TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Ruang Rawat : P2A, RS Grhasia DIY
Hari/ tanggal : Selasa, 13 Mei 2008
Jam : 09:45 wib
Oleh : I Dewa Ayu Dwi Safitri
Siti Nur Aminah
Sumber data : Buku status, pasien, perawat
Metode pengumpulan data : Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, study dokumentasi
Identitas
Klien
Nama : Nn. “Th”
Umur : 29 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Status perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : -
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Kaliwaru, Selomartani Kalasan Sleman.
No. CM : 028337
Tanggal Masuk : 4 Mei 2008
Diagnosa Medis :
Aksis I : F. 20.3
Aksis II : Schizoid
Aksis III : Belum ada diagnosa
Aksis IV : Belum jelas
Aksis V : Sedang
Penanggung Jawab
Nama : Tn. “S”
Umur : 60 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat : Kaliwaru, Selomartani Kalasan Sleman
Hub. dg Klien : Ayah
Alasan Masuk/ Faktor Presipitasi
Ditinggal menikah oleh orang yang disukai. 3 hari sulit tidur, memukul orang tua, minum bodrex 10 tablet, merasa mau dibunuh oleh kakak dan istrinya, sulit makan, takut minum air dari rumah (takut dikasi racun).
Keadaan Sekarang/ keadaan saat ini
Klien cenderung pendiam dan cemas. “Kadang masih ada yang mengejar-ngejar saya,mau bunuh saya”. “Saya takut sama kakak dan istrinya”
Aktifitas klien mandiri.
Faktor Predisposisi
Belum pernah dirawat karena gangguan jiwa.
Sejak SMA suka menyendiri, menarik diri dari orang lain, suka melmun, kurang bergaul dengan orang lain.
Merasa tertekan karena sering disuruh – suruh oleh kakak dan iparnya.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital
TD : 110/ 70 mmHg N : 98 x/ mnt
S : 36,6º C RR : 20 x/ mnt
Ukur
BB : 48 kg TB : 155 cm
Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan fisik yang diungkapkan oleh klien.
Psikososial
Genogram
X : Meninggal
Konsep Diri
Citra tubuh
Klien menyatakan bahwa dia merasa tidak ada yang disukai maupun tidak disukai dari dirinya (biasa saja).
Identitas diri
Klien mampu menyebutkan namanya, klien sadar bahwa dirinya seorang perempuan dan mampu berperilaku seperti layaknya seorang perempuan.
Peran
Klien menyatakan selama di rumah, klien membantu kakak mengerjakan semua pekerjaan rumah.
Setelah dirawat di rumah sakit klien mau melakukan aktifitas di rumah sakit seperti ; merapikan tempat tidur, ikut berkumpul di ruangan untuk berdo’a bersama, senam, mencuci piring setelah makan. Kadang klien tidak mau mengikuti kegiatan rehabilitasi dengan alasan capek.
Ideal diri
Saat ditanyakan tentang cita-cita dan keinginan klien hanya menjawab “saya ingin pulang, kangen sama orang tua dan adik”
Harga diri
Hubungan klien dengan teman sebangsal baik, walaupun jarang berkomunikasi.
Hubungan Sosial
Orang yang berarti dengan klien adalah ibu.
Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Klien menyatakan “saya di desa punya teman tapi sedikit, dan jarang keluar rumah.”
Selama di rumah sakit, sosialisasi klien kurang, aktifitas mandiri, kadang tidak mau mengikuti kegiatan rehabilitasi dengan alasan capek, klien cenderung sibuk dengan urusannya sendiri, jarang berkomunikasi dengan teman sebangsal. Klien mengatakan, “Dulu saya sering ngobrol sama mba Rohma, mba Sri, mba Komariah, mba Asmi. Tapi sekarang udah jarang, sibuk sendiri-sendiri.”
Spiritual
Nilai dan keyakinan
Klien menyatakan bahwa dia beragama Katolik.
Kegiatan ibadah
Selama di rumah sakit, klien selalu berdoa sebelum memulai kegiatan.
Status Mental
Penampilan
Klien tampak rapi memakai seragam dari rumah sakit dan bersih.
Pembicaraan
Komunikasi koheren, klien berbicara dengan nada pelan, klien bicara seperlunya.
Aktifitas motorik
Aktivitas klien mandiri. Sering mengeluh kecapean.
Alam perasaan
Klien terkadang tampak murung dan cemas. Cenderung tertutup dan sering melamun.
Afek
Emosi klien sesuai dengan stimulus yang diberikan.
Interaksi selama wawancara
Saat wawancara, klien kooperatif. Kontak mata kurang, klien juga mengungkapkan pertanyaan.
Persepsi
Saat pengkajian, klien menyatakan tidak memiliki gangguan perepsi sensori seperti halusinasi.
Isi pikir
Waham kejar : klien merasa ada yang mengejar – ngejar akan membunuhnya. “Kadang masih ada yang mengejar-ngejar saya,mau bunuh saya”.
Waham curiga : klien takut pada kakak dan iparnya, merasa akan dibunuh. “Saya takut sama kakak dan istrinya”
Proses pikir
Selama diajak berkomunikasi, klien mampu menjawab pertanyaan dengan nada pelan/ lambat.
Tingkat kesadaran
Kesadaran klien : Compos Mentis
Orientasi orang, waktu, tempat, dan situasi baik.
Klien tampak cemas.
Memori
Jangka pendek :
klien mampu mengingat menú yang dimakan tadi pagi dan kegiatan yang dilakukan sebelum bercakap-cakap.
Jangka menengah :
klien mampu mengingat tanggal masuk RSG
Jangka panjang :
klien mampu mengingat tahun tamat SMA
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi saat berinteraksi.
Klien mampu berhitung mulai dari angka 1-150, klien dapat menyelesaikan penjumlahan sederhana, seperti :
150 + 100 = 250 · 10 x 5 = 50
70 + 50 = 130 • 15 x 4 = 60
Kemampuan penilaian
Saat ditanya pada klien tentang makan dulu sebelum mandi atau mandi dulu sebelum makan, klien mampu menjawab/ memutuskan dengan cepat. Klien menjawab “mandi dulu baru saya makan”
Klien bisa membedakan pria dengan wanita.
Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa untuk bisa sembuh.
Mekanisme Koping
Klien jarang mengungkapkan masalahnya pada orang lain, klien hanya menyimpan dalam hati dan lebih suka melamun.
Selama di Rumah Sakit, klien pernah beberapa kali menceritakan masalahnya kepada teman sebangsal. Klien mengatakan, “Kemarin saya pernah cerita ke teman-teman masalah cowok”.
Kebutuhan Persiapan Pulang
Makan : Nafsu makan klien baik yaitu klien dapat menghabiskan porsi yang disiapkan. Dapat makan sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak mempunyai pantangan makan. Selesai makan klien mencuci piringnya sendiri.
BAB / BAK : Klien mengatakan pola BAK/BAB baik, tidak mengalami gangguan, dalam hal ini klien dapat BAB dan BAK lancar.
Mandi : Klien dapat mandi sendiri tanpa bantuan orang lain. Klien mandi 2 X sehari dengan menggunakan sabun.
Berpakaian : klien memakai baju yang disiapkan oleh rumah sakit sendiri.
Istirahat dan tidur : Klien tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 2 jam, tidak ada gangguan tidur dan tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur.
Penggunaan obat : Klien minum obat secara teratur dengan pengawasan dari petugas.
Pemeliharaan : Perawatan lanjut akan dilakukan oleh keluarga di rumah, keluarga harus mengawasi aktivitas pasien di rumah.
Aspek Medis
Diagnosa medis
Axis I : F. 20.3
Axis II : Schizoid
Axis III : Belum ada diagnosa
Axis IV : Belum jelas
Axis V : Sedang
Therapy
Clozaril 25 mg 1/2-0-1/2
Diazepam 2 mg 0 - 0 - 1
Viveron 0 - 0 - 1
ANALISA DATA
DATA | MASALAH KEPERAWATAN |
DS :
DO :
DS :
DO :
|
Gangguan proses pikir : waham kejar, waham curiga
Kerusakan interaksi sosial |
0 komentar:
Posting Komentar