Jumat, 23 Maret 2012

PROPOSAL THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

| Jumat, 23 Maret 2012 | 0 komentar

PROPOSAL THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


Kelompok : Kelompok I, B Reguler 1998

Topik : Sosialisasi, Stimulasi Persepsi dan Orientasi Realita

Tujuan

  1. Tujuan Umum

Klien mampu meningkatkan hubungan antar anggota kelompok dan memotivasi proses fikir dan afektif

  1. Tujuan Khusus

  • Klien mampu mengidentifikasi dan mengklarifikasi stimulus eksternal yang diberikan melalui gambar

  • Klien mampu menyebutkan identitas dirinya

  • Klien mampu menterjemahkan perintah sebagai stimulus persepsi sesuai dengan permainan

  • Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara

  • Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan

  • Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas kelompok yang dilakukan


Kriteria Evaluasi

Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :

  • 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya

  • 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah sebagai stimulus persepsi

  • 80% dari jumlah klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara

  • 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan

  • 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas kelompok yang dilakukan


Landasan Teoritis

Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain.


Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, therapi aktivitas kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.


Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi : 1)Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, 2)Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien), 3)Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, 4)Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif, 5)Meningkatkan rasa dimiliki, 6)Meningkatkan rasa percaya diri, 7)Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah.


Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi 1)Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri, 2)Meningkatkan kemampuan empati, 3)Meningkatkan keterampilan sosial, 4)Meningkatkan pola penyelesaian masalah.


Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :

  1. Aspek emosi

Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain

  1. Aspek intelektual

Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat

  1. Aspek sosial

Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain


Therapi aktivitas stimulasi persepsi merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan sosial dan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus persepsi eksternal.


Kriteria Anggota Kelompok

  • Klien menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan beberapa klien lain

  • Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya

  • Klien yang mengalami gangguan harga diri rendah yang sudah mulai berinteraksi dengan klien lain


Proses Seleksi

  • Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat

  • Berdasarkan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien

  • Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan


Uraian Struktur Kegiatan


1. Tempat pertemuan : Ruang bermain paviliun Raflesia

2. Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Mei 1999

Waktu : Pk.09.00 – 10.00 WIB

Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

Permainan (35 menit)

Ekpress feeling (15 menit)

Penutup (5 menit)




3. Jumlah Perawat : 8 Orang

Pembagian Tugas

Leader : Dewa Putra Yasa

Co-Leader : Supriadi

Observer : Almaini

Raimunda woga

Fasilitator : Nuryana

Rita Herawati

Sirajudin Nur

Hayati


4. Jumlah anggota : sesuai dengan hasil seleksi (maksimal 10 orang)


5. Prilaku yang diharapkan dari anggota :

1). Perkenalan

  • Leader menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok

  • Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannya

  • Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat

  • Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat yang ditunjuk oleh leader

2). Permainan

  • Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk lingkaran

  • Leader memberikan gambar yang berpasanngan dari alat-alat rumah tangga seperti gelas dengan tutup gelas, cangkir dengan alas cangkir, sapu dengan tong sampah dan membagikannya kepada setiap anggota kelompok

  • Selanjutnya peserta mencari pasangannya masing-masingsesuai dengan gambar yang dipegang

  • Dilanjutkan dengan perkenalan pada masing-masing pasangannya dan diteruskan dengan masing-masing kelompok memperkenalkan kelompoknya

  • Kemudian Co leader memutar kaset lagu dangdut untuk berjoget dengan berpegangan tangan dan berputar mengelilingi leader sambil mengoperkan kotak kecil. Musik dihentikan selanjutnya klien yang memegang kotak diminta masuk ke tengah lingkaran dan memperkenalkan diri. Selesai memperkenalkan diri, klien meledakkan balon untuk mencari kegiatan yang dituliskan pada kertas didalam balon. Setelah kertas perintah dibaca, klien melakukan kegiatan yang diminta.

  • Setelah selesai, Leader, Co leader dan fasilitator memotivasi klien lain untuk menanyakan sesuatu kepada klien yang sedang didepan. Kemudian klien yang didepan menjawab pertanyaan tersebut, setelah klien menjawab pertanyaan, perawat (leader, Co leader dan fasilitator) memberikan reinforcement positip dan memperjelas apa yang dibicarakan/dijawab oleh klien. Kemudian dilemparkan kepada klien lagi sehingga klien memiliki persepsi yang positip/baik tanpa dipengaruhi oleh perawat.

  • Kemudian dilanjutkan dengan klien berikutnya dengan cara yang sama

  • Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .

3). Peer Review (Evaluasi Kelompok)

  • Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan dirinya

  • Klien mengemukakan perasaannya setelah melaksanakan permainan

  • Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan yang telah dilaksanakan

4).Terminasi

  • Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan

  • Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompok ini


Metoda therapi aktifitas kelompok :

Bermain sambil bernyanyi


Antisipasi Masalah

1). Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok

  • Memanggil klien

  • Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain

2). Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :

  • Panggil nama klien

  • Tanya alasan klien meninggalkan permainan

  • Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi

3). Bila ada klien lain ingin ikut

  • Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih

  • Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut

  • Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut


Proses evaluasi :

Evaluasi dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir sesuai dengan kriteria evaluasi yang telah dibuat


Alat Bantu
  • Tape Recorder

  • Kaset lagu dangdut

  • Balon

  • Kertas perintah


Perincian Biaya :

No.

Alat/bahan

Biaya (Rp.)

1.

Kertas manila 5 lembar @ Rp. 1500,-

7500,-

2.

Sepidol kertas 1 set

8000,-

3.

Balon 10 buah @ Rp. 500

5000,-


JUMLAH

20500,-



Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com