sejarah Linux

sejarah Linux

Mungkin semua orang sudah kenal dengan komputer. Bahkan kini komputer mulai meranjak naik menjadi kebutuhan primer. Tuntutan pekerjaan dan pendidikan yang mengharuskan tugas harus diketik atau dalam bentuk digital membuat kita diharuskan kenalan dengan komputer. Tentu sudah tidak asing lagi telinga kita dengan kita dengan sistem operasi Windows. Tapi yang masih awam kadang menganggap bahwa windos adalah bagian dari perangka komputer yang tidak terpisahkan. Ya, kalau ada komputer pasti ada windows bagi mereka. Windows sebenarnya merupakan opearating sistem pada komputer. Dan selain windows juga ada, salah satunya adalah Linux. Linux berbeda dengan windows tapi perbedaan yang mencolok adalah windows itu berbayar dan Linux itu Free (GNU). Berikut ini ulasannya mengenai sejarah Linux yang dikutip dari bukunya Samuel Prakoso yang berjudul Jaringan Komputer Linux Konsep dasar, Instalasi, Aplikasi, Keamanan, dan Penerapan.

Kisah ini dimulai ketika seorang mahasiswa Computer Science (Ilmu Komputer) universitas Helsinski yang bernama Linus Torvalds ingin mengembangkan sistem operasi MINIX pada tahun 1991.

Sistem operasi MINIX merupakan salah satu turunan dari Unix. Pada saat itu sistem operasi MINIX diedarkan kepada mahasiswa di universitasnya sebagai prototipe sebuah sistem operasi. Dalam perkembangannya dia menyebarkan kode programnya melalui internet, sehingga dapat dipelajari oleh orang lain, ini yang menyebabkan Linux berkembang dengan pesat karena dibuat oleh ribuan pemogram dan hacker yang tersebar di seluruh dunia.

Linux pertama kali dikembangkan untuk berjalan pada komputer berbasis Intel 386/486 tetapi kemudian dikembangkan juga untuk mesin-mesin yang lain hingga saat ini Linux dapat berjalan pada mesin-mesin DEC, Alpha, SUN Sparcs, M68000, MIPS serta PowerPC.

Saat ini Linux didistribusikan di bawah General Public License –GNU-- yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang hak ciptanya, tetapi orang lain dapt menyebarkan, memodifikasi bahkan menjual kembali program tersebut dengan syarat kode program yang asli harus tetap disertakan. Hal ini sering juga disebut sistem open source.

Oleh karena hal tersebut, sekarang ini banyak sekali perusahaan maupun perorangan yang mengeluarkan CD Linux, seperti RedHat, Debian, Slackware, Caldera, Stampede, TurboLinux, dan lain-lain. CD Linux tersebut disebut CD distribusi.

Sebenarnya yang disebut Linux adalah sebuah kernel, yang merupakan bagian paling penting dari suatu sistem operasi, yang menangani I/O, pengaturan memori dan interaksi antara perangkat keras dengan aplikasi. Kernel Linux ini merupakan kernel standar yang digunakan oleh distribusi-distribusi yang ada sekarang.

Perbedaan yang ada antar distribusi hanyalah pada paket-paket aplikasi yang disertakan, sistem penyusunan direktori, init script, dan lain-lain. Mana yang lebih baik? Semua sama baiknya, tergantung dari selera pemakai. Saat ini distribusi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah RedHat yang terkenal dengan kemudahan dalam instalasinya. Selain RedHat masih ada beberapa distribusi besar seperti Mandrake, Suse, United Linux, Slackware dan banyak lagi.

Untuk melakukan instalasi dibutuhkan ruang hard disk antara 200 mega sampai 2 giga tergantung pada banyaknya software yang akan diinstal. Pada beberapa distribusi Linux anda bahkan dapat menginstal versi minimal dengan hanya menggunakan 80 mega harddisk ataupun dengan menggunakan sebuah disket dengan kapasitas 1,44 mega.

Linux juga dapat dijalankan dengan baik pada komputer yang sudah memiliki sistem operasi lain seperti MS-DOS, Microsoft Windows ataupun OS/2. Pada saat komputer dihidupkan, pemakai dapat memilih untuk menjalankan komputer tersebut dengan sistem operasi Linux atau sistem operasi lainnya. Sistem seperti ini dinamakan “dual boot”.

Namun bukan berarti MS-DOS, Windows atau sistem operasi lain dibutuhkan untuk menjalankan Linux, Linux adalah sistem operasi yang dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada sistem operasi yang lain.

Linux mendukung berbagai macam arsitektur bus komputer, seperti EISA, ISA, MCA, PCI, dan VLBus, sehingga dapat diinstal dan dipasang pada berbagai macam mesin komputer.

Tidak sedikit pula kemampuan yang dimiliki oleh sistem Linux ini. Meski berupa software gratisan yang sering tidak diperhitungkan namun Linux sangat memukau pemakainya, karena memiliki kemampuan yang tinggi.

Linux mendukung sistem TCP/IP sehingga telah digunakan untuk pengembangan sistem jaringan komputer guna menggantikan sistem operasi jaringan komersial seperti Windows 98, Windows 2000, Windows Millenium, Windows NT dan Novell Netware.

Di samping itu, Linux mendukung semua fungsi dan kemampuan dari versi komersial Unix dan mendukung pengoperasian software-software GNU C, C++, Fortran dan Perl.

Linux dapt digunakan pada mesin komputer mulai dari versi yang rendah seperti 80386 sampai komputer sekelas Pentium 4. Karena tuntutan spesifikasi perngkat kerasnya tidak begitu tinggi, maka Linux dapat digunakan oleh siapa saja.

Selain aman dan menyediakan dukungan terhadap akses peripheral multimedia seperti fax, jaringan, e-mail, dan video, Linux juga mendukung penggunaan virtual memory dan penggunaan bersama library yang berupa fungsi-fungsi atau prosedut-prosedur program.

Sejumlah aplikasi telah disiptakan untuk dapat beroperasi berbasis Linux, seperti StarOffice yang merupakan versi komersial untuk bersaing dengan produk Microsoft Office. Sementara itu, juga tersedia produk gratisnya yang diberi nama Open Office.

Kualitas dari StarOffice atau OpenOffice tidak kalah jika dibandingkan dengan Microsoft Office, bahkan file yang dibuat dengan aplikasi Microsoft Office dapat dibuka tanpa ada kesalahan di aplikasi StarOffice atau Open Office, sehingga pemakai tidak perlu khawatir untuk bermigrasi menuju ke sistem Linux.

Meskipun aplikasi lainnya masih terbatas, namun untuk sistem Linux telah tersedia sejumlah aplikasi, seperti GIMP yang setara dengan Adobe Photoshop dan aplikasi-aplikasi teknik lainnya.

Meskipun Linux menyimpan sejumlah potensi, namun sosialisasi Linux masih kurang luas, sehingga pemakai dan tenaga ahlinya masih sangat terbatas. Selai itu, sistem ini lebih banyak berorientasi pada mesin, sehingga tidak mudah untuk dipahami oleh pemakai awam.

Untuk dapat mengoperasikan Linux dengan baik dan lancar, maka pemakai harus berlatih dan mempelajarinya dengan serius. Untuk mempercepat proses belajar, maka pemakai Linux dapat mengikuti pendidikan singkat seperti kursus atau workshop.

Sementara itu, saat ini telah lahir berbagai macam standar sistem Linux, sehingga cukup membingungkan bagi seorang pemula dan perusahaan untuk memilihnya. Walaupun ada sejumlah kelemahan dari Linux, namun Linux dipercaya akan menjadi solusi untuk menghadapi penerapan hak atas karya cipta intelektual yang mengharuskan pemakai untuk membeli berbagai perangkat lunak komersial.

Kendala yang dahulu dihadapi oleh pemakai Linux adalah kurangnya dukungan terhadap perangkat keras yang ada, namun pada saat ini Linux mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semakin banyak perngkat keras yang didukung, dari segi penggunaan, Linux juga semakin user friendly sehingga layak menjadi sebuah alternatif sistem operasi yang murah, tetapi handal.

Dalam perkembangannya, Linux semakin memikat pemakainya. Selain berbagai macam kemampuan tersebut dia atas, keamanan sistem yang bagus dan pengembangan yang pesat dapat menjadi daya pikat tersendiri bagi pemakai Linux.

Ok sob..!! Bagi yang belum mempunyai uang buat beli windows ada baiknya memakai operaing sistem Linux aja dulu. Linux dapat didownload dengan mudah di internet jadi tinggal download aja. Linux yang sekarang juga lebih user friendly jadi tidak usah ragu memilih Linux^_^

Referensi:
Prakoso, Samuel. 2005. Jaringan Komputer Linux Konsep dasar, Instalasi, Aplikasi, Keamanan, dan Penerapan (hal 5-9). Yogyakarta: ANDI