ProblemTree ( Pohon Masalah )
Penampilan diri tdk adekuat
|
|
Potensial Amuk |
Kurang minat dalam kebersihan diri
Menarik Diri |
| Pengungkapan marah yg. tdk konstruktif
|
|
CURIGA
|
|
| Harga Diri Rendah |
|
|
Konflik sibling
Kehilangan yg. berkepanjangan |
|
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
CURIGA STIMULUS (-)
MENARIK DIRI
STIMULUS (+) POT. AMUK
PENAMPILAN <
SOSIALISASI
Curiga 4 dari 12 klien ( 30%)
Literatur <
Tujuan :
Mempelajari kasus
Mendiskusikan askep.
Pemecahan masalah.
Program Penulisan :
Mendiskusikan kasus
Studi literatur
Pemberian askep
Disusun makalah seminar
Gambaran Kasus.
Identitas :
Nn. G, 47 th. Tionghoa, tdk tamat SD, belum menikah, agama Budha, tdk bekerja, tampak kurus, MRS 1979, anak pertama dari 8 bersaudara (anak angkat).
Observasi :
Terlihat marah-marah, suka merebut barang orang lain, tampak tegang, sering mengomel, bicara nada tinggi dan cepat, mata melotot, vena jugularis menonjol, sering menyendiri, melamun, tidak berinteraksi, menyelidik, tidak rapi, kulit bersisik, gigi kuning, rambut kotor, baju jarang ganti.
Wawancara :
Malas bicara, orang lain malas, menuduh, merasa diejek, menyuruh, marah, amuk, malas mandi.
Informasi Keluarga :
Suka bersih-bersih, marah.
Diagnosis/terapi :
Schizophrenia paranoid.
3 x 100 mg CPZ.
3 x 2 mg THP.
3 x 5 mg Ceradol.
TINJAUAN TEORI
Proses Terjadinya masalah :
Curiga : Ggn hub sosial
Perasaan tdk percaya
Ragu-ragu
Kasus : Sikap memisah
Tdk berinteraksi
merasa berkuasa
Kausa Curiga :
Gagal Trust masa bayi
Lingk. Bermusuhan.
Tuntutan link tinggi
Suasana keluarga/otoriter.
Kasus : Konflik sibling HDR
Kehilangan ayah angkat
dibiarkan ?
Menarik Diri
Pot. Amuk
Penampilan Diri <
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
”Potensial melukai diri sendiri, orang lain s/d ketidak mampuan klien mengungkapkan marah secara konstruktif”.
Tupan : tidak melukai orang lain / diri sendiri serta mampu mengungkapkan marah secara konstruktif.
Tindakan : Membina hubungan saling percaya, Bantu mengungkapkan rasa marah, menjelaskan tanda marah dan cara mengungkapkan yang konstruktif, jelaskan pada keluarga tanda marah dan cara mengatsinya.
Evaluasi : Mengungkapkan penyebab marah, mengenal tanda marah, tahu akibat marah, memperagakan tehnik relaksasi.
Tindak lanjut : latihan marah yang konstruktif dengan tehnik relaksasi dan tehnik asertif.
”Gangguan hubungan sosial; menarik diri s/d curiga”.
Tupan : klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Implementasi : membina trust, bersikap empati pada klien, mengeksplorasi kecurigaan klien, kontak sering dan singkat, meningkatkan respon terhadap realita, terapi obat sesuai dan mengawasi respon klien, ikut serta dalam TAK sosialisasi .
Evaluasi: mampu mengeksplorasi penyebab curiga, klien belum dapat berinteraksi, klien disiplin dalam meminum obat.
Tindak lanjut: program sosialisasi / interaksi
”Penampilan diri kurang s/d kurang minat dlm kebersihan diri”.
Tupan : klien rapih dan bersih serta mampu merawat diri.
Implementasi : Jelaskan manfaat kebersihan, bimbing mandi, gosok gigi, keramas, berpakaian pantas dan rapi, beri pujian.
Evaluasi : mau mandi 1x sehari , keramasdan menggosok gigi.
Tindak lanjut : Perlu dilanjutkan TAK, motivasi agar mau merawat diri.
PENUTUP
Kesimpulan :
Hubungan saling percaya kunci utama
TAK Media sosialisasi
Peran Keluarga
Saran :
Latihan hub. Saling percaya.
TAK terstruktur
Libatkan keluarga
PEMBAHASAN
”Curiga”
HDR (mungkin) o/k, pengalaman masa lalu.
Pola asuh salah (konflik sibling).
Kehilangan.
Tindakan Kep utama :
Hub. Saling percaya
Modifikasi : Ajak terlibat pembicaraan.
”Potensial amuk”
Marah yang tdk konstruktif.
Stress cemas perasaan terancam marah
Tindk Kep. :
Amankan klien lain/lingkungan.
Terima marah.
Jelaskan tanda marah/mengatasinya
Alternatif pemecahan
Latihan
Modifikasi : beri kegiatan yg menyenangkan.
”Penampilan diri”
Kurang motivasi
Tindk Kep. :
Stimulasi terus menerus
Motivasi
Modifikasi : Ingatkan , kolaborasi.
0 komentar:
Posting Komentar