motivasi lingkaran bingung
Kita tidak tahu atau belum memiliki keberanian untuk keluar dari lingkaran “susunan” orang tua atau sanak keluarga, maka sudah hampir dipastikan kita akan terkatung-katung dalam suatu ketidak-pastian. Semangat kita cenderung instan. Hanya mau menerima tanpa mau susah payah mencari. Sikapnya juga cenderung seenaknya sendiri. Enggan untuk berproses keluar dari keadaan monoton semacam itu. Buntutnya kita akan keningungan sendiri. Jika pada suatu saat dibenturkan dengan kebutuhan hidup yang teramat mendesak, bukan mustahil kita akan tega melakukan tindakan negatif yang tidak diinginkan banyak pihak. Seperti misal, melakukan perbuatan kriminal maupun perbuatan-perbuatan negatif lainnya.
Kita tidak tahu atau belum memiliki keberanian untuk keluar dari lingkaran “susunan” orang tua atau sanak keluarga, maka sudah hampir dipastikan kita akan terkatung-katung dalam suatu ketidak-pastian. Semangat kita cenderung instan. Hanya mau menerima tanpa mau susah payah mencari. Sikapnya juga cenderung seenaknya sendiri. Enggan untuk berproses keluar dari keadaan monoton semacam itu. Buntutnya kita akan keningungan sendiri. Jika pada suatu saat dibenturkan dengan kebutuhan hidup yang teramat mendesak, bukan mustahil kita akan tega melakukan tindakan negatif yang tidak diinginkan banyak pihak. Seperti misal, melakukan perbuatan kriminal maupun perbuatan-perbuatan negatif lainnya.
Kalau pun mau berusaha keluar dari lingkaran kebingungan semacam itu, bisa jadi semangat tempurnya sendiri sudah kendur untuk melakukan hal-hal yang mengarah pada kemandirian. Tak pelak, keadaan ini malahmembuat kita semakin terkungkung dengan kebingungan demi kebingungan yang sebenarnya berangkat dari kita sendiri. Ironisnya lagi kita sendiri malah tidak tahu apa yang mesti dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri. Jika demikian, kenapa tidak sebaiknya untuk segera bertindak? Karena bagaimana pun juga melakukan sesuatu itu akan lebih baik daripada tetap diam di rumah. Akan tetapi, lagi-lagi selalu saja mereka didera kebingungan-demi kebingungan. Mereka seolah tidak berdaya menghadapi keadaan yang tengah menghimpit mereka. Tak pelak keadaan ini malah semakin membuat kita semakin teliti dari lingkaran kebingungan yang satu ke lingkaran kebingungan lainya. Sementara, kalaupun memiliki rencana untuk melakukan sesuatu mereka masih tetap tidak tahu harus dari mana memulainya. Belum lagi jika kita melihat keberanian mereka untuk memulai itu yang cenderung mengendur. Maka lengkap sudahlah kebingungan kita ini untuk mendapat pekerjaan atau melakukan sesuatu tanpa sedikit pun berani melakukan tindakan-tindakan nyata, kecuali hanya sebatas angan-angan belaka. Padahal angan-angan atau rencana itu tidak ubahnya seperti mimpi jika tidak diimbangi usaha-usaha nyata.
Buntutnya kita tak ubahnya seperti orang yang tengah bermimpi ingin segera mendapatkan pekerjaan jika kita tidak sesegera mungkin melakukan usaha-usaha nyata. Itu tetap saja baru sebatas mimpi ingin bekerja atau melakukan sesuatu yang mendatangkan uang. Namanya saja mimpi, tentu hanya kelihatan indah, walau dalam sesaat. Indah walau dalam sebatas perencanaan. Tanpa berani melakukan tindakan-tindakan nyata untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Padahal yang namanya kebutuhan pokok harus segera mungkin dipenuhi. Tidak mungkin bisa ditunda sedikitpun. Maka, untuk mengimbangi tuntutan yang tidak bisa ditangguhkan lagi ini, maka sudah selayaknya kita langsung bergerak pada titik sasaran yang kita inginkan. Tanpa harus memperdulikan keragu-raguan dalam hati kita sendiri. Jika kita tidak berani melakukan perbuatan secara kongkrit untuk mendapatkan pekerjaan atau uang, maka kiranya tidak salah kalau kita itu sebenarnya hanya tengah bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan atau ingin sesegera mungkin mendapatkan uang.
Sekali lagi, hidup adalah kenyataan. Bukan mimpi. Kalau hidup mimpi, tentu kita bebas melakukan apa saja atau ingin menjadi apa saja yang kita inginkan itu. Akan tetapi, sekali lagi hidup itu bukanlah mimpi. Maka, harus dibutuhkan perjuangan ekstra keras jika kita ingin mendapatkan atau memperoleh sesuatu. Kenyataannya tidak jarang diantara kita sering miris, ragu-ragu atau bahkan kebingungan untuk meraih keinginan-keinginan yang didamba-dambakan itu jika melihat tantangan demi tantangan atau kesulitan-kesulitan yang terpampang di depan mata.
Daftar Pustaka/ Referensi:
Anggoro, Budi.2008. Kiat Sukses Usaha Mandiri (hal 29-32). Yogyakarta: Tugupublisher
0 komentar:
Posting Komentar