Jumat, 23 Maret 2012

PENUNTUN BELAJAR PERSALINAN NORMAL

| Jumat, 23 Maret 2012 | 1 komentar

PENUNTUN BELAJAR PERSALINAN NORMAL




Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan skala sebagai berikut

  1. Perlu perbaikan : Langkah tidak dikerjakan atau tidak dikerjakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (jika harus berurutan)

  2. Mampu: Langkah dikerjakan denagn benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi kurang tepat dan/ atau pengamat atau pelatih perlu mengingatkan atau membantu hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti

  3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan (jika harus berurutan)


T/S Langkah tidak sesuai dengan keadaan




KEGIATAN

KASUS

I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA

  1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua

    • Ibu merasa dorongan kuat untuk meneran

    • Ibu merasa ada tekanan pada anus

    • Perineum terlihat menonjol

    • Vulva dan anus terlihat membuka






II. MENYIAPKAN PERALATAN

  1. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin 10 IU, buka dan memasukkan 1 set alat suntik sekali pakai 2,5 ml ke dalam wadah partus set. Tutup wadah kembali.






III. MENYIAPKAN DIRI UTK MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

  1. Memakai celemek plastik.






  1. Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan membersihkan dengan air mengalir. Keringkan tangan dengan kain bersih dan kering.






  1. Memakai satu sarung tangan DTT pada tangan yang akan memeriksa dalam






  1. Buka wadah partus dengan tangan yang tidak bersarung tangan. Ambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin (gunakan teknik 1 tangan). Letakkan kembali ke dalam wadah partus set.






Bila ketuban belum pecah: pinggirkan 0,5 kocher terjepit di antara tutup dan wadah partus set

IV. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP & KEADAAN JANIN BAIK

  1. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas basah dengan gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran).






  1. Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.







    • Bila pembukaan belum lengkap, catat hasil pemeriksaan pada partograf dan nilai kemajuan persalinan.

    • Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap:

Lakukan pemecahan selaput ketuban:

      • Pastikan kepala sudah masuk tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat.

      • Tarik dengan hati-hati 0,5 kocher dari wadah dengan tangan tanpa sarung tangan, kemudian masukkan dengan bimbingan telunjuk dan jari tengah tangan bersarung tangan hingga menyentuh selapu ketuban.

      • Saat his berkurang kekuatannya, gerakkan ujung jari tangan bersarung tangan membimbing ujung 0,5 kocher menggores selaput ketuban hingga ketuban pecah.

      • Keluarkan ½ kocher dari vagina ibu dengan tangan tanpa sarung tangan, masukkan ke dalam ember berisi larutan klorin 0,5%.

      • Pertahankan jari-jari tangan bersarung tangan tetap dalam vagina sehingga yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat setelah selaput ketuban dipecahkan.

      • Keluarkan jari-jari tangan bersarung tangan dari vagina perlahan-lahan.

  1. Mencelupkan tangan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya.






  1. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan denyut jantung janin dalam batas normal (120-160x/menit).






V. MENYIAPKAN IBU & KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN

  1. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran pada saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran.






  1. Meminta bantuan keluarga untuk mempersiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).






VI. PIMPINAN MENERAN

  1. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran:

      • Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his, menyesuaikan pimpinan meneran dengan kecepatan lahirnya kepala.

      • Mendukung usaha ibu untuk meneran

      • Memberi ibu kesempatan istirahat di saat tidak ada his (diantara his).

      • Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat istirahat.

      • Memeriksa denyut jantung janin setiap kontraksi uterus selesai.


    • Tunggu sehingga ibu merasakan dorongan kuat untuk meneran (maksimum 60 menit).

Anjurkan ibu untuk ganti posisi meneran; miring, jongkok dan merangkak.

    • Bila bayi belum lahir setelah meneran selama 2 jam-primipara/1 jam multipara segera lakukan rujukan.

VII. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN JANIN

  1. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang sehelai handuk bersih dan kering pada perut ibu.






  1. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya di bawah bokong ibu.






  1. Membuka tutup partus set






  1. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.






VIII. MENOLONG KELAHIRAN BAYI

Lahirnya Kepala

  1. Saat sub-occiput tampak di bawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan di atas lipatan kain di bawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir (Minta ibu untuk tidak meneran dengan bernafas pendek-pendek).






Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir dilakukan penghisapan pada mulut dan hidung janin menggunakan penghisap lendir De Lee

  1. Mengusapkan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah.






  1. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.






  1. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.






Lahirnya Bahu


  1. Setelah kepala janin menghadap paha ibu , tempatkan kedua tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior/ depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai bahu posterior/belakang lahir.






Bila terdapat lilitan tali pusat yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara 2 klem tersebeut.

Lahirnya Badan dan Tungkai

  1. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan ke empat jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.






  1. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin).






IX. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

  1. Setelah seluruh badan bayi baru lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi menghadap ke arah penolong. Nilai bayi, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan. (Bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang memungkinkan).






  1. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.






  1. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi. Melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memasang klem 2 cm dari klem pertama.






  1. Memegang tali pusat di antara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem.






  1. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi hingga kepala.






  1. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.






X. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA

Menyuntikkan Oksitosin

  1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.






  1. Memberitahu ibu akan disuntik.






  1. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara intramuskuler pada bagian luar paha kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.






Penegangan Tali Pusat Terkendali

  1. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.






  1. Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak 5-10 cm dari vulva.






  1. Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat dangan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso-kranial.






Bila uterus tidak segera kontraksi, minta ibu/keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.

Mengeluarkan Plasenta

  1. Jika dengan penegangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke bawah kemudian ke atas sesuai dengan kurve jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.






    • Bila tali pusat bertambah panjang, tetapi plasenta belum lahir, pindahkan kembali klem hingga berjarak 5-10cm dari vulva.

    • Bila plasenta belum lepas setelah mencoba langkah no.36 dalam waktu 15 menit:

      • Suntik ulang 10 unit oksitosin i.m.

      • Periksa kandung kemih, lakukan kateterisasi bila penuh.

      • Beritahu keluarga untuk persiapan merujuk.

      • Ulangi lagi langkah no.36 selama 15 menit.

      • Rujuk ibu bila plasenta tidak lahir setelah mencoba langkah no.36 dalam waktu 15 menit ke dua.

  1. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati(terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.






Bila selaput ketuban robek, dapat digunakan klem untuk menarik robekan selaput ketuban tersebut keluaratau masukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan ke dalam vagina untuk melepaskan selaput ketuban dari mulut rahim.

Masase Uterus

39. Segera setelah plasenta lahir melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).






XI. MEMERIKSA KEMUNGKINAN ADANYA PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal palsenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tersedia.






    • Bila kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik melakukan masase, mulai kompresi bimanual interna.

  1. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang menimbulkan perdarahan aktif.






Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif segera lakukan penjahitan

XII. PASCA TINDAKAN

  1. Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik.






  1. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5% kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air yang sudah didesinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya.






Mengikat Tali Pusat

  1. Mengikat tali pusat ± 1 cm dari umbilikus dengan simpul mati.






  1. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.






  1. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi larutan klorin 0,5%.






  1. Membungkus kembali bayi.






  1. Berikan bayi kepada ibu untuk disusui.






Evaluasi

  1. Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus,tanda perdarahn pervaginam dan tanda vital ibu:

    • 2-3 kali dalam 10 menit pertama Pastikan

    • setiap 15 menit pada 1 jam pertama kontraksi uterus

    • setiap 20-30 menit pada jam kedua

Bila kontraksi uterus tidak baik, lakukan masase uterus dan beri metil ergomen 0,2 mg i.m.






  1. Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa/merasakan uterus yang memiliki kontraksi baik dan mengajarkan untuk melakukan masase apabila kontraksi uterus tidak baik.






  1. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi.






  1. Memeriksa nadi ibu.






Bila terdapat robekan jahitan jalan lahir yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan.

Kebersihan dan Keamanan

  1. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.






  1. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang disediakan.






  1. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan mengganti pakaiannya dengan pakaian bersih dan kering






  1. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum.






  1. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.






  1. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.






  1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Keringkan dengan handuk kering dan bersih.






  1. Memeriksa tekanan darah & melengkapi partograf.







Related Post



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Merkur Solingen Casino | Online casino in Germany with
The Merkur Solingen Online Casino provides players with the same casino games as septcasino in 메리트 카지노 the European ones. 바카라사이트 It offers over 1000 slots and online games.

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com