tingkah laku bunuh diri

  • Impulsive

  • Ketidakgunaan/penggunaan senjata



























RISIKO UNTUK KEKERASAN TERHADAP DIRI (1994)



Definisi : Tingkah laku individu dimana dia beresiko memperlihatkan secara psikologis, emosional dan atau seksual melukai dirinya.



Faktor resiko :

  • Ide bunuh diri (frekuensi sering, lama dan terus-menerus)

  • Rencana bunuh diri (jelas dan penyebab kematian dengan cara khusus; metode dan adanya pemikiran yang merusak)

  • Riwayat berulang berusaha untuk bunuh diri

  • Tingkah laku terselubung (seperti menulis catatan untuk orang yang ditinggalkan, langsung marah dengan pesa-pesan mendukung lain yang ditolak orang, memberikan pilihan-pilihan kepada orang, keluar diri dari kehidupan luas tidak sesuai kebijakan)

  • Verbal terselebung (seperti berbicara tentang kematian-kematian “lebih baik tanpa aku”, meminta pertanyaan tentang obat-obat dosis kematian)

  • Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panik, marah, keasingan)

  • Kesehatan mental (klinis depresi, psikosis, kepribadian keras tidak sesuai, penyalahgunaan alcohol atau obat-obatan)

  • Kesehatan fisik (hipokondrik, sakit kronis atau penyakit terminal)

  • Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan/kegagalan)

  • Umur 15 – 19 tahun

  • Umur lebih 45 tahun

  • Status perkawinan (single, kematian suami, perceraian)

  • Okupasi (executive, administrator/bisnis pribadi, professional, kematian pekerja)

  • Konflik interpersonal

  • Latar belakang keluarga (perpecahan atau konflik, riwayat bunuh diri)

  • Orientasi seksual (biseksual/aktif, homoseksual/inaktif)

  • Sumber-sumber personal (miskin hubungan, miskin, pengaruh ketidak mampuan dan miskin kontrol)

  • Sumber-sumber sosial (rendah hasil, isolasi sosial, tidak ada respon keluarga)

  • Orang yang mengajak tindakan erotis seksual









































KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL (1983,1996,1998)



Definisi: Penurunan, keterlambatan, atau ketidakmampuan untuk menerima, memproses, transmisi, dan menggunakan sistem simbol-simbol.



Batasan Karakteristik

  • Dengan sengaja menolak untuk berbicara

  • Disorientasi waktu, tempat dan oreang

  • Ketidakmampuan untuk berbicara dengan bahasa yang dominan

  • Tidak melakukan atau tidak dapat bicara

  • Kesulitan berbicara atau mengutarakan

  • Tidak tepat dalam mengungkapkan maksud

  • Kesulitan membentuk kata atau kalimat ( contoh;aphonia/ tidak ada suara, dyslalia,dysarthria)

  • Kesulitan dalam m engekspresikan secara verbal (contoh; aphasia, dysphasia, apraxia, dyslexia)

  • Bicara gagap

  • Slurring

  • Dyspnea

  • Tidak ada kontak mata atau kesulitan dalam mengikuti pilihan

  • Kesulitan dalam memehami dan menggali pola komuinikasi yang biasanya.

  • Penurunan penglihatan sebagian atau total

  • Ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggunakan ekspresi wajah dan tubuh



Faktor-faktor yang berhubungan:

  • Penurunan sirkulasi ke otak

  • Perbedaan kebudayaan

  • Hambatan psikologi (contoh,psikosis, kurang stimulasi)

  • Hambatan fisik (contoh, tracheostomy, intubasi)

  • Kelainan anatomi (contoh,celah palatum,perubahan sistem syaraf penglihatan, sistim pendengaran, phonatory apparatus)

  • Tumor otak

  • Perbedaan berhubungan dengan perkembangan umur

  • Efek samping obat

  • Keterbatasan lingkungan

  • Ketidakhadiran orang terdekat

  • Perubahan persepsi

  • Kurang informasi

  • Stress

  • Perubahan harga diri atau konsep diri

  • Kondisi fisiologis

  • Perubahan sistim syaraf pusat

  • Kelemahan sisitim muskuloskeletal

  • Kindisi emosional





















KOPING TIDAK EFEKTIF (1978,1998)



Definisi: Ketidakmapuan untuk membentuk penilaian yang benar dari stressor, pemilihan respon tidak adekuat, dan/atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber-sumber yang tersedia



Batasan Karakteristik:

  • Gangguan tidur

  • Penyalahgunaan bahan kimia

  • Penurunan penggunaan dukungan sosial

  • Konsentrasi yang buruk

  • Kelelahan

  • Problem solving tidak adekuat

  • Mengeluhkan ketidakmampuan koping atau ketidakmampuan untuk meminta bantuan

  • Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar

  • Perilaku merusak terhadap diri atau orang lain

  • Ketidakmampuan memnuhi harapan peran

  • Tingkat kesakitan/penyakit yang tinggi

  • Perubahan dalam pola komunikasi

  • Risk taking

  • Menggunakan bentuk koping yang meghalangi/mengganggu perilaku adaptif

  • Kurangnya perilaku yang bertujuan langsung/resolusi masalah, termasuk ketidakmampuan untuk merawat, dan kesulitan mengorganisasikan informasi



Faktor-faktor yang berhubungan:

  • Perbedaan gender dalam strategi koping

  • Tingkat percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping

  • Ketidakpastian

  • Support sosial tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan

  • Tingkat kontrol persepsi tidak adekuat

  • Sumber-sumber yang menungkinkan tidak adekuat

  • Dserajat pengobatan tingkat tinggi

  • Krisis situasional atau maturasional

  • Gangguan dalam pola penurunan ketegangan

  • Kesempatan untuk mengantisipasi stressor tidak adekuat

  • Ketidakmampuan untuk menyimpan energi yang adaptif

  • Gangguan dalam pola penilaian terhada



































KOPING DEFENSIF (1998)



Definisi : Penonjolan berulang-ulang atas evaluasi diri positif yang palsu berdasar pada pola pertahanan diri yang dipertahankan melawan perlakuan yang dirasa mendasari harga diri yang positif.



Batasan Karakteristik:

  • Grandiositas

  • Rasionalisasi atas kegagalan

  • Terlalu sensitif pada sikap yang meremehkan/mengkritik

  • Menyangkal masalah-masalah/kelemahan yang nyata.

  • Memproyeksikan atas kesalahan/tanggung jawab

  • Kekurangan partisipasi dalam perawatan atau terapi

  • Sikap sombong terhadap orang lain

  • Sikap bermusuhan, gelak tawa atau ejekan pada orang lain

  • Kesulitan di dalam mempersepsikan kenyataan/menguji kenyataan

  • Kesulitan dalam menentukan/memelihara suatu hubungan



Faktor yang berhubungan :

To be developed

























































MENGEMBARA (2000)



Definisi :Gerakan tidak bermakna, tidak bertujuan atau diulang-ulang gerakan yang diperlihatkan untuk melukai, sering tidak sesuai dengan batasan, batas atau rintangan.

Batasan Karakteristik :

  • Sering atau kesinambungan gerakan dari tempat ke tempat, sering mengunjungi tempat yang sama

  • Gerakan menetap untuk menemukan sesuatu yang hilang atau orang yang tidak dikenal atau tempat

  • Gerakan serampangan

  • Gerakan tidak dapat dikendalikan

  • Hasil gerakan tidak teridentifikasi

  • Gerakan dalam periode panjang tanpa bukti nyata

  • Gerakan meninggalkan atau melangkah

  • Ketidakmampuan menempatkan sesuatu pada tempatnya

  • Gerakan yang tidak dapat dilakukan dengan mudah

  • Mengikuti gerakan pemberi perawatan bayangan

  • Pelanggaran

  • Hiperaktivitas

  • Memandang, mencoba atau mencari tingkah laku

  • Periode gerakan yang ditunjukkan dengan tidak adanya gerakan seperti duduk, berdiri,tidur

  • Kehilangan pendapatan



Faktor yang berhubungan :

  • Kelemahan kognitif, khususnya memori dan kelemahan ingatan, disorientasi, miskin pandangan, (atau pandangan ruang), kemampuan, bahasa terutama yang diperlihatkan

  • Atropi cortical

  • Tingkah laku murung (seperti kehilangan, kepribadian sosial, dimensia, pemurung)

  • Terpisah dari orang yang dikenal/tempat

  • Sedasi

  • Status emosional, khususnya frustasi, cemas, boredom, atau depresi (agitasi)

  • Kelebihan/di bawah stimulasi sosial atau lingkungan fisik

  • Status psikologis atau kebutuhan (seperti lapar, haus, nyeri, kencing, konstipasi)

  • Waktu harian





























KERUSAKAN MEMORI (1994)

Definisi: Ketidakmampuan untuk mengingat atau menimbulkan kembali informasi atau keterampilan perilaku





Batasan Karakteristik:

  • Ketidakmampuan mengingat informasi faktual

  • Ketidakmampuan mengingat kembali peristiwa yang baru atau yang telah lalu

  • Ketidakmampuan untuk belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi baru

  • Ketidakmampuan untuk menentukan perilaku apakah suatu perilaku pernah dilakukan

  • Terobservasi atau dilaporkan adanya pengalaman lupa

  • Ketidakmampuan untuk menampilkan keterampilan yang pernah dipelajari sebelumnya

  • Lupa menampilkan perilaku pada jadwal yang telah ditentukan





Faktor yang berhubungan:

  • Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

  • Gangguan Neurologis

  • Lingkungan yang sangat mengganggu

  • Anemia

  • Hipoksia kronis/akut

  • Penurunan kardiak output































NONCOMPLIANCE (1973, 1996, 1998)



Definisi: Tingkah laku sesorang dan atau pemberi perawatan yang gagal menepati janji terhadap peningkatan/promosi kesehatan atau rencana terapi yang telah disetujui (disepakati) dengan seseorang, keluarga atau masyarakat dan perawatan kesehatan professional. Adanya kesepakatan/ persetujuan, promosi kesehatan atau rencanaterapi, Tingkah laku seseorang atau pemberi pelayanan harus sepenuh hati, atau tidak setengah-setengah. Karena hal ini menyebabkan hasil klinis yang tidak efektif ( efektif sebagain)



Batasan Karakteristik

  • Tingkah laku yang mengindikasikan kegagalan untuk setia/mengikuti (dengan observasi langsung atau pernyataan pasien atau orang yang berarti )

  • Adanya fakta peningkatan komplikasi

  • Munculnya faklta-fakta simptom yang semakin memburuk

  • Gagal menepati janji

  • Gagal untuk bertambah / bergerak maju

  • Tes obyektif (misal: pengukuran fisiologis, deteksi penanda fisiologis)



Faktor-faktor yang berhubungan:

Rencana Perawatan kesehatan.

  • Durasi

  • Orang lain yang berarti

  • Biaya

  • Intensitas

  • Kompleksitas

Faktor Individual

  • Kemampuan personal dan perkembangan

  • Pengaruh budaya, spiritual, nilai

  • Sistem nilai individu, Pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk mengarahkan tingkah laku

  • Kekuatan motivasi

Sistem Kesehatan

  • Kepuasan dengan pelayanan

  • Kredibilitas Pemberi pelayanan

  • Akses dan alat perawatan

  • Rencana fleksibilitas keuangan

  • Hubungan klien –Pemberi pelayanan

  • Memberikan penggantian biaya dari pengajaran dan follow-up.

  • Pemberi pelayanan secara terus menerus dan teratur melakukan follow-up

  • Meliputi kesehatan individu

  • Komunikasi dan keahlian mengahajar dari pemberi pelayanan

Jaringan

  • Melibatkan anggota dalam rencana kesehatan

  • Diselipkan nilai-nilai sosial dalam perencanaan

  • Persepsi yang dipercaya oleh orang lain yang berarti



















DEFISIT PENGETAHUAN (SPESIFIK) (1980)

Definisi: Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif tentang hal yang spesifik ( khusus )

Batasan karakteristik:

  • Mengungkapkan masalah

  • Tidak tepat mengikuti perintah

  • Penampilan tidak tepat selama mengikuti tes

  • Tingkah laku yang berlebihan ( misalnya histeris, sikap bermusuhan, agitasi, apatis)



Faktor-faktor yang berhubungan:

  • Kurang paparan

  • Mudah lupa

  • Misinterpretasi informasi

  • Keterbatasan kognitif

  • Kurang interes dalam belajar

  • Tidak mengenal (familiar) dengan sumber informasi







































































DEFISIT PERAWATAN DIRI: MANDI/KEBERSIHAN (1980, 1998)



Definisi : Gangguan kemampuan melakukan aktivitas kebersihan atau menyelesaikan mandi dengan sendiri





Batasan karakteristik :

Ketidakmampuan untuk :

  • Membersihkan badan atau bagian badan

  • Mendapatkan atau memperoleh sumber air

  • Mengatur temperatur atau aliran air di kamar mandi

  • Memperoleh persediaan mandi

  • Badan kering

  • Masuk dan keluar dari kamar mandi





Faktor-faktor yang menghubungkan :

  • Penurunan atau kurangnya motivasi

  • Kelemahan dan kelelahan

  • Keparahan cemas

  • Ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh atau hubungan yang renggang

  • Gangguan kognitif atau persepsi

  • Nyeri

  • Gangguan saraf

  • Gangguan musculoskeletal

  • Rintangan/halangan lingkungan



Catatan : Menganjurkan lihatlah tingkatan klasifikasi fungsional di bawah gangguan mobilitas fisik (hal 118).











































DEFISIT PERAWATAN DIRI: BERPAKAIAN/BERHIAS (1980, 1998)



Definisi : Kerusakan kemampuan untuk melakukan mengenakan pakaian dan aktivitas berhias lengkap untuk diri sendiri.



Batasan Karakteristik :

Kerusakan kemampuan untuk :

  • Mengenakan atau melepaskan yang perlu dalam berpakaian

  • Kecepatan berpakaian

  • Menghasilkan atau mengganti baju

Ketidakmampuan untuk :

  • Mengenakan pakaian atas atau di badan

  • Mengenakan pakaian bawah di badan

  • Memilih pakaian

  • Menggunakan alat Bantu

  • Menggunakan menutup kancing/resleting

  • Membuka pakaian

  • Mengenakan kaos kaki

  • Mempertahankan tingkatan kelihatan memuaskan

  • Mengambil pakaian

  • Mengenakan sepatu



Faktor-faktor yang berhubungan :

  • penurunan atau kurangnya motivasi

  • kerusakan/gangguan kognitif atau persepsi

  • kelemahan atau kelelahan

  • Gangguanneuromuskuler

  • gangguan muskuloskeletal

  • Ketidaknyamanan

  • Hambatan lingkungan

  • Nyeri

  • Cemas berat



Catatan : Menganjurkan lihatlah tingkatan klasifikasi fungsi di bawah gangguan mobilitas fisik



































DEFISIT PERAWATAN DIRI: MAKAN (1980, 1998)



Definisi : Gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas makan secara lengkap.



Batasan karakteristik :

Ketidakmampuan untuk :

  • menelan makanan

  • menyiapkan makanan untuk kegiatan pencernaan di luar ke dalam perut

  • memegang alat makan

  • mengunyah makanan

  • menggunakan alat bantuan makan

  • mendapatkan makanan dengan alat

  • membuka stoples/kaleng

  • kegiatan intake makanan dari luar sampai ke dalam perut dengan aman

  • memainkan makanan dalam mulut

  • membawa makanan dari tempatnya ke mulut

  • makanan pelengkap

  • mengambil cangkir atau gelas

  • kegiatan makanan dari luar ke dalam (pencernaan makanan cukup)

Faktor yang berhubungan :

  • Kelemahan atau kelelahan Keparahan kecemasan

  • Kerusakan neuromuscular Nyeri

  • Kerusakan persepsi kognitif Tidak nyaman

  • Hambatan lingkungan

  • Penurunan atau kurangnya motivasi

  • Kerusakan muskuloskeletal



Catatan : Menganjurkan melihat tingkatan klasifikasi fungsional di bawah kerusakan mobilitas fisik











































DEFISIT PERAWATAN DIRI: TOILETING (1980, 1998)



Definisi : Gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas toileting sendiri secara lengkap.



Batasan karakteristik :

Ketidakmampuan untuk :

  • Mendapatkan/pergi ke toilet atau pispot

  • Duduk atau bangun dari toilet/WC atau pispot

  • Mengenakan pakaian untuk toileting

  • Mengangkat/melaksanakan kebersihan yang sesuai

  • Menyiram toilet atau pispot



Faktor yang berhubungan :

  • Hambatan lingkungan, kelemahan atau kelelahan

  • Menurunnya atau berkurangnya motivasi

  • Keparahan kecemasan

  • Kerusakan status mobilitas

  • Gangguan kemampuan memindahkan

  • Kerusakan/gangguan muskuloskeletal

  • Kerusakan/gangguan nueromuskular

  • Nyeri

  • Gangguan persepsi kognitif



Catatan :

Menganjurkan melihat tingkatan klasifikasi fungsional di bawah/dalam kerusakan mobilitas fisik

















































GANGGUAN PERSEPSI SENSORY

(Khusunya : Penglihatan, Pendengaran, Kinestetik, Pengecapan, Perabaan, Penciuman) (1978, 1980, 1998)



Definisi : Perubahan jumlah atau pola dari rangsangan yang masuk yang disertai dengan pengurangan, membencinya, mengubah, atau kerusakan respon dari beberapa rangsangan



Batasan karakteristik :

  • Konsentrasi kurang

  • Penyimpangan pendengaran

  • Selalu berubah responnya dari rangsang

  • Kegelisahan

  • Laporan atau ukuran perubahan sensori akut

  • Mudah tersinggung

  • Disorientasi waktu, tempat, atau dengan orang

  • Perubahan kemampuan memecahkan masalah

  • Perubahan pola perilaku

  • Perubahan pola komunikasi

  • Halusinasi

  • Penyimpangan penglihatan



Faktor yang berhubungan :

  • Perubahan persepsi sensory

  • Rangsangan lingkungan berlebihan

  • Stress, psikis

  • Perubahan penangkapan sensori, transmisi dan atau integrasi

  • Kurangnya rangsangan lingkungan

  • Ketidakseimbangan biokimia untuk penyimpangan sensori (misalnya : ilusi, halusinasi)

  • Ketidakseimbangan muatan listrik

  • Ketidakseimbangan biokimia























































GANGGUAN PROSES PIKIR (1973, 1996)

Definisi : Perpecahan (disrupsi) dalamoperasional aktivitas kognitif.



Batasan Karakteristik:

  • Dessonansi (perbedaan) kognitif

  • Defisit ingatan/masalah-masalah

  • Interpretasi linkungan tidak akurat

  • Hipovigilansi (jaga-jaga rendah)

  • Hipervigilansi

  • Kemampuan membingungkan (distraktibilitas)

  • Egosentris

  • Mengekspresikan non realitas – berpikir dasar



Faktor yan gberhubungan:

To be developed



































































PUTUS ASA (1986)





Definisi : Pernyataan subjektif dimana seseorang memiliki keterbatasan atau tidak mempunyai alternatif atau tidak memiliki pilihan sendiri dan tidak mampu untuk menggerakkan tenaga atas kemauan diri sendiri.

Batasan Karakteristik:

  • Pasif, penurunan verbalisasi

  • Penurunan Afek

  • Berbicara menggunakan isyarat (contoh : perasaan sangat sedih dapat dilihat dari keluhan “saya tidak bisa..”!)

  • Mata terpejam

  • Penurunan nafsu makan

  • Penurunan respon stimulus

  • Tidur berkurang/bertambah

  • Kurang inisiatif

  • Kurang terlibat dalam perawatan/pasif dalam pemenuhan perawatan

  • Masa bodoh (tidak menghiraukan) dalam merespon pembicaraan





Faktor-faktor yang berhubungan :

  • Tertinggal

  • Pembatasan aktivitas yang terlalu lama sehingga menimbulkan isolasi

  • Kehilangan kepercayaan terhadap nilai yang sangat penting/Tuhan

  • Stress berkepanjangan

  • Kegagalan/terjadi kemerosotan kondisi psikologi























































SEDIH KRONIS (1998)



Definisi : Berulang/berseri, kambuh dan potensial mengarah pada kesedihan yang dalam (karena orang tua, pemberi pelayanan, individu dengan sakit kronis, atau ketidakmampuan), dalam respon kehilangan yang berkelanjutan, seluruhnya menuju pada kesakitan dan ketidakmampuan.



Batasan Karakteristik :

  • Secara berulang-ulang mengekspresikan kesedihan

  • Perasaan sedih yang sangat hebat, berulang, semakin lama makin hebat dan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menjangkau level personal tertinggi dan keadaan sehat secara sosial

  • Muncul satu atau lebih perasaan tambahan : marah, kesalahpahaman, bingung, depresi, kekecewaan, merasa sendiri, harga diri rendah, kehilangan yang berulang, gembira yang berlebihan



Faktor yang berhubungan :

  • Putus cinta

  • Pengalaman sakit fisik dan mental kronis atau ketidakmampuan (misal : Retardasi mental, Multiple Sklerosis, prematur, Spina bifida, atau gangguan kelahiran lainnya, penyakit mental kronis, Carsinoma, penyakit parkinson, infertility)

  • Ada satu atau lebih pemicu (misal : krisis dalam mengatasi sakit, krisis yang berhubungan dengan tahap perkembangan, kehilangan kesempatan yang dibandingkan dengan perkembangan, sosial dan nilai diri)

  • Ketergantungan tiada henti pada pelayanan kesehatan dengan mengingat-ingat kehilangan

















































DISFUNGSI SEXUAL (1980)



Definisi : Perubahan fungsi seksual yang diperlihatkan dengan ketidakpuasan, tidak ada penghargaan, tidak adekuat.



Batasan Karakteristik :

  • Perubahan ketertarikan diri atau yang lainnya

  • Konflik melibatkan nilai

  • Ketidakmampuan mencapai hasrat kepuasan

  • Masalah yang diungkapkan

  • Perubahan hubungan dengan orang yang penting

  • Perubahan mencapai kepuasan seksual

  • Aktual atau batasan merasa berada dalam sakit atau terapi

  • Menegaskan merasa mempunyai sifat disukai

  • Perubahan mencapai perasaan peran seksual



Faktor yang berhubungan :

  • Kesalahan informasi atau kurangnya pengetahuan

  • Sifat mudah kena serang/luka

  • Konflik nilai

  • Penyimpangan psikis (misalnya hubungan berbahaya)

  • Penyimpangan fisik

  • Kurangnya privacy

  • Tidak efektif atau tidak ada peran model

  • Perubahan fungsi dan struktur tubuh (misalnya : kehamilan, kelahiran bayi yang baru, pengobatan, pembedahan, kelainan, proses penyakit trauma, radiasi/penyinaran)

  • Kurangnya hubungan dengan orang yang berarti/penting

  • Perubahan biopsikososial dari seksual













































POLA SEKSUALITAS TIDAK EFEKTIF (1986)



Definisi : Mngekspresikan keprihatinan penghargaan seksualitas



Batasan karakteristik :

Dilaporkan kesulitan, keterbatasan atau perubahan dalam aktivitas atau perilaku /kebiasaan seksual.



Faktor yang berhubungan :

  • Ketiadaan orang yang berarti

  • Konflik dengan orientasi seksual atau pilihan lewat seksual

  • Khawatir terhadap kehamilan atau penyakit yang ditularkan secara seksual

  • Kerusakan hubungan dengan orang penting/berarti

  • Tidak efektifnya atau peran tidak adanya model seksual

  • Kurangnya pengetahuan/keterampilan tentang pilihan respon untuk pergantian yang berhubungan dengan kesehatan, merubah fungsi atau struktur tubuh, sakit atau penatalaksanaan pengobatan

  • Kurangnya privacy

















































KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL (1986)



Definisi : Ketidakcukupan atau kuantitas berlebih atau tidak efektifnya kualitas pertukaran sosial



Batasan Karakteristik :

  • Ungkapan atau observasi ketidakmampuan untuk menerima atau mengkomunikasikan kepuasan rasa memiliki/menyayangi, tertarik atau pengalaman terbagi

  • Mengungkapkan atau mengobservasi ketidaknyamanan situasi sosial

  • Mengamati kegagalan dalam perilaku interaksi sosial

  • Keluarga melaporkan perubahan gaya atau pola interaksi



Faktor yang berhubungan :

  • Kurang pengetahuan/keterampilan tentang cara untuk meningkatkan hubungan yang menguntungkan

  • Isolasi terapeutik

  • Ketidakcocokan sosial budaya

  • Kurangnya mobilitas fisik

  • Barier lingkungan (rintangan lingkungan)

  • Barier komunikasi

  • Perubahan proses berfikir

  • Kurang dapat berhubungan dengan orang lain atau teman sebaya

  • Gangguan konsep diri















































ISOLASI SOSIAL (1992)



Definisi : Pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam.



Batasan Karakteristik :

Objective :

  • Tidak ada dukungan dari orang yang penting (keluarga, teman, kelompok)

  • Perilaku bermusuhan/pertengkaran

  • Menarik diri/mundur

  • Tidak komunikatif

  • Menunjukkan perilaku tidak menerima terhadap kultur yang dominan dalam kelompok

  • Mencoba menyendiri atau merasa diakui dalam sub kultur

  • Mengulang aktivitas/tidak ada aktivitas baru/kurang aktif

  • Mengasyikkan diri dan pikirannya

  • Tidak ada kontak mata

  • Aktivitas tidak sesuai dengan usia/tahap/tingkat perkembangannya

  • Terjadi kerusakan fisik/mental atau berhubungan dengan keadaan kesejahteraan

  • Sedih, afek tumpul

Subjective :

  • Mengekspresikan perasaan menyendiri/segan dengan orang lain

  • Mengekspresikan perasaan penolakan

  • Minat tidak sesuai dengan tingkat/usia perkembangan

  • Tidak adekuat/tidak ada sama sekali harapan hidup yang adekuat dalam hidup

  • Ketidakmampuan menemukan harapan dengan orang lain

  • Ekspresi nilai yang dapat diterima di subcultur tetapi tidak dapat diterima di kultur yang dominan dalam kelompok

  • Mengekspresikan minat/perhatian yang tidak sesuai dengan tingkat/usia perkembangan

  • Menunjukkan perasaan berbeda dari orang lain

  • Merasa tidak aman dalam masyarakat



Faktor yang berhubungan :

  • Berhubungan dengan status mental

  • Ketidakmampuan untuk menciptkan kepuasan dalam hubungan pribadi

  • Tidak menerima nilai-nilai sosial

  • Tidak menerima perilaku sosial

  • Tidak adekuatnya sumber-sumber pribadi

  • Minat yang tidak sesuai/sempurna/matang

  • Faktor-faktor yang membuat tidak adanya kepuasan hubungan pribadi (misal : lambat dalam menyelesaikan tugas perkembangan)

  • Berhubungan dengan penampilan fisik

  • Berhubungan dengan keadaan kesejahteraan





















MANAJEMEN REGIMEN TERAPEUTIK TIDAK EFEKTIF (1992)



Definisi : Pola pengaturan dan integrasi ke dalam program latihan aktivitas sehari-hari bagi orang sakit dan latihan berkelanjutan yang menimbulkan ketidakpuasan untuk menemukan tujuan kesehatan spesifik.



Batasan Karakteristik:

  • Pemilihan aktivitas harian yang tidak efektif untuk menemukan tujuan dari latihan atau program pencegahan

  • Secara verbal mengungkapkan tidak melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko bagi kemajuan sakit dan akibatnya

  • Keinginan secara verbal untuk mengatur latihan bagi sakitnya dan pencegahan akibat lanjutannya

  • Secara verbal menyatakan kesulitan dengan pengaturan atau integrasi dari satu atau lebih perintah resimen untuk mencegah komplikasi dan latihan atau sakit atau akibatnya

  • Secara verbal menyatakan tidak melakukan tindakan untuk mengikuti resimen latihan dalam rutinitas harian

Faktor yang berhubungan :

  • Hambatan untuk menerima

  • Defisit dukungan sosial

  • Penerimaan mudah terpengaruh,Keuntungan dari penerimaan

  • Tidak percaya pada resimen dan atau personil perawatan kesehatan

  • Pola perawatan kesehatan keluarga

  • Permintaan pelanggaran yang dibuat oleh individu atau keluarga

  • Defisit pengetahuan

  • Ketidakberdayaan

  • Konflik keluarga

  • Kesulitan ekonomi

  • Konflik keputusan

  • Penerimaan yang serius

  • Kompleksitas regimen terapeutik

  • Kompleksitas sistem perawatan kesehatan

  • Inadekuat gejala dan tipe isyarat untuk melakukan tindakan































KURANG TIDUR (1998)



Definisi : Dalam periode waktu yang lama tanpa tidur (secara alami terus menerus, dalam periode yang singkat yang secara relatif sadar).



Batasan karakteristik :

  • Mengantuk pada siang hari

  • Malaise enak badan

  • Kelelahan/keletihan

  • Kelesuan

  • Keresahan/kegelisahan

  • Lekas marah

  • Lesu, tidak bergairah

  • Apatis

  • Reaksi lambat

  • Sulit berkonsentrasi

  • Halusinasi

  • Kebingungan yang tiba-tiba

  • Paranoid sesaat

  • Gelisah/mengacau/menyerang

  • Cemas, gelisah, khawatir

  • Ringan, fleeting nystagmus

  • Tangan tremor

  • Penurunan kemampuan fungsi tubuh

  • Sensitivitas yang tinggi terhadap nyeri

  • Gangguan persepsi (gangguan sensasi tubuh, delusi, perasaan mengambang)



Faktor yang berhubungan :

  • Ketidaknyamanan fisik yang lama

  • Ketidaknyamanan psikologis yang lama

  • Mempertahankan tidur yang tidak sehat

  • Lama menggunakan obat tertentu atau obat yang membuat tidak mengantuk

  • Perubahan usia yang berhubungan dengan perubahan waktu tidur

  • Irama sirkadian tidak sinkron yang terus menerus

  • Tidak adekuatnya aktivitas sehari-hari

  • Stimulasi suasana hati yang terus menerus

  • Ketidakakraban atau ketidaknyamanan lingkungan tidur yang terus menerus

  • Latihan inti/kebiasaan yang menyebabkan tidak dapat tidur

  • Sesak nafas saat tidur

  • Gerakan tungkai dan lengan yang periodik (restless leg sindrom, kejang otot pada malam hari)

  • Sindrom sundowner’s

  • Narcolepsi dan hipersomnolen karena kerusakan SSP idiopatik

  • Tidur berjalan

  • Teror tidur

  • Ngompol saat tidur

  • Mimpi buruk

  • Riwayat keluarga sulit tidur

  • Rasa sakit yang dirasakan saat tidur

  • Dimensia











GANGGUAN POLA TIDUR (1980,1998)



Definisi : Keterbatasan waktu tidur (alami, dalam periode singkat yang secara relatifsadar) meliputi jumlah dan kualitas.



Batasan karakteristik :

  • Terbangun dalam waktu yang lama

  • Insomnia dalam waktu yang lama

  • Kerusakan pola normal yang disebabkan diri sendiri

  • Permulaan tidur > 30 menit

  • Sulit tidur/insomnia pada pagi hari

  • Terbangun lebih awal atau terlambat bangun

  • Mengeluh kesulitan untuk tidur

  • Mengeluh tidak bisa merasa nyaman beristirahat

  • Peningkatan proporsi tahap 1 tidur

  • Total waktu tidur tidak sesuai dengan usia

  • Ketidakpuasan tidur karena terbangun, karena mimpi buruk 3 kali atau lebih

  • Penurunan proporsi tidur tahap 3 dan 4 (misal : hiporesponsi, kelebihan tidur, penurunan motivasi)

  • Penurunan proporsi tidur dari REM (misal : REM yang kembali, hiperaktif, emosi yang labil, agitasi dan impulsivity, gambaran poli somnografi atipical )

  • Menurunnya kemampuan fungsi



Faktor yang berhubungan :

Psikologi :

  • Keinginan makan sebelum tidur

  • Pola aktivitas sehari-hari

  • Berpikir tentang rumah

  • Suhu tubuh

  • Temperamen

  • Diit

  • Permulaan masa anak-anak

  • Tidak adekuatnya, tidur yang sehat

  • Penggunaan obat/zat anti tidur yang terus menerus

  • Irama sirkadian tidak sinkron

  • Perubahan frekuensi tidur.. daftar perjalanan

  • Depresi

  • Kesepian

  • Frekuensi bepergian yang lama

  • Pencahayaan yang terlalu terang atau gelap

  • Berduka cita

  • Antisipasi

  • Kerja shiff

  • Tidur terlalu lambat atau terlalu cepat

  • Kehilangan teman tidur; perubahan hidup

  • Keasikan dengan percobaan tidur

  • Jenis kelamin tertentu yang berhubungan dengan pergantian hormonal

  • Zat biomecanical

  • Ketakutan

  • Perpisahan dengan orang lain

  • Tidak konsistennya jadwal kegiatan sosial

  • Pergantian tidur yang berhubungan dengan usia

  • Kecemasan

  • Obat-obatan

  • Takut akan insomnia

  • Kondisi mal adaptif saat terjaga

  • Kelemahan

  • Kebosanan/rasa jemu

Lingkungan :

  • Suara

  • Pencahayaan

  • Perubahan temperatur, kelembaban

  • Hal-hal yang menyebabkan terjaga

  • Stimulasi yang berlebihan

  • Pengekangan fisik

  • Tidak adanya privacy/kontrol tidur

  • Terhentinya pengobatan, pengawasan, dan test laborat

  • Teman tidur

  • Bau busuk



Orang tua

  • Pola bangun tidur

  • Interaksi orangtua-bayi

  • Support emosi ibu

Fisiologi

  • Kegawatan perkemihan, incontinensia

  • Panas

  • Mual

  • Sekresi yang statis

  • Nafas yang pendek

  • Posisi

  • Refluk/muntahan gastroesophagus





























































































































































Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com