ANTISIPASI BERDUKA (1980, 1996)
Definisi : Respon emosional, intelektual dan perilaku individu, keluarga, komunitas dalam melalui/melewati proses modifikasi konsep diri berdasarkan pada persepsi terhadap kehilangan potensial,
Batasan Karakteristik :
Kehilangan potensial terhadap obyek signifikan (contoh; orang, kepemilikan, pekerjaan, status, rumah, ideal, bagian dan proses dalam tubuh)
Ekspresi terhadap distress pada kehilangan yang potensial
Kesedihan
Rasa bersalah
Pengingkaran terhadap kehilangan yang potensial
Marah
Perubahan pola komunikasi
Penolakan terhadap kehilangan yang berarti
Tawar menawar
Perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas, libido
Kesulitan mengambil peran yang berbeda atau peran baru
Resolusi terhadap kesedihan mengawali pada kehilangan yang nyata
Faktor-faktor berhubungan :
To be developed
TIDAK BERFUNGSINYA BERDUKA (1980, 1996)
Definisi : memperpanjang , ketidaksuksessan menggunakan respon pemikiran dan emosional dimana individu, keluarga, komunitas berusaha untuk bekerja melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan pada persepsi akan kehilangan.
Batasan Karakteristik:
Penggunaan yang berulang terhadap perilaku tidak efektif berhubungan dengan usaha mengembalikan hubungan
Meninggalkan pengalaman yang lalu dengan sedikit atau tanpa penurunan intensitas dukacita
Perpanjangan intervensi pada fungsi kehidupan
Serangan atau kekambuhan somatik atau respon psikomatik
Penampakan variabel terhadap distress kehilangan
Menyangkal kehilangan
Menampakan rasa bersalah
Marah
Kesedihan
Menangis
Kesulitan menampakkan/ekspresi kehilangan
Perubahan kebiasaan makan, pola tidur, kebiasaan mimpi, tingkat aktivitas, libido, konsentrasi dan atau pengejaran tugas
Idealisasi terhadap kehilangan objek (contoh : orang, kepemilikan, pekerjaan, status, rumah, ideal, bagian dan proses dalam tubuh)
Intervensi perkembangan
Afek yang labil
Faktor-faktor yang berhubungan:
Secara nyata atau merasakan kehilangan objek (semisal: orang, pekerjaan, status, rumah, harapan, bagian atau proses dalam tubuh)
KEBINGUNGAN AKUT (1994)
Definisi : Permulaan yang tiba-tiba dari sekelompok perubahan sementara dan gangguan dalam perhatian, pengetahuan, aktivitas psychomotor, tingkat kesedaran dan/ atau pola tidur.
Batasan karakteristik :
Kurang motivasi untuk berinisiatif dan/ atau mengikuti petunjuk atau tindakan yang mempunyai maksud tertentu
Aktivitas psikomotor yang fluktuatif
Persepsi yang salah
Pemikiran yang fluktuatif
Peningkatan agitasi atau kelelahan
Tingkat kesadaran yang fluktuatif
Pola tidur yang fluktuatif
Halusinasi
Faktor-faktor yang berhubungan:
Umur lebih dari 60 tahun
Penyalahgunaan alkohol
Delirium
Demensia
Penyalahgunaan obat
KEBINGUNGAN KRONIK (1994)
Definisi : tidak dapat kembali, menetap, dan/ atau kemunduran yang progresif dari pemikiran dan kepribadian dan digolongkan dengan penurunan kemampuan untuk menginterpretasikan rangsangan dari lingkungan; penurunan kapasitas dari proses pikir; dan dimanifestasikan dengan terganggunya ingatan, orientasi dan kebiasaan.
Batasan karateristik:
Perubahan interpretasi/ respon terhadap stimulus
Fakta-fakta klinik atas kerusakan organik
Kerusakan pikiran yang progresif atau menetap
Perubahan kepribadian
Gangguan ingatan ( jangka pendek dan panjang)
Gangguan sosialisasi
Tidak ada perubahan dalam tingkat kesadaran
Faktor-faktor yang berhubungan :
Dimensia multi-infarct
Korsakoff’s psychosis
Cedera kepala
Penyakit Alzheimer
Kecelakaan cerebral vaskulerr
RISIKO BUNUH DIRI (2000)
Definisi : Risiko untuk menyakiti diri sendiri, perlakuan / tindakan merugikan hidup.
Faktor-faktor risiko :
Berhubungan dengan tingkah laku:
Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya
Desakan hati
Membeli pistol
Menyimpan/menimbun obat
Membuat atau merubah tujuan
Memberikan barang miliknya
Perasaan senang tiba-tiba, setelah sembuh dari depresi berat
Tanda-tanda kepribadian, sikap, performa
Berhubungan dengan ungkapan verbal :
Membicarakan orang yang bunuh diri
Ingin mati/mengakhiri semuanya
Berhubungan dengan situasi :
Hidup sendiri
Pensiun
Tempat penampungan, asrama
Ketidakstabilan ekonomi
Kehilangan otonomi/kemandirian
Ada/keberadaan senjata di rumah
Kehidupan remaja dalam lingkungan/suasana, non tradisional (misal : pusat rehabilitasi anak-anak, sel/penjara, situasi rumah yang kurang mendukung, kelompok dalam rumah)
Psikologis :
Riwayat bunuh diri pada keluarga
Penggunaan/penyalahgunaan alkohol/yang mengandung alkohol
Sakit psikis/kacau (misal : depresi, skizofren, kekacauan bipolar)
Siksaan pada masa kanak-kanak
Kesalahan/merasa bersalah
Kaum Gay atau Lesbian
Demografi :
Umur : orang lanjut usia, laki-laki dewasa muda, remaja
Ras : bangsa kulit putih, penduduk asli AS
Jenis kelamin : Laki-laki
Perceraian/ janda
Fisik :
Penyakit fisik
Penyakit terminal
Sakit kronis
Sosial :
Kehilangan relasi yang penting
Kehidupan keluarga yang kacau
Kesedihan, kehilangan
Support sistem yang kurang
Kesepian
Putus asa
Tidak berdaya
Isolasi sosial
Masalah disiplin atau hukum
Bunuh diri masal
CEMAS (1973,1982,1998)
Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumber tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan.
Batasan Karakteristik
Perilaku
Produktivitas berkurang
Scanning dan kewaspadaan
Kontak mata yang buruk
Gelisah
Pandangan sekilas
Pergerakan yang tidak berhubungan, (misal: berjalan dengan menyeret kaki, pergerakan tangan/lengan)
Menunjukkan perhatian seharusnya dalam kejadian hidup
Insomnia
Resah
Affektive
Penyesalan
Irritable
Kesedihan yang mendalam
Ketakutan
Gelisah, gugup
Mudah tersinggung
Rasa nyeri hebat dan menetap
Ketidakberdayaan meningkat
Membingungkan
Ketidaktentuan
Peningkatan kewaspadaan
Fokus pada diri
Perasaan tidak adekuat
Ketakutan
Distress
Kekhawatiran, prihatin
Cemas
Fisiologis
Suara gemetar
Gemetar, tangan tremor
Goyah
Respirasi meningkat (simpatis)
Keinginan kencing (Parasimpatis)
Nadi Meningkat (simpatis)
Pupil dilatasi ( simpatis )
Refleks meningkat ( simpatis )
Nyeri abdomen ( parasimpatis )
Gangguan tidur ( parasimpatis )
Perasaan geli pada ekstremitas ( Parasimpatis )
Peningkatan aktivitas kardiovaskuler ( simpatis )
Berkeringat banyak
Wajah t egang
Anorexia ( simpatis )
Jantung berdetak kuat ( simpatis )
Diare ( parasimpatis )
Keragu-raguan dalam berkemih (parasimpatis)
Kelelahan ( parasimpatis )
Mulut kering ( Simpatis )
Kelemahan ( Simpatis )
Pulsasi menurun ( Parasimpatis )
Wajah kemerahan (simpatis)
Vasocontriksi superficial ( simpatis )
Twiching (simpatis)
Penurunan tekanan darah (parasimpatis)
Mual ( parasimpatis )
Sering kencing (Parasimpatis)
Pusing (parasimpatis)
Kesulitan bernafas (Simpatis)
Meningkatnya tekanan darah (Simpatis)
Kognitif
Bloking isi pikir
Bingung
Keasikan
Pelupa
Merenung
Kerusakan perhatian
Lapang Persepsi menurun
Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas
Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain
Sulit berkonsentrasi
Menurunnya kemampuan belajar, menyelesaikan masalah
Simptom kewaspadaan fisiologis
Faktor – Faktor yang berhubungan
Terpapar racun
Konflik yang tidak disadari tentang nilai-nilai utama /tujuan hidup
Berhubungan dengan keturunan/herediter
Kebutuhan tidak terpenuhi
Transmisi interpersonal
Krisis situasional/maturasional
Ancaman Kematian
Ancaman terhadap konsep diri
Stress
Substance abuse
Perubahan dalam:
Status Peran - Ststus kesehatan
Pola interaksi - Fungsi peran
Lingkungan - Status Ekonomi
GANGGUAN CITRA TUBUH (1973, 1998)
Definisi: Gangguan pada cara seseorang menerima gambaran tubuhnya.
Batasan Karakteristik:
Mengungkapkan perasaaan bahwa perubahan kecil dari seseorang dalam rupa, struktur artau fungsi
Mengungkapkan persepsi bahwa perubahan kecil dari seseorang dalam rupa, struktur atau fungsi
Respon non verbal aktual atau merasakan perubahan dalam struktur dan/atau fungsi
Perilaku menghindar, monitor atau pengakuan dari sesorang
Objektif:
Kehilangan bagian tubuh
Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi
Tidak menyentuh bagian tubuh
Menyembunyikan atau memperlihatkan bagain tubuh secara berlebihan (disengaja atau tidak disengaja)
Perubahan struktur dan/atau fungsi aktual
Perubahan dalam keterlibatan sosial
Perubahan dalam kemampuan mengestimasi lingkup hubungan dari tubuh ke lingkungan
Memperluas batasan tubuh untuk menggabungkan objek-objek lingkungan
Tidak melihat pada bagian tubuh
Subjektif:
Penolakan terhadap berbagai perubahan aktual
Terbuai dengan perubahan atau kehilangan
Menamakan bagian tubuh atau bagain tubuh yang hilang
Mengabaikan bagian tubuh atau bagian tubuh yang hilang
Memperluas batasan tubuh untuk menggabungkan objek-objek lingkungan
Perasaan negatif tentang tubuh (perasaan tidak berdaya, keputusasaan atau tidak ada kekuatan)
Mengatakan perubahan dalam kehidupan
Berfokus pada kekuatan masa lalu, fungsi atau rupa
Penekanan pada sisa kekuatan
Faktor-faktor yang berhubungan:
Psikososial
Biofisik
Persepsi/kognitif
Budaya/spiritual
Perubahan perkembangan Penyakit
Trauma atau cedera
Pembedahan
Pengobatan penyakit
HARGA DIRI RENDAH KRONIS (1988, 1996)
Definisi : Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif yang mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama
Batasan Karakteristik :
Menjauhi rasionalisasi/menolak umpan balik positif dan membesarkan umpan balik negatif mengenai diri (terjadi lama atau kronis)
Pengungkapan diri yang negatif (terjadi lama atau kronis)
Ragu untuk mencoba hal-hal/situasi (terjadi lama atau kronis)
Evaluasi diri karena tidak dapat menangani kejadian (terjadi lama atau kronis)
Kurang kontak
Tidak asertif/pasif
Sering kurang berhasil dalam kerja atau kejadiann hidup lainnya
Terlalu mencari penentramana jiwa
Penyesuaian diri berlebihan tergantung pada pendapat orang lain
Bimbang/ragu-ragu
Faktor yang berhubungan :
To be developed
HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL (1988,1996, 2000)
Definisi : Berkembangnya persepsi negatif terhadap harga diri berespons untuk situasi sekrang ini (penentuan)
Batasan karakteristik :
Tantangan laporan situasi sekarang tentang pengungkapan untuk harga diri
Pengungkapan diri yang negatif
Bimbang/perilaku tidak asertif
Evaluasi diri sebagai tidak mampu menangani situasi/situasi/kejadian
Ekspresi dari ketidakberdayaan dan ketidakgunaan
Faktor yang berhubungan :
Perubahan perkembangan (menetapkan)
Gangguan gambaran diri
Kerusakan/gangguan fungsi (penentuan)
Kehilangan (penentuan)
Perubahan peran sosial
Kurangnya pengakuan/penghargaan
Perilaku yang tidak konsisten dengan nilai
Kegagalan/penolakan
RISIKO HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL (2000)
Definisi : Risiko untuk berkembang persepsi negatif terhadap harga diri berespons untuk suatu situasi sekarang ini (penentuan)
Faktor-faktor risiko :
Perubahan perkembangan (penentuan)
Gangguan gambaran diri
Kerusakan/gangguan fungsi (penentuan)
Kehilangan (penentuan)
Perubahan peran sosial (penentuan)
Sejarah belajar dari ketidakberdayaan
Sejarah penyalahgunaan, kelalaian atau keadaan tertinggal
Harapan diri tidak realistis
Perilaku tidak konsisten dengan nilai
Kurangnya pengakuan/penghargaan
Kegagalan/penolakan
Penurunan kekuatan/kontrol atas lingkungan
Sakit fisik (penentuannya)
RISIKO UNTUK KEKERASAN TERHADAP ORANG LAIN (1980, 1996)
Definisi : Tingkah laku individu dimana dia beresiko memperlihatkan secara psikologis, emosional dan atau seskual melukai orang lain
Faktor-faktor resiko :
Bahasa tubuh : Postur kaku, mengepalkan tinju dan mengatupkan rahang, hiperaktivitas, pacing, sulit bernafas, sikapmengancam.
Riwayat melawan kekerasan orang lain (seperti memukul orang lain, menendang orang lain, meludahi orang lain, melempar sesuatu obyek pada orang lain, menggigit orang lain, mencoba merampas/mencuri, penganiayaan seksual, membuang urine/tinja pada orang lain)
Riwayat ancaman kekerasan (seperti secara verbal perlakuan dengan maksud perlawanan, secara verbal perlakuan perlawanan orang, perlakuan sosial, mengutuk, catatan/surat perlakuan, perlakuan seksual)
Riwayat kekerasan tingkah laku anti sosial (seperti merampok, meminjam secara paksa, desakan permintaan untuk kebebasan, desakan penghentian dalam pertemuan, penolakan makan, penolakan terhadap pengobatan, tidak mau menerima instruksi-instruksi)
Riwayat kekerasan secara langsung (seperti menyobek baju, mencoret-coret tembok, menulis pada dinding, kencing di lantai, beol di lantai, menumbuhkan kaki, tabiat menjengkelkan, berlari di ruangan, berteriak, melempar obyek, memecahkan kaca, membanting pintu, kenaikan seksual)
Kelemahan neurologis (seperti EEG positif, CAT, MRI, temuan neurologis, trauma kepala; tahanan yang tidak sesuai)
Kelemahan kognitif (seperti keterbatasan belajar, kekurangan perhatian, penurunan fungsi intelektual)
Riwayat kekerasan masa kanak-kanak
Riwayat menyaksikan kekerasan keluarga
Kekejaman pada binatang
Membakar
Komplikasi/abnormalitas pre/perinatal
Riwayat penggunaan obat/alcohol
Keracunan patologis
Tanda-tanda psikotik (seperti pendengaran, pandangan, halusinasi; delusi, paranoid, kehilangan, panjang lebar, proses-proses tak logis)
Mengendara motor ngebut (seperti sering melanggar lalu lintas, mengedarakan motor secara marah)
Tingkah laku bunuh diri
Impulsive
Ketidakgunaan/penggunaan senjata
RISIKO UNTUK KEKERASAN TERHADAP DIRI (1994)
Definisi : Tingkah laku individu dimana dia beresiko memperlihatkan secara psikologis, emosional dan atau seksual melukai dirinya.
Faktor resiko :
Ide bunuh diri (frekuensi sering, lama dan terus-menerus)
Rencana bunuh diri (jelas dan penyebab kematian dengan cara khusus; metode dan adanya pemikiran yang merusak)
Riwayat berulang berusaha untuk bunuh diri
Tingkah laku terselubung (seperti menulis catatan untuk orang yang ditinggalkan, langsung marah dengan pesa-pesan mendukung lain yang ditolak orang, memberikan pilihan-pilihan kepada orang, keluar diri dari kehidupan luas tidak sesuai kebijakan)
Verbal terselebung (seperti berbicara tentang kematian-kematian “lebih baik tanpa aku”, meminta pertanyaan tentang obat-obat dosis kematian)
Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panik, marah, keasingan)
Kesehatan mental (klinis depresi, psikosis, kepribadian keras tidak sesuai, penyalahgunaan alcohol atau obat-obatan)
Kesehatan fisik (hipokondrik, sakit kronis atau penyakit terminal)
Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan/kegagalan)
Umur 15 – 19 tahun
Umur lebih 45 tahun
Status perkawinan (single, kematian suami, perceraian)
Okupasi (executive, administrator/bisnis pribadi, professional, kematian pekerja)
Konflik interpersonal
Latar belakang keluarga (perpecahan atau konflik, riwayat bunuh diri)
Orientasi seksual (biseksual/aktif, homoseksual/inaktif)
Sumber-sumber personal (miskin hubungan, miskin, pengaruh ketidak mampuan dan miskin kontrol)
Sumber-sumber sosial (rendah hasil, isolasi sosial, tidak ada respon keluarga)
Orang yang mengajak tindakan erotis seksual
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL (1983,1996,1998)
Definisi: Penurunan, keterlambatan, atau ketidakmampuan untuk menerima, memproses, transmisi, dan menggunakan sistem simbol-simbol.
Batasan Karakteristik
Dengan sengaja menolak untuk berbicara
Disorientasi waktu, tempat dan oreang
Ketidakmampuan untuk berbicara dengan bahasa yang dominan
Tidak melakukan atau tidak dapat bicara
Kesulitan berbicara atau mengutarakan
Tidak tepat dalam mengungkapkan maksud
Kesulitan membentuk kata atau kalimat ( contoh;aphonia/ tidak ada suara, dyslalia,dysarthria)
Kesulitan dalam m engekspresikan secara verbal (contoh; aphasia, dysphasia, apraxia, dyslexia)
Bicara gagap
Slurring
Dyspnea
Tidak ada kontak mata atau kesulitan dalam mengikuti pilihan
Kesulitan dalam memehami dan menggali pola komuinikasi yang biasanya.
Penurunan penglihatan sebagian atau total
Ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggunakan ekspresi wajah dan tubuh
Faktor-faktor yang berhubungan:
Penurunan sirkulasi ke otak
Perbedaan kebudayaan
Hambatan psikologi (contoh,psikosis, kurang stimulasi)
Hambatan fisik (contoh, tracheostomy, intubasi)
Kelainan anatomi (contoh,celah palatum,perubahan sistem syaraf penglihatan, sistim pendengaran, phonatory apparatus)
Tumor otak
Perbedaan berhubungan dengan perkembangan umur
Efek samping obat
Keterbatasan lingkungan
Ketidakhadiran orang terdekat
Perubahan persepsi
Kurang informasi
Stress
Perubahan harga diri atau konsep diri
Kondisi fisiologis
Perubahan sistim syaraf pusat
Kelemahan sisitim muskuloskeletal
Kindisi emosional
KOPING TIDAK EFEKTIF (1978,1998)
Definisi: Ketidakmapuan untuk membentuk penilaian yang benar dari stressor, pemilihan respon tidak adekuat, dan/atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber-sumber yang tersedia
Batasan Karakteristik:
Gangguan tidur
Penyalahgunaan bahan kimia
Penurunan penggunaan dukungan sosial
Konsentrasi yang buruk
Kelelahan
Problem solving tidak adekuat
Mengeluhkan ketidakmampuan koping atau ketidakmampuan untuk meminta bantuan
Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar
Perilaku merusak terhadap diri atau orang lain
Ketidakmampuan memnuhi harapan peran
Tingkat kesakitan/penyakit yang tinggi
Perubahan dalam pola komunikasi
Risk taking
Menggunakan bentuk koping yang meghalangi/mengganggu perilaku adaptif
Kurangnya perilaku yang bertujuan langsung/resolusi masalah, termasuk ketidakmampuan untuk merawat, dan kesulitan mengorganisasikan informasi
Faktor-faktor yang berhubungan:
Perbedaan gender dalam strategi koping
Tingkat percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping
Ketidakpastian
Support sosial tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan
Tingkat kontrol persepsi tidak adekuat
Sumber-sumber yang menungkinkan tidak adekuat
Dserajat pengobatan tingkat tinggi
Krisis situasional atau maturasional
Gangguan dalam pola penurunan ketegangan
Kesempatan untuk mengantisipasi stressor tidak adekuat
Ketidakmampuan untuk menyimpan energi yang adaptif
Gangguan dalam pola penilaian terhada
KOPING DEFENSIF (1998)
Definisi : Penonjolan berulang-ulang atas evaluasi diri positif yang palsu berdasar pada pola pertahanan diri yang dipertahankan melawan perlakuan yang dirasa mendasari harga diri yang positif.
Batasan Karakteristik:
Grandiositas
Rasionalisasi atas kegagalan
Terlalu sensitif pada sikap yang meremehkan/mengkritik
Menyangkal masalah-masalah/kelemahan yang nyata.
Memproyeksikan atas kesalahan/tanggung jawab
Kekurangan partisipasi dalam perawatan atau terapi
Sikap sombong terhadap orang lain
Sikap bermusuhan, gelak tawa atau ejekan pada orang lain
Kesulitan di dalam mempersepsikan kenyataan/menguji kenyataan
Kesulitan dalam menentukan/memelihara suatu hubungan
Faktor yang berhubungan :
To be developed
MENGEMBARA (2000)
Definisi :Gerakan tidak bermakna, tidak bertujuan atau diulang-ulang gerakan yang diperlihatkan untuk melukai, sering tidak sesuai dengan batasan, batas atau rintangan.
Batasan Karakteristik :
Sering atau kesinambungan gerakan dari tempat ke tempat, sering mengunjungi tempat yang sama
Gerakan menetap untuk menemukan sesuatu yang hilang atau orang yang tidak dikenal atau tempat
Gerakan serampangan
Gerakan tidak dapat dikendalikan
Hasil gerakan tidak teridentifikasi
Gerakan dalam periode panjang tanpa bukti nyata
Gerakan meninggalkan atau melangkah
Ketidakmampuan menempatkan sesuatu pada tempatnya
Gerakan yang tidak dapat dilakukan dengan mudah
Mengikuti gerakan pemberi perawatan bayangan
Pelanggaran
Hiperaktivitas
Memandang, mencoba atau mencari tingkah laku
Periode gerakan yang ditunjukkan dengan tidak adanya gerakan seperti duduk, berdiri,tidur
Kehilangan pendapatan
Faktor yang berhubungan :
Kelemahan kognitif, khususnya memori dan kelemahan ingatan, disorientasi, miskin pandangan, (atau pandangan ruang), kemampuan, bahasa terutama yang diperlihatkan
Atropi cortical
Tingkah laku murung (seperti kehilangan, kepribadian sosial, dimensia, pemurung)
Terpisah dari orang yang dikenal/tempat
Sedasi
Status emosional, khususnya frustasi, cemas, boredom, atau depresi (agitasi)
Kelebihan/di bawah stimulasi sosial atau lingkungan fisik
Status psikologis atau kebutuhan (seperti lapar, haus, nyeri, kencing, konstipasi)
Waktu harian
KERUSAKAN MEMORI (1994)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengingat atau menimbulkan kembali informasi atau keterampilan perilaku
Batasan Karakteristik:
Ketidakmampuan mengingat informasi faktual
Ketidakmampuan mengingat kembali peristiwa yang baru atau yang telah lalu
Ketidakmampuan untuk belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi baru
Ketidakmampuan untuk menentukan perilaku apakah suatu perilaku pernah dilakukan
Terobservasi atau dilaporkan adanya pengalaman lupa
Ketidakmampuan untuk menampilkan keterampilan yang pernah dipelajari sebelumnya
Lupa menampilkan perilaku pada jadwal yang telah ditentukan
Faktor yang berhubungan:
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Gangguan Neurologis
Lingkungan yang sangat mengganggu
Anemia
Hipoksia kronis/akut
Penurunan kardiak output
NONCOMPLIANCE (1973, 1996, 1998)
Definisi: Tingkah laku sesorang dan atau pemberi perawatan yang gagal menepati janji terhadap peningkatan/promosi kesehatan atau rencana terapi yang telah disetujui (disepakati) dengan seseorang, keluarga atau masyarakat dan perawatan kesehatan professional. Adanya kesepakatan/ persetujuan, promosi kesehatan atau rencanaterapi, Tingkah laku seseorang atau pemberi pelayanan harus sepenuh hati, atau tidak setengah-setengah. Karena hal ini menyebabkan hasil klinis yang tidak efektif ( efektif sebagain)
Batasan Karakteristik
Tingkah laku yang mengindikasikan kegagalan untuk setia/mengikuti (dengan observasi langsung atau pernyataan pasien atau orang yang berarti )
Adanya fakta peningkatan komplikasi
Munculnya faklta-fakta simptom yang semakin memburuk
Gagal menepati janji
Gagal untuk bertambah / bergerak maju
Tes obyektif (misal: pengukuran fisiologis, deteksi penanda fisiologis)
Faktor-faktor yang berhubungan:
Rencana Perawatan kesehatan.
Durasi
Orang lain yang berarti
Biaya
Intensitas
Kompleksitas
Faktor Individual
Kemampuan personal dan perkembangan
Pengaruh budaya, spiritual, nilai
Sistem nilai individu, Pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk mengarahkan tingkah laku
Kekuatan motivasi
Sistem Kesehatan
Kepuasan dengan pelayanan
Kredibilitas Pemberi pelayanan
Akses dan alat perawatan
Rencana fleksibilitas keuangan
Hubungan klien –Pemberi pelayanan
Memberikan penggantian biaya dari pengajaran dan follow-up.
Pemberi pelayanan secara terus menerus dan teratur melakukan follow-up
Meliputi kesehatan individu
Komunikasi dan keahlian mengahajar dari pemberi pelayanan
Jaringan
Melibatkan anggota dalam rencana kesehatan
Diselipkan nilai-nilai sosial dalam perencanaan
Persepsi yang dipercaya oleh orang lain yang berarti
DEFISIT PENGETAHUAN (SPESIFIK) (1980)
Definisi: Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif tentang hal yang spesifik ( khusus )
Batasan karakteristik:
Mengungkapkan masalah
Tidak tepat mengikuti perintah
Penampilan tidak tepat selama mengikuti tes
Tingkah laku yang berlebihan ( misalnya histeris, sikap bermusuhan, agitasi, apatis)
Faktor-faktor yang berhubungan:
Kurang paparan
Mudah lupa
Misinterpretasi informasi
Keterbatasan kognitif
Kurang interes dalam belajar
Tidak mengenal (familiar) dengan sumber informasi
DEFISIT PERAWATAN DIRI: MANDI/KEBERSIHAN (1980, 1998)
Definisi : Gangguan kemampuan melakukan aktivitas kebersihan atau menyelesaikan mandi dengan sendiri
Batasan karakteristik :
Ketidakmampuan untuk :
Membersihkan badan atau bagian badan
Mendapatkan atau memperoleh sumber air
Mengatur temperatur atau aliran air di kamar mandi
Memperoleh persediaan mandi
Badan kering
Masuk dan keluar dari kamar mandi
Faktor-faktor yang menghubungkan :
Penurunan atau kurangnya motivasi
Kelemahan dan kelelahan
Keparahan cemas
Ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh atau hubungan yang renggang
Gangguan kognitif atau persepsi
Nyeri
Gangguan saraf
Gangguan musculoskeletal
Rintangan/halangan lingkungan
Catatan : Menganjurkan lihatlah tingkatan klasifikasi fungsional di bawah gangguan mobilitas fisik (hal 118).
DEFISIT PERAWATAN DIRI: BERPAKAIAN/BERHIAS (1980, 1998)
Definisi : Kerusakan kemampuan untuk melakukan mengenakan pakaian dan aktivitas berhias lengkap untuk diri sendiri.
Batasan Karakteristik :
Kerusakan kemampuan untuk :
Mengenakan atau melepaskan yang perlu dalam berpakaian
Kecepatan berpakaian
Menghasilkan atau mengganti baju
Ketidakmampuan untuk :
Mengenakan pakaian atas atau di badan
Mengenakan pakaian bawah di badan
Memilih pakaian
Menggunakan alat Bantu
Menggunakan menutup kancing/resleting
Membuka pakaian
Mengenakan kaos kaki
Mempertahankan tingkatan kelihatan memuaskan
Mengambil pakaian
Mengenakan sepatu
Faktor-faktor yang berhubungan :
penurunan atau kurangnya motivasi
kerusakan/gangguan kognitif atau persepsi
kelemahan atau kelelahan
Gangguanneuromuskuler
gangguan muskuloskeletal
Ketidaknyamanan
Hambatan lingkungan
Nyeri
Cemas berat
Catatan : Menganjurkan lihatlah tingkatan klasifikasi fungsi di bawah gangguan mobilitas fisik
DEFISIT PERAWATAN DIRI: MAKAN (1980, 1998)
Definisi : Gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas makan secara lengkap.
Batasan karakteristik :
Ketidakmampuan untuk :
menelan makanan
menyiapkan makanan untuk kegiatan pencernaan di luar ke dalam perut
memegang alat makan
mengunyah makanan
menggunakan alat bantuan makan
mendapatkan makanan dengan alat
membuka stoples/kaleng
kegiatan intake makanan dari luar sampai ke dalam perut dengan aman
memainkan makanan dalam mulut
membawa makanan dari tempatnya ke mulut
makanan pelengkap
mengambil cangkir atau gelas
kegiatan makanan dari luar ke dalam (pencernaan makanan cukup)
Faktor yang berhubungan :
Kelemahan atau kelelahan Keparahan kecemasan
Kerusakan neuromuscular Nyeri
Kerusakan persepsi kognitif Tidak nyaman
Hambatan lingkungan
Penurunan atau kurangnya motivasi
Kerusakan muskuloskeletal
Catatan : Menganjurkan melihat tingkatan klasifikasi fungsional di bawah kerusakan mobilitas fisik
DEFISIT PERAWATAN DIRI: TOILETING (1980, 1998)
Definisi : Gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas toileting sendiri secara lengkap.
Batasan karakteristik :
Ketidakmampuan untuk :
Mendapatkan/pergi ke toilet atau pispot
Duduk atau bangun dari toilet/WC atau pispot
Mengenakan pakaian untuk toileting
Mengangkat/melaksanakan kebersihan yang sesuai
Menyiram toilet atau pispot
Faktor yang berhubungan :
Hambatan lingkungan, kelemahan atau kelelahan
Menurunnya atau berkurangnya motivasi
Keparahan kecemasan
Kerusakan status mobilitas
Gangguan kemampuan memindahkan
Kerusakan/gangguan muskuloskeletal
Kerusakan/gangguan nueromuskular
Nyeri
Gangguan persepsi kognitif
Catatan :
Menganjurkan melihat tingkatan klasifikasi fungsional di bawah/dalam kerusakan mobilitas fisik
GANGGUAN PERSEPSI SENSORY
(Khusunya : Penglihatan, Pendengaran, Kinestetik, Pengecapan, Perabaan, Penciuman) (1978, 1980, 1998)
Definisi : Perubahan jumlah atau pola dari rangsangan yang masuk yang disertai dengan pengurangan, membencinya, mengubah, atau kerusakan respon dari beberapa rangsangan
Batasan karakteristik :
Konsentrasi kurang
Penyimpangan pendengaran
Selalu berubah responnya dari rangsang
Kegelisahan
Laporan atau ukuran perubahan sensori akut
Mudah tersinggung
Disorientasi waktu, tempat, atau dengan orang
Perubahan kemampuan memecahkan masalah
Perubahan pola perilaku
Perubahan pola komunikasi
Halusinasi
Penyimpangan penglihatan
Faktor yang berhubungan :
Perubahan persepsi sensory
Rangsangan lingkungan berlebihan
Stress, psikis
Perubahan penangkapan sensori, transmisi dan atau integrasi
Kurangnya rangsangan lingkungan
Ketidakseimbangan biokimia untuk penyimpangan sensori (misalnya : ilusi, halusinasi)
Ketidakseimbangan muatan listrik
Ketidakseimbangan biokimia
GANGGUAN PROSES PIKIR (1973, 1996)
Definisi : Perpecahan (disrupsi) dalamoperasional aktivitas kognitif.
Batasan Karakteristik:
Dessonansi (perbedaan) kognitif
Defisit ingatan/masalah-masalah
Interpretasi linkungan tidak akurat
Hipovigilansi (jaga-jaga rendah)
Hipervigilansi
Kemampuan membingungkan (distraktibilitas)
Egosentris
Mengekspresikan non realitas – berpikir dasar
Faktor yan gberhubungan:
To be developed
PUTUS ASA (1986)
Definisi : Pernyataan subjektif dimana seseorang memiliki keterbatasan atau tidak mempunyai alternatif atau tidak memiliki pilihan sendiri dan tidak mampu untuk menggerakkan tenaga atas kemauan diri sendiri.
Batasan Karakteristik:
Pasif, penurunan verbalisasi
Penurunan Afek
Berbicara menggunakan isyarat (contoh : perasaan sangat sedih dapat dilihat dari keluhan “saya tidak bisa..”!)
Mata terpejam
Penurunan nafsu makan
Penurunan respon stimulus
Tidur berkurang/bertambah
Kurang inisiatif
Kurang terlibat dalam perawatan/pasif dalam pemenuhan perawatan
Masa bodoh (tidak menghiraukan) dalam merespon pembicaraan
Faktor-faktor yang berhubungan :
Tertinggal
Pembatasan aktivitas yang terlalu lama sehingga menimbulkan isolasi
Kehilangan kepercayaan terhadap nilai yang sangat penting/Tuhan
Stress berkepanjangan
Kegagalan/terjadi kemerosotan kondisi psikologi
SEDIH KRONIS (1998)
Definisi : Berulang/berseri, kambuh dan potensial mengarah pada kesedihan yang dalam (karena orang tua, pemberi pelayanan, individu dengan sakit kronis, atau ketidakmampuan), dalam respon kehilangan yang berkelanjutan, seluruhnya menuju pada kesakitan dan ketidakmampuan.
Batasan Karakteristik :
Secara berulang-ulang mengekspresikan kesedihan
Perasaan sedih yang sangat hebat, berulang, semakin lama makin hebat dan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menjangkau level personal tertinggi dan keadaan sehat secara sosial
Muncul satu atau lebih perasaan tambahan : marah, kesalahpahaman, bingung, depresi, kekecewaan, merasa sendiri, harga diri rendah, kehilangan yang berulang, gembira yang berlebihan
Faktor yang berhubungan :
Putus cinta
Pengalaman sakit fisik dan mental kronis atau ketidakmampuan (misal : Retardasi mental, Multiple Sklerosis, prematur, Spina bifida, atau gangguan kelahiran lainnya, penyakit mental kronis, Carsinoma, penyakit parkinson, infertility)
Ada satu atau lebih pemicu (misal : krisis dalam mengatasi sakit, krisis yang berhubungan dengan tahap perkembangan, kehilangan kesempatan yang dibandingkan dengan perkembangan, sosial dan nilai diri)
Ketergantungan tiada henti pada pelayanan kesehatan dengan mengingat-ingat kehilangan
DISFUNGSI SEXUAL (1980)
Definisi : Perubahan fungsi seksual yang diperlihatkan dengan ketidakpuasan, tidak ada penghargaan, tidak adekuat.
Batasan Karakteristik :
Perubahan ketertarikan diri atau yang lainnya
Konflik melibatkan nilai
Ketidakmampuan mencapai hasrat kepuasan
Masalah yang diungkapkan
Perubahan hubungan dengan orang yang penting
Perubahan mencapai kepuasan seksual
Aktual atau batasan merasa berada dalam sakit atau terapi
Menegaskan merasa mempunyai sifat disukai
Perubahan mencapai perasaan peran seksual
Faktor yang berhubungan :
Kesalahan informasi atau kurangnya pengetahuan
Sifat mudah kena serang/luka
Konflik nilai
Penyimpangan psikis (misalnya hubungan berbahaya)
Penyimpangan fisik
Kurangnya privacy
Tidak efektif atau tidak ada peran model
Perubahan fungsi dan struktur tubuh (misalnya : kehamilan, kelahiran bayi yang baru, pengobatan, pembedahan, kelainan, proses penyakit trauma, radiasi/penyinaran)
Kurangnya hubungan dengan orang yang berarti/penting
Perubahan biopsikososial dari seksual
POLA SEKSUALITAS TIDAK EFEKTIF (1986)
Definisi : Mngekspresikan keprihatinan penghargaan seksualitas
Batasan karakteristik :
Dilaporkan kesulitan, keterbatasan atau perubahan dalam aktivitas atau perilaku /kebiasaan seksual.
Faktor yang berhubungan :
Ketiadaan orang yang berarti
Konflik dengan orientasi seksual atau pilihan lewat seksual
Khawatir terhadap kehamilan atau penyakit yang ditularkan secara seksual
Kerusakan hubungan dengan orang penting/berarti
Tidak efektifnya atau peran tidak adanya model seksual
Kurangnya pengetahuan/keterampilan tentang pilihan respon untuk pergantian yang berhubungan dengan kesehatan, merubah fungsi atau struktur tubuh, sakit atau penatalaksanaan pengobatan
Kurangnya privacy
KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL (1986)
Definisi : Ketidakcukupan atau kuantitas berlebih atau tidak efektifnya kualitas pertukaran sosial
Batasan Karakteristik :
Ungkapan atau observasi ketidakmampuan untuk menerima atau mengkomunikasikan kepuasan rasa memiliki/menyayangi, tertarik atau pengalaman terbagi
Mengungkapkan atau mengobservasi ketidaknyamanan situasi sosial
Mengamati kegagalan dalam perilaku interaksi sosial
Keluarga melaporkan perubahan gaya atau pola interaksi
Faktor yang berhubungan :
Kurang pengetahuan/keterampilan tentang cara untuk meningkatkan hubungan yang menguntungkan
Isolasi terapeutik
Ketidakcocokan sosial budaya
Kurangnya mobilitas fisik
Barier lingkungan (rintangan lingkungan)
Barier komunikasi
Perubahan proses berfikir
Kurang dapat berhubungan dengan orang lain atau teman sebaya
Gangguan konsep diri
ISOLASI SOSIAL (1992)
Definisi : Pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam.
Batasan Karakteristik :
Objective :
Tidak ada dukungan dari orang yang penting (keluarga, teman, kelompok)
Perilaku bermusuhan/pertengkaran
Menarik diri/mundur
Tidak komunikatif
Menunjukkan perilaku tidak menerima terhadap kultur yang dominan dalam kelompok
Mencoba menyendiri atau merasa diakui dalam sub kultur
Mengulang aktivitas/tidak ada aktivitas baru/kurang aktif
Mengasyikkan diri dan pikirannya
Tidak ada kontak mata
Aktivitas tidak sesuai dengan usia/tahap/tingkat perkembangannya
Terjadi kerusakan fisik/mental atau berhubungan dengan keadaan kesejahteraan
Sedih, afek tumpul
Subjective :
Mengekspresikan perasaan menyendiri/segan dengan orang lain
Mengekspresikan perasaan penolakan
Minat tidak sesuai dengan tingkat/usia perkembangan
Tidak adekuat/tidak ada sama sekali harapan hidup yang adekuat dalam hidup
Ketidakmampuan menemukan harapan dengan orang lain
Ekspresi nilai yang dapat diterima di subcultur tetapi tidak dapat diterima di kultur yang dominan dalam kelompok
Mengekspresikan minat/perhatian yang tidak sesuai dengan tingkat/usia perkembangan
Menunjukkan perasaan berbeda dari orang lain
Merasa tidak aman dalam masyarakat
Faktor yang berhubungan :
Berhubungan dengan status mental
Ketidakmampuan untuk menciptkan kepuasan dalam hubungan pribadi
Tidak menerima nilai-nilai sosial
Tidak menerima perilaku sosial
Tidak adekuatnya sumber-sumber pribadi
Minat yang tidak sesuai/sempurna/matang
Faktor-faktor yang membuat tidak adanya kepuasan hubungan pribadi (misal : lambat dalam menyelesaikan tugas perkembangan)
Berhubungan dengan penampilan fisik
Berhubungan dengan keadaan kesejahteraan
MANAJEMEN REGIMEN TERAPEUTIK TIDAK EFEKTIF (1992)
Definisi : Pola pengaturan dan integrasi ke dalam program latihan aktivitas sehari-hari bagi orang sakit dan latihan berkelanjutan yang menimbulkan ketidakpuasan untuk menemukan tujuan kesehatan spesifik.
Batasan Karakteristik:
Pemilihan aktivitas harian yang tidak efektif untuk menemukan tujuan dari latihan atau program pencegahan
Secara verbal mengungkapkan tidak melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko bagi kemajuan sakit dan akibatnya
Keinginan secara verbal untuk mengatur latihan bagi sakitnya dan pencegahan akibat lanjutannya
Secara verbal menyatakan kesulitan dengan pengaturan atau integrasi dari satu atau lebih perintah resimen untuk mencegah komplikasi dan latihan atau sakit atau akibatnya
Secara verbal menyatakan tidak melakukan tindakan untuk mengikuti resimen latihan dalam rutinitas harian
Faktor yang berhubungan :
Hambatan untuk menerima
Defisit dukungan sosial
Penerimaan mudah terpengaruh,Keuntungan dari penerimaan
Tidak percaya pada resimen dan atau personil perawatan kesehatan
Pola perawatan kesehatan keluarga
Permintaan pelanggaran yang dibuat oleh individu atau keluarga
Defisit pengetahuan
Ketidakberdayaan
Konflik keluarga
Kesulitan ekonomi
Konflik keputusan
Penerimaan yang serius
Kompleksitas regimen terapeutik
Kompleksitas sistem perawatan kesehatan
Inadekuat gejala dan tipe isyarat untuk melakukan tindakan
KURANG TIDUR (1998)
Definisi : Dalam periode waktu yang lama tanpa tidur (secara alami terus menerus, dalam periode yang singkat yang secara relatif sadar).
Batasan karakteristik :
Mengantuk pada siang hari
Malaise enak badan
Kelelahan/keletihan
Kelesuan
Keresahan/kegelisahan
Lekas marah
Lesu, tidak bergairah
Apatis
Reaksi lambat
Sulit berkonsentrasi
Halusinasi
Kebingungan yang tiba-tiba
Paranoid sesaat
Gelisah/mengacau/menyerang
Cemas, gelisah, khawatir
Ringan, fleeting nystagmus
Tangan tremor
Penurunan kemampuan fungsi tubuh
Sensitivitas yang tinggi terhadap nyeri
Gangguan persepsi (gangguan sensasi tubuh, delusi, perasaan mengambang)
Faktor yang berhubungan :
Ketidaknyamanan fisik yang lama
Ketidaknyamanan psikologis yang lama
Mempertahankan tidur yang tidak sehat
Lama menggunakan obat tertentu atau obat yang membuat tidak mengantuk
Perubahan usia yang berhubungan dengan perubahan waktu tidur
Irama sirkadian tidak sinkron yang terus menerus
Tidak adekuatnya aktivitas sehari-hari
Stimulasi suasana hati yang terus menerus
Ketidakakraban atau ketidaknyamanan lingkungan tidur yang terus menerus
Latihan inti/kebiasaan yang menyebabkan tidak dapat tidur
Sesak nafas saat tidur
Gerakan tungkai dan lengan yang periodik (restless leg sindrom, kejang otot pada malam hari)
Sindrom sundowner’s
Narcolepsi dan hipersomnolen karena kerusakan SSP idiopatik
Tidur berjalan
Teror tidur
Ngompol saat tidur
Mimpi buruk
Riwayat keluarga sulit tidur
Rasa sakit yang dirasakan saat tidur
Dimensia
GANGGUAN POLA TIDUR (1980,1998)
Definisi : Keterbatasan waktu tidur (alami, dalam periode singkat yang secara relatifsadar) meliputi jumlah dan kualitas.
Batasan karakteristik :
Terbangun dalam waktu yang lama
Insomnia dalam waktu yang lama
Kerusakan pola normal yang disebabkan diri sendiri
Permulaan tidur > 30 menit
Sulit tidur/insomnia pada pagi hari
Terbangun lebih awal atau terlambat bangun
Mengeluh kesulitan untuk tidur
Mengeluh tidak bisa merasa nyaman beristirahat
Peningkatan proporsi tahap 1 tidur
Total waktu tidur tidak sesuai dengan usia
Ketidakpuasan tidur karena terbangun, karena mimpi buruk 3 kali atau lebih
Penurunan proporsi tidur tahap 3 dan 4 (misal : hiporesponsi, kelebihan tidur, penurunan motivasi)
Penurunan proporsi tidur dari REM (misal : REM yang kembali, hiperaktif, emosi yang labil, agitasi dan impulsivity, gambaran poli somnografi atipical )
Menurunnya kemampuan fungsi
Faktor yang berhubungan :
Psikologi :
Keinginan makan sebelum tidur
Pola aktivitas sehari-hari
Berpikir tentang rumah
Suhu tubuh
Temperamen
Diit
Permulaan masa anak-anak
Tidak adekuatnya, tidur yang sehat
Penggunaan obat/zat anti tidur yang terus menerus
Irama sirkadian tidak sinkron
Perubahan frekuensi tidur.. daftar perjalanan
Depresi
Kesepian
Frekuensi bepergian yang lama
Pencahayaan yang terlalu terang atau gelap
Berduka cita
Antisipasi
Kerja shiff
Tidur terlalu lambat atau terlalu cepat
Kehilangan teman tidur; perubahan hidup
Keasikan dengan percobaan tidur
Jenis kelamin tertentu yang berhubungan dengan pergantian hormonal
Zat biomecanical
Ketakutan
Perpisahan dengan orang lain
Tidak konsistennya jadwal kegiatan sosial
Pergantian tidur yang berhubungan dengan usia
Kecemasan
Obat-obatan
Takut akan insomnia
Kondisi mal adaptif saat terjaga
Kelemahan
Kebosanan/rasa jemu
Lingkungan :
Suara
Pencahayaan
Perubahan temperatur, kelembaban
Hal-hal yang menyebabkan terjaga
Stimulasi yang berlebihan
Pengekangan fisik
Tidak adanya privacy/kontrol tidur
Terhentinya pengobatan, pengawasan, dan test laborat
Teman tidur
Bau busuk
Orang tua
Pola bangun tidur
Interaksi orangtua-bayi
Support emosi ibu
Fisiologi
Kegawatan perkemihan, incontinensia
Panas
Mual
Sekresi yang statis
Nafas yang pendek
Posisi
Refluk/muntahan gastroesophagus
0 komentar:
Posting Komentar