Rabu, 17 Agustus 2011

Gangguan proses pikir : waham kejar, waham curiga

| Rabu, 17 Agustus 2011 | 0 komentar

TINJAUAN KASUS



PENGKAJIAN

Ruang Rawat : P2A, RS Grhasia DIY

Hari/ tanggal : Selasa, 13 Mei 2008

Jam : 09:45 wib

Oleh : I Dewa Ayu Dwi Safitri

Siti Nur Aminah

Sumber data : Buku status, pasien, perawat

Metode pengumpulan data : Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, study dokumentasi



  1. Identitas

    1. Klien

Nama : Nn. “Th”

Umur : 29 th

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Katolik

Status perkawinan : Belum menikah

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : -

Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia

Alamat : Kaliwaru, Selomartani Kalasan Sleman.

No. CM : 028337

Tanggal Masuk : 4 Mei 2008

Diagnosa Medis :

Aksis I : F. 20.3

Aksis II : Schizoid

Aksis III : Belum ada diagnosa

Aksis IV : Belum jelas

Aksis V : Sedang



    1. Penanggung Jawab

Nama : Tn. “S”

Umur : 60 th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat : Kaliwaru, Selomartani Kalasan Sleman

Hub. dg Klien : Ayah



  1. Alasan Masuk/ Faktor Presipitasi

Ditinggal menikah oleh orang yang disukai. 3 hari sulit tidur, memukul orang tua, minum bodrex 10 tablet, merasa mau dibunuh oleh kakak dan istrinya, sulit makan, takut minum air dari rumah (takut dikasi racun).





  1. Keadaan Sekarang/ keadaan saat ini

Klien cenderung pendiam dan cemas. “Kadang masih ada yang mengejar-ngejar saya,mau bunuh saya”. “Saya takut sama kakak dan istrinya”

Aktifitas klien mandiri.



  1. Faktor Predisposisi

        • Belum pernah dirawat karena gangguan jiwa.

        • Sejak SMA suka menyendiri, menarik diri dari orang lain, suka melmun, kurang bergaul dengan orang lain.

        • Merasa tertekan karena sering disuruh – suruh oleh kakak dan iparnya.



  1. Pemeriksaan Fisik

    1. Tanda-tanda Vital

TD : 110/ 70 mmHg N : 98 x/ mnt

S : 36,6º C RR : 20 x/ mnt

    1. Ukur

BB : 48 kg TB : 155 cm

    1. Keluhan Fisik

Tidak ada keluhan fisik yang diungkapkan oleh klien.









  1. Psikososial

    1. Genogram



























X : Meninggal



    1. Konsep Diri

  1. Citra tubuh

Klien menyatakan bahwa dia merasa tidak ada yang disukai maupun tidak disukai dari dirinya (biasa saja).

  1. Identitas diri

Klien mampu menyebutkan namanya, klien sadar bahwa dirinya seorang perempuan dan mampu berperilaku seperti layaknya seorang perempuan.

  1. Peran

Klien menyatakan selama di rumah, klien membantu kakak mengerjakan semua pekerjaan rumah.

Setelah dirawat di rumah sakit klien mau melakukan aktifitas di rumah sakit seperti ; merapikan tempat tidur, ikut berkumpul di ruangan untuk berdo’a bersama, senam, mencuci piring setelah makan. Kadang klien tidak mau mengikuti kegiatan rehabilitasi dengan alasan capek.

  1. Ideal diri

Saat ditanyakan tentang cita-cita dan keinginan klien hanya menjawab “saya ingin pulang, kangen sama orang tua dan adik”

  1. Harga diri

Hubungan klien dengan teman sebangsal baik, walaupun jarang berkomunikasi.



    1. Hubungan Sosial

      1. Orang yang berarti dengan klien adalah ibu.

      2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat

Klien menyatakan “saya di desa punya teman tapi sedikit, dan jarang keluar rumah.”

Selama di rumah sakit, sosialisasi klien kurang, aktifitas mandiri, kadang tidak mau mengikuti kegiatan rehabilitasi dengan alasan capek, klien cenderung sibuk dengan urusannya sendiri, jarang berkomunikasi dengan teman sebangsal. Klien mengatakan, “Dulu saya sering ngobrol sama mba Rohma, mba Sri, mba Komariah, mba Asmi. Tapi sekarang udah jarang, sibuk sendiri-sendiri.”



    1. Spiritual

  1. Nilai dan keyakinan

Klien menyatakan bahwa dia beragama Katolik.

  1. Kegiatan ibadah

Selama di rumah sakit, klien selalu berdoa sebelum memulai kegiatan.



  1. Status Mental

    1. Penampilan

Klien tampak rapi memakai seragam dari rumah sakit dan bersih.

    1. Pembicaraan

Komunikasi koheren, klien berbicara dengan nada pelan, klien bicara seperlunya.

    1. Aktifitas motorik

Aktivitas klien mandiri. Sering mengeluh kecapean.

    1. Alam perasaan

Klien terkadang tampak murung dan cemas. Cenderung tertutup dan sering melamun.

    1. Afek

Emosi klien sesuai dengan stimulus yang diberikan.

    1. Interaksi selama wawancara

Saat wawancara, klien kooperatif. Kontak mata kurang, klien juga mengungkapkan pertanyaan.

    1. Persepsi

Saat pengkajian, klien menyatakan tidak memiliki gangguan perepsi sensori seperti halusinasi.

    1. Isi pikir

Waham kejar : klien merasa ada yang mengejar – ngejar akan membunuhnya. “Kadang masih ada yang mengejar-ngejar saya,mau bunuh saya”.

Waham curiga : klien takut pada kakak dan iparnya, merasa akan dibunuh. “Saya takut sama kakak dan istrinya”

    1. Proses pikir

Selama diajak berkomunikasi, klien mampu menjawab pertanyaan dengan nada pelan/ lambat.

    1. Tingkat kesadaran

Kesadaran klien : Compos Mentis

Orientasi orang, waktu, tempat, dan situasi baik.

Klien tampak cemas.







    1. Memori

        • Jangka pendek :

klien mampu mengingat menú yang dimakan tadi pagi dan kegiatan yang dilakukan sebelum bercakap-cakap.

        • Jangka menengah :

klien mampu mengingat tanggal masuk RSG

        • Jangka panjang :

klien mampu mengingat tahun tamat SMA

    1. Tingkat konsentrasi dan berhitung

        • Klien mampu berkonsentrasi saat berinteraksi.

        • Klien mampu berhitung mulai dari angka 1-150, klien dapat menyelesaikan penjumlahan sederhana, seperti :

  • 150 + 100 = 250 · 10 x 5 = 50

  • 70 + 50 = 130 • 15 x 4 = 60

    1. Kemampuan penilaian

Saat ditanya pada klien tentang makan dulu sebelum mandi atau mandi dulu sebelum makan, klien mampu menjawab/ memutuskan dengan cepat. Klien menjawab “mandi dulu baru saya makan”

Klien bisa membedakan pria dengan wanita.

    1. Daya tilik diri

Klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa untuk bisa sembuh.





  1. Mekanisme Koping

Klien jarang mengungkapkan masalahnya pada orang lain, klien hanya menyimpan dalam hati dan lebih suka melamun.

Selama di Rumah Sakit, klien pernah beberapa kali menceritakan masalahnya kepada teman sebangsal. Klien mengatakan, “Kemarin saya pernah cerita ke teman-teman masalah cowok”.



  1. Kebutuhan Persiapan Pulang

  1. Makan : Nafsu makan klien baik yaitu klien dapat menghabiskan porsi yang disiapkan. Dapat makan sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak mempunyai pantangan makan. Selesai makan klien mencuci piringnya sendiri.

  2. BAB / BAK : Klien mengatakan pola BAK/BAB baik, tidak mengalami gangguan, dalam hal ini klien dapat BAB dan BAK lancar.

  3. Mandi : Klien dapat mandi sendiri tanpa bantuan orang lain. Klien mandi 2 X sehari dengan menggunakan sabun.

  4. Berpakaian : klien memakai baju yang disiapkan oleh rumah sakit sendiri.

  5. Istirahat dan tidur : Klien tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 2 jam, tidak ada gangguan tidur dan tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur.





  1. Penggunaan obat : Klien minum obat secara teratur dengan pengawasan dari petugas.

  2. Pemeliharaan : Perawatan lanjut akan dilakukan oleh keluarga di rumah, keluarga harus mengawasi aktivitas pasien di rumah.





        1. Aspek Medis

    1. Diagnosa medis

Axis I : F. 20.3

Axis II : Schizoid

Axis III : Belum ada diagnosa

Axis IV : Belum jelas

Axis V : Sedang



    1. Therapy

Clozaril 25 mg 1/2-0-1/2

Diazepam 2 mg 0 - 0 - 1

Viveron 0 - 0 - 1













ANALISA DATA

DATA

MASALAH KEPERAWATAN



DS :

    • Klien mengatakan,”Kadang masih ada yang mengejar-ngejar saya,mau bunuh saya.”

    • Klien mengatakan,”Saya takut sama kakak dan istrinya.”

DO :

    • klien berbicara dengan nada pelan, klien bicara seperlunya.

    • Klien cenderung pendiam.

    • Klien terkadang tampak murung dan cemas.

    • Kontak mata kurang

DS :

    • Klien mengatakan, “Dulu saya sering ngobrol sama mba Rohma, mba Sri, mba Komariah, mba Asmi. Tapi sekarang udah jarang, sibuk sendiri-sendiri.”

    • Klien mengatakan, “Kemarin saya pernah cerita ke teman-teman masalah cowok”.



DO :

    • sosialisasi klien kurang, aktifitas mandiri, kadang tidak mau mengikuti kegiatan rehabilitasi dengan alasan capek, klien cenderung sibuk dengan urusannya sendiri, jarang berkomunikasi dengan teman sebangsal.

    • Cenderung pendiam, tertutup dan sering melamun.

    • Kontak mata kurang





Gangguan proses pikir : waham kejar, waham curiga

































Kerusakan interaksi sosial



Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com