Jumat, 23 Maret 2012

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

| Jumat, 23 Maret 2012 | 0 komentar

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

I. Definisi Asi Eksklusif
Asi Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6 bulan (tanpa adanya tambahan cairan lain maupun makanan tambahan) kecuali obat, vitamin, mineral dan asi yang diperas.

II. Mitos yang salah yang berkembang tentang menyusui
1. Menyusui di khawatirkan akan membuat tubuh ibu sukar kembali kebentuk asli yang langsing.
2. Kolostrum (susu yang pertama kali keluar) harus dibuang karena bisa menyebabkan sakit perut
3. Ibu tidak perlu membersihkan dirinya atau payudara dahulu sebelum menyusui karena merepotkan
4. ASI dianggap tidak cukup.
5. Ukuran payudara kecil
6. Menyusui itu merepotkan.

III. Mengapa hanya ASI yang diberikan sampai 6 bulan ??
1. ASI mengandung zat gizi yang ideal dan mencukupi untuk menjamin tumbuh kembang sampai umur 6 bulan. Bayi yang mendapat makanan lain, misalnya nasi lumat atau pisang hanya akan mendapat banyak karbohidrat, sehingga zat gizi yang masuk tidak seimbang. Terlalu banyak karbohidrat menyebabkan anak lebih mudah menderita kegemukan dengan segala akibatnya.
2. Bayi dibawah usia 6 bulan belum mempunyai enzim pencernaan yang sempurna sehingga belum mampu mencerna makanan dengan baik. ASI mngandung beberapa enzim yang memudahkan pemecahan makanan selanjutnya.
3. Ginjal bayi yang masih muda belum mampu bekerja dengan baik. Makanan tambahan termasuk susu sapi biasanya mengandung banyak mineral yang dapat memberatkan fungsi ginjal yang belum sempurna pada bayi.
4. Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang berbahaya bagi bayi, misalnya zat warna dan zat pengawet
5. Makanan tambahan bagi bayi yang muda mungkin menimbulkan alergi.
IV. Manfaat ASI
1. Manfaat ASI untuk bayi
a. Asi merupakan nutrient (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
Nutrien yang terkandung dalam ASI diantaranya adalah :
Lemak
Karbohidrat
Protein
Garam dan mineral
Vitamin.
b. Asi mengandung zat protektif
Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit karena adanya zat protektif dalam ASI, diantaranya adalah :
Laktobacillus bifidus
Laktobacillus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E. Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi, shigella dan jamur.
Laktoferin
Fungsinya menghambat pertumbuhan kuman tertentu seperti stafilokokus dan E. Coli serta menghambat pertumbuhan jamur kandida.
Lisozim
Merupakan enzim yang dapat memecah dinding bakteri (bakteriosidal) dan antiinflamatory, bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk menyerang E.Coli dan sebagian keluarga Salmonela.
Komplemen C3 dan C4
Mempunyai daya anafilatoksik dan kemotaktik yang bekerja bila diaktifkan oleh Ig A dan IgE yang juga terdapat dalam ASI
Faktor antistreptokokkus
Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung Ig yaitu IgA, IgE, IgM dan IgG, mengandung antibodi terhadap salmonella typi, shigela dan virus.
Imunitas seluler
Tidak menimbulkan alergi
c. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
Interaksi yang timbul waktu menyusui antara bu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi, rasa aman ini merupakan dasar yang penting untuk menimbulkan dasar kepercayaan pada ibu dan orang lain.
d. Menyebabkan pertumbuhan yang baik
e. Mengurangi kejadian karies dentis
f. Mengurangi kejadian molaklusi
2. Manfaat ASI untuk Ibu
a. Aspek kesehatan ibu
Isapan pada bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofise. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah dibandingkan yang tidak menyusui.
b. Apek keluarga berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.
c. Aspek psikologis
Dengan menyusui ibu akan merasa bangga dan diperlukan, hal tersebut merupakan rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
3. Manfaat ASI untuk keluarga
a. Aspek ekonomi
ASI tidak perlu beli, selain itu bayi yang mendapat Asi lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
b. Aspek psikologi
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga
c. Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.


V. Kerugian Air susu buatan/formula
1. Pengenceran yang salah
Mengencerkan susu formula yang salah dapat menimbulkan masalah bagi bayi diantaranya adalah : obesitas, hipernatremia jika pengenceran susu terlalu pekat dan malnutrisi serta gangguan pertumbuhan jika pengenceran susu yang hipoosmolar.
2. Kontaminasi mikroorganisme
Pembuatan susu formula di rumah tidak menjamin bebas dari konrtaminasi mikroorganisme patogen.
3. Menyebabkan alergi
4. Susu sapi dapat menyebabkan diare kronis
5. tidak mempunyai manfaat seperti ASI
Susu buatan / formula :
Nutriennya tidak sesempurna ASI
Tidak mengandung zat protektif
Mudah menimbulkan alergi
Lebih mudah menimbulkan karies dentis
Lebih mudah menimblkan maloklusi
Tidak merangsang involusi rahim
Tidak praktis dan tidak ekonomis
Tidak berefek menjarangkan kehamilan dan tidak mengurangi insiden carsinoma rekti.

VI. Langkah menyusui yang benar
Langkah-langkah menyusui yang benar :
1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagi desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bikong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi)
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara : menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.
5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi :
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah areola
Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi
6. Melepas isapan bayi
Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui dengan payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi : jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan kebawah.
7. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan
8. setelah selesei menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya
9. Sendawakan bayi
Tujuan : mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah.
Cara : bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk berlahan-lahan atau bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

VII. Lama dan frekwensi menyusui
Sebaiknya bayi disusia tanpa dijadwal karena bayi bisa menentukan sendiri kebutuhannya. Susui bayi jika bayi menangis (bukan karena sebab yang lain seperti kencing, kedinginan/kepanasan). Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5 – 7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
VIII. Solusi pemberian ASI jika ibu sibuk (bekerja) :
Jika ibu sibuk bekerja ASI bisa tetap diberikan pada bayi dengan cara ASI dikeluarkan. Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan cara pengeluaran dengan tangan langkah-langkahnya adalah :
1. Ibu diminta mencuci tangan sampai bersih.
2. ibu atau keluarganya menyiapkan cangkir/gelas bertutup yang telah dicuci dengan air mendidih.
3. Ibu melakukan masaseatau pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal kearah areola. Minta ibu mengulangi pemijatan pada sekeliling payudara secara merata
4. Pesankan kepada ibu untuk menekan daerah areola kearah dada dengan ibu jari disekitar areola bagian atas dan jari telunjuk pada sisi areola yang lain
5. peras areola dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijat atau menekan puting karen adapat menyebabkan nyeri atau lecet
6. minta ibu mengulang tekan-peras-lepas-tekan-peras-lepas. Pada mulanya ASI tak keluar, jangan berhenti, setelah beberapa kali maka ASI akan keluar.
7. Ulagi gerakan ini pada sekeliling areola dari semua sisi sehingga yakin bahwa ASI telah diperas dari semua segmen payudara.
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan beberapa saat. Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan :
Diudara terbuka / bebas : 6 – 8 jam
Di lemari es (4 C) : 24 jam
Di lemari pendingin/beku (-18 C) : 6 bulan
Asi yang telah didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai karena kualitasnya akan menurun. ASI cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau dapat pula direndam didalam wadah yang telah berisi air panas.
ASI jangan diberikan dengan botol atau dot karena hal ini akan menyebabkan bayi ”bingung puting”. Berikan ASI pada abayi dengan menggunakan cangkir atau sendok sehingga bila saatnya ibu menyusui langsung, bayi tidak menolak menyusu.

IX. Masalah pada Menyusui.
1. Puting susu lecet
Penanganannya :
terus berikan Asi jika keadaan luka tidak begitu sakit
olesi puting susu dengan ASI akhir, jangan sekali-kali memberikan obat lain seperti krim, salep dan lain-lain
puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 2 x 24 jam
selama puting susu diistirahatkan sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
cuci payudara sekali saja sehari dan tidak dibenarkan menggunakan sabun
2. Payudara benkak
Penanganannya :
kompres panas untuk mengurangi rasa sakit
ibu harus rleks
pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah payudara)
pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelan-pelan kearah tengah)
stimulasi payudara dan puting
kompres dingin payudara pasca menyusui untuk mengurangi bengkak
3. Mastitis atau abses payudara
Tindakan yang dapat dilakukan :
Kompres hangat/panas dan pemijatan
Rangsang Oxytosin : dimulai pada ppayudara yang tidak sakityaitu stimulasi puting, pijat leher-punggung dan lain-lain.
Pemberian antibiotik : Flucloxacilin atau Erytromicin selama 7 – 10 hari
Bila perlu bisa diberikan istirahat total dan obat analgetik
Jika sudah terasa abses sebaiknya payudara yang sakit tidak boleh disusukan karena mungkin memerlukan tindakan bedah.

Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com