Rabu, 17 Agustus 2011

Rencana Keperawatan harga diri rendah kronis

| Rabu, 17 Agustus 2011 | 0 komentar

Rencana Tindakan Keperawatan

Nama : Tn “SP”

Umur : 50th

No. CM : 026179

No DX

Tanggal

Diagnosa Keperawatan

PERENCANAAN

TUJUAN

TINDAKAN

1

2

3

4

5





Harga Diri Rendah Kronis



Data Utama:

Mengungkapkan secara verbal rasa minder/malu/bersalah.

Kontak mata kurang atau tidak ada

Mengatakan hal yang negatif tentang diri sendiri

Sering mengatakan ketidakmampuan melakukan sesuatu





Data penunjang



DS :

      • “ Saya ini miskin ngak punya apa- apa Mbak….?

      • “Muka saya tidak ganteng seperti yang lain…”

      • Pantat saya juga jelek, serta kaki saya berbentuk X…. “

DO:

  • Klien mengganggap dirinya jelek dan tidak berguna buat orang lain

  • Klien merasa tidak ada yang mau memperhatikannya karena dirinya miskin.

  • Klien merasa malu

  • Kontak mata klien sedikit

  • Sikap klien canggung dan selalu dipertahankan







TUPAN:

Klien mampu meningkatkan harga dirinya dan mempunyai system pendukung yang dapat membantu mengekspresikan perasaan dan pikirannya secara optimal.



TUPEN :

  1. Setelah melakukan interaksi dengan klien 3X, klien mampu mengungkapkan perasaanya dengan indikator/kriteria hasil :

  1. Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat

  2. Klien mampu mempertahankan kontak mata

  3. Klien mampu mempertahankan postur tubuh yang tegak



  1. setelah berinteraksi dengan klien 3X, klien mampu mengidentifikasi aspek positif dari dirinya dengan indikator/kriteria hasil :

    1. Klien mampu mengungkapkan penerimaan terhadap dirinya

    2. Klien mampu mengungkapkan aspek positif dari dirinya

    3. Lien mampu mengungkapkan aspek negatif dari dirinya secara wajar

    4. Klien mampu mengungkapkan penerimaan terhadap keterbatasan dirinya

    5. Klien mampu menerima kritik yang mambangun

Klien mampu berpartisipasi dalam hubungan sosial dan bersikap terbuka.



















    1. Tingkatkan Harga Diri (Self Esteem Enhancement)

  1. Bina hubungan saling percaya

  2. Observasi perilaku klien

  3. Monitor pernyataan-pernyataan klien tentang kritik diri

  4. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaanya

  5. Anjurkan klien mempertahankan kontak mata dan postur terbuka/tegak









    1. Tingkatkan Harga Diri (Self Esteem Enhancement)

  1. Explore alas an klien mengkritik diri

  2. Identifikasi kelebihan/hal positef yang dimiliki/yang ada di diri klien

  3. Explore keberhasilan-keberhasilan yang pernah dicapai klien

  4. Berikan reward/reinforcement positif terhadap keberhasilan dan kelebihan klien

  5. Yakinkan klien bahwa ia mampu menghadapi situasi apapun

  6. Evaluasi bersama klien perilaku yang dulu dan sekarang

  7. Bantu klien untuk menyusun tujuan hidup yang realistis

  8. Fasilitasi lingkungan dan aktifitas yang dapat meningkatkan harga diri

  9. Libatkan klien dalam kegiatan TAK sosialisasi

  10. Anjurkan keluarga untuk memberikan dukungan/support pada klien

Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian medikasi/terapi.









No DX

TGL

DIAGNOSA KEPERAWATAN

PERENCANAAN

T.T

TUJUAN

TINDAKAN

1

2

3

4

5

6





Isolasi Sosial



Data utama :

  • Ungkapan kesepian dan ditolak

  • Menarik diri

  • Menghindari orang lain

  • Tidak komunukatif

  • Tidak ada kontak mata

  • Perilaku bermusuhan

  • Sedih, afek tumpul

  • Autistik





Data penunjang :



DS :

  • “Saya binggung harus ngapain mbak“

  • “Kalau disini saya itu binggung “

  • “Saya tidak tahu siapa dia!”

DO:

  • Kontak mata kurang

  • Afek datar

  • Jarang berkomunikasi dengan teman sebelahnya baik duduk maupun sekamar.

  • Tampak lesu

  • Mau menjawab pertanyaan dengan pelan dan lambat

  • Banyak diam dan menunduk

  • Mampu melakukan aktivitas seperti menyapu dan menyiapkan kursi untuk makan dengan motivasi.



TUPAN :

Klien mampu mendemontrasikan keterlibatan social secara mandiri dan mempunyai system pendukung yang dapat membantu mengekspresikan perasaan dan pikiran



TUPEN :

  1. Setelah dilakukan interaksi selama 6x, klien dapat memulai hubungan/interaksi dengan orang lain, dengan indikator/kriteria hasil:

  1. Klien mampu memperkenalkan dirinya dengan orang lain, berjabat tangan, memjawab salam, ada kontak mata, dan meluangkan waktu untuk duduk berdampingan dengan orang lain /perawat.

  2. Klien mau menyebutkan alas an menarik/mengisolasi diri.

  3. Klien mau mengutarakan masalahnya.







  1. Setelah dilakukan interaksi selama 6x, klien mampu mengungkapkan perasaannya dengan indikator/ kriteria hasil :

    1. Klien mau mengungkapkan perasaannya setelah berinteraksi dengan orang lain.

    2. Klien dapat mengungkapkan manfaat dan keuntungan berinteraksi dengan orang lain.

    3. Klien dapat menyebutkan kerugian mengisolasi diri/tidak berinteraksi dengan orang lain.

    4. Klien dapat mempertahankan keinginan dan kebutuhannya berinteraksi dengan orang lain.





  1. Setelah dilakukan interaksi selama 6x, klien dapat mengembangkan hubungan/interaksi sosial dengan indikator/kriteria hasil :

    1. Klien mau melakukan interaksi dengan perawat/ petugas, teman/klien lain, dan atau keluarga.

    2. Klien berpartisipasi dalam aktivitas di ruang perawat.









  1. Setelah dilakukan interaksi selama 6x, klien mampu meningkatkan interaksi sosial secara mandiri dengan indikator/kritesia hasil :

    1. Klien mau dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

    2. Bersikap ramah.

    3. Perhatian terhadap orang lain.

    4. Menepati janji.

    5. Mau membantu orang lain.

    6. Klien dapat menggunakan waktu luangnya dengan aktivitas-aktivitas selama dapat perawatan.















































    1. Tingkatkan sosialisasi (socialization enhancement)

  1. BHSP (prinsip komunikasi teraputik, pertahankan sikap konsisten, terbuka, tepati janji, dan hindari kesan negative.

  2. Observasi perilaku menarik diri klien

  3. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku mengisolasikan dirinya.

  4. Diskusikan dengan klien hal-hal yang menyebabkan klien mengisolasikan diri

  5. Berikan kesempatan kepada klien untuk menceritakan perasaannya terkait dengan isolasi dirinya



    1. Manajemen Kestabilan Mood serta Perasaan Aman dan Nyaman (Mood Management)

  1. Observasi/monitor kesesuaian antara afek dan ungkapkan secara verbal klien.

  2. Berikan perasaan aman dan nyaman pada klien.

  3. Dorong klien mengungkapkan perasaannya dan mengekspresikannya secara tepat.

  4. Diskusikan dengan klien manfaat berinterasksi dengan orang lain











    1. Tingkatkan Sosialisasi (Socialization Enhancement)

  1. Tingkatkan kesadaran klien terhadap kelebihan dan keterbatasan dalam berkomunikasi tersebut.

  2. Dukung klien mengembangkan hubungan/interaksi yang telah terbina.

  3. Beri reinforcement atas kemampuan dan keberhasilan klien.



    1. Modifikasi Perilaku : Keterampilan Sosial (Behavior Modification : Social Skills)

    1. Bantu klien mengidenfitikasi masalah-masalah personal yang menyebabkan menurunnya/kurangnya interaksi dengan orang lain.

    2. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya terkait dengan masalah interpersonal yang dihadapi.

    3. Dorong klien melakukan aktivitas di ruang perawatan.

    4. Dorong klien mengisi waktu luangnya dengan aktivitas.

    5. Rujuk klien untuk mengikuti aktivitas di ruang rehabilitasi.















NO DX

TGL

DIAGNOSA KEPERAWATAN

PERENCANAAN

T.T

TUJUAN

TINDAKAN

1

2

3

4

5

6





Gangguan Proses Pikir



Data Utama :

Waham

Tidak mampu berkonsentrasi

Defisit memori

Disorientasi (waktu, tempat, orang)





Data Penunjang :

DS :

  • “Saya binggung harus ngapain mbak“

  • “Kalau disini saya itu binggung “

  • “Saya tidak tahu siapa dia!”

DO:

  • Kontak mata kurang

  • Afek datar

  • Jarang berkomunikasi dengan teman sebelahnya baik duduk maupun sekamar.

  • Tampak lesu

  • Mau menjawab pertanyaan dengan pelan dan lambat

  • Banyak diam dan menunduk

Mampu melakukan aktivitas seperti menyapu dan menyiapkan kursi untuk makan dengan motivasi









TUPAN :

Klien tidak mengalami gangguan proses piker dan berfungsi optimal di lingkungan sosialnya.



TUPEN :

        1. Setelah dilakukan interaksi 6x. klien mampu mengingat kejadian/masalah-masalah dimasa lalu dengan indicator/criteria hasil :

  1. Klien mampu mengingat kembali kejadian /masalah-masalah jangka pendek

  2. Klien dapat mengingat kembali informasi/masalah-masalah jangka menengah.

  3. Klien dapat mengingat kembali informasi/masalah-masalah jangka panjang.















        1. Klien mampu meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, setelah dilakukan interaksi selama 6x dengan indicator/criteria hasil :

  1. Klien mampu mengidentifikasi lingkungan sekitar sesuai realita/kenyataan.

  2. Klien mampu mengungkapkan perasaannya setelah mengidentifikasi lingkungan sekitar.

  3. Klien mengungkapkan keuntungan mengidentifikasi lingkungan.





        1. setelah dilakukan interaksi selama 6x, klien mengenal waham nya dengan indicator/kriteria hasil :

  1. klien mampu mengenal terjadinya waham.

  2. Klien mampu mengungkapkan isi waham.

  3. Klien mengungkapkan frekuensi waham.

  4. Klien mampu mengungkapkan perasaan terkait dengan waham.











        1. Setelah dilakukan interaksi selama 6x, klien mampu mengontrol wahamnya dengan indicator/criteria hasil.

  1. klien tidak menganggapi wahamnya

  2. klien melaporkan penurunan frekuensi munculnya waham.

  3. Klien meminta validasi terhadap kebenaran/realita/kenyataan.

  4. Klien mendemonstrasikan penolakan hadirnya waham

  5. Klien menunjukan pola pikir yang logis.

  6. Klien menunjukan kemampuan untuk memahami ide-ide atau pikiran orang lain.

  7. Klien mendemonstrasikan kemampuannya berinteraksi dengan orang lain secara tepat.

  8. Klien memanfaatkan obat dengan baik.









        1. setelah dilakukan interaksi selama 6x, klien mampu mempertahankan konsentrasi dengan indicator/kritria hasil :

  1. Klien mampu memperhatikan dan mendengarkan dengan baik saat diajak bicara.

  2. Klien mampu melaksanakan instuksi sederhana yang diberikan.

  3. Klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat.













































    1. Latihan Mengingat (Memory Training)

  1. Monitor daya ingat klien

  2. Kaji kemampuan klien dalam mangingat sesuatu

  3. Ingatkan kembali pengalaman masa lalu klien dengan cara yang tepat

  4. Stimulasi pikiran dengan mengulangi pikiran yang diekspreasikan klien secara tepat (ingatkan klien tentang kejadian /peristiwa yang baru saja dialami klien

  5. Latihan orientasi klien, missal dangan mangingat hari, tanggal, jam, musim, informasi yang bersifat pribadi, dsb.





    1. stimulasi Kongnitif (Cognitive Stimulation )

  1. Monitor interprestasi klien terhadap lingkungan (mis : tempat, orang disekitarnya, dsb.)

  2. Buat jadwal aktivitas/kegiatan harian bersama klien.

  3. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sesuai jadwal yang telah dibuat tersebut.

  4. Libatkan klien dalam TAK Orientasi Realita.







    1. Manajemen Delusi (Delusi Management)

  1. BHSP (prinsip komunikasi terapeutik dan pertahankan konsistensi).

  2. Beri kesempatan klien untuk mendiskusikan wahamnya dengan petugas/perawat.

  3. Fokuskan diskusi pada perasaan klien (takut, marah, terganggu, dsb), bukan isi wahamnya.

  4. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan terkait dengan wahamnya.





    1. Manajemen Delusi (Delusi Management)

  1. Observasi isi wahana yang membahayakan.

  2. Membantu klien untuk mengeliminasi/menurunkan stressor yang menciptakan delusi.

  3. Dukung klien untuk melaksanakan jadwal kegiatan harian secara konsisten.

  4. Kelola pemberian obat-obat antipsikotik dan antidepressant sesuai dengan order/kebutuhan.

  5. Monitor efek samping obat.



















    1. Fasilitasi Kebutuhan Belajar (Learning Facilitation)

  1. Observasi kemampuan klien berkonsentrasi

  2. Kaji kemampuan klien memahami dan memproses informasi dengan pertanyaan singkat dan sederhana.

  3. Tetapkan tujuan pembelajaran yang berguna dan realistis bagi klien.

  4. Gunankan bahasa yang familiar dan mudah dipahami oleh klien

  5. Dorong klien untuk menjawab pertanyaan dengan singkat dan jelas.

  6. Beri reinforcement pada setiap kemajuan klien.







































Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com