ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BAYI S. P DENGAN PREMATUR/BBLR/ SEDANG
MASA KEHAMILAN DI RUANG NEONATOLOGI
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
OLEH :
SUBHAN
NIM 010030170 B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2003
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Asuhan Keperawatan Anak dengan judul:
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S. P DENGAN PREMATUR/BBLR/ SE-DANG MASA KEHAMILAN DI RUANG NEONATOLOGI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Klinik dan Akademik.
Menyetujui:
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik:
SUMARSINI YESSY DESSY ARNA, Skp
NIP. NIP.
Mengetahui
Kepala Ruangan Neonatologi/
Pembimbing Klinik:
SRI MURYATI
NIP. 140 051 600
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S. P
DENGAN PREMATUR/BBLR/SEDANG MASA KEHAMILAN
DI RUANG NEONATOLOGI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Nama Mahasiswa : Subhan Ruangan : Neonatologi
NIM : 010030170 B No. Register : 10067232
Pengkajian diambil tgl. : 24 Juli 2001 Jam : 08.00 wib
I. IDENTITAS KLIEN:
Nama : By. S. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tgl. Lahir : Surabaya, 20 Juli 2001
Umur : 4 hari
Anak Ke : Satu (pertama)
Nama Ayah : Tn. W
Nama Ibu : Ny. S. P
Pendidikan Ayah: SLTA
Pendidikan Ibu : SLTA
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Kedung Rukem Tengah No. 4
Tanggal MRS : 21 Juli 2001 (di Ruang Neonatologi)
Diagnosa Medis : NP/BBLR/SMK
Sumber Informasi: Status/rekam medik
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang (PRESENT ILLNESS)
Keluhan utama : bayi lahir prematur (35 minggu), BBLR (2100 gram), melalui SC (Sectio Caesar).
Lama keluhan : 4 hari.
Akibat timbulnya keluhan : bayi dirawat terpisah dari ibu secara inten- sif.
Faktor yang memperberat : tidak ada.
Upaya untuk mengatasi : dirawat di Ruang Neonatologi.
Lainnya : tidak ada.
Riwayat Keperawatan Sebelumnya (PAST HISTORY)
(1) Prenatal : ibu eklamsi.
(2) Natal : lahir melalui sectio caesaria.
(3) Post-Natal : apgar score 7-9; BB= 2100 gram; PB= 47 cm; LK= 32 cm; LD= 30 cm; LLA= 12 cm.
Luka/operasi : tidak ada.
Alergi : tidak ada.
Pola kebiasaan : tidak terkaji.
Tumbuh kembang : tidak dikaji.
Imunisasi : belum diimunisasi.
Status gizi : baik, penurunan BB= 2100 gram menjadi 2000 gram.
Psikososial :
Psikosexual : tidak dikaji
Interaksi :
Lainnya :
Riwayat Kesehatan Keluarga
Komposisi keluarga : belum bertemu orangtua klien. Klien tinggal bersama ayah, ibu & pem-bantu.
Lingkungan rumah dan komunitas : tinggal di kampung yang padat penduduknya.
Pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga: ayah tamatan SLTA & bekerja swasta dengan dibantu oleh ibu.
Kultur dan kepercayaan : adat Jawa.
Fungsi dam hubungan keluarga : klien merupakan anak pertama sehingga keluarga berharap banyak.
Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan: ibu belum dapat me- nyusui klien.
Persepsi keluarga tentang penyakit klien: keluarga pasrah terhadap apa yang terjadi & menerima-nya.
Lainnya : tidak dikaji.
PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)
(Khusus Neonatus)
Reflek moro : positif.
Reflek menggenggam : positif, lemah.
Reflek menghisap : positif, namun masih lemah.
Tonus otot/aktifitas : positif.
Kekuatan menangis : kuat.
(Anak dan Neonatus)
Keadaan umum : menangis kuat, lemah.
Tanda-tanda vital : HR= 140x/mnt, RR= 38x/mnt, suhu= 36,5oC.
Kepala dan wajah : LK= 32 cm, rambut tipis, terdapat lanugo, tidak ada cephal hematom, fontanella tidak menonjol.
Mata : mengeluarkan sekret banyak, terutama mata kiri, berkedip bila terpapar cahaya.
Telinga : reflek terkejut positif.
Hidung : dapat bersin
Mulut : mukosa kering.
Tenggorokan : tidak ada kelainan.
Leher : tidak ada kelainan.
Dada : LD= 30 cm.
Paru-paru : Ves/vel, ronchi -/-; wheezing -/-, RR= 38x/mnt.
Jantung : S1 S2 tunggal, murmur positif sistole, HR= 140x/mnt.
Abdomen : SOEPL, terdengar bunyi bising usus, tali pusat masih basah, tidak terdapat distensi abdomen.
Ginjal : tidak ada kelainan.
Genetalia : jenis kelamin perempuan.
Rektum : terdapat anus, iritasi/kemerahan di sekitar anus.
Extremitas : plantar crease > 1/3 anterior.
Punggung : tidak terdapat spina bifida.
Neurologi : tidak ada kelainan.
Endokrin : tidak ada kelainan.
POLA FUNGSI KESEHATAN
Nutrisi dan metabolisme : ASI/PASI 12x25 cc.
Eliminasi : BAB/BAK biasa.
Istirahat dan tidur : cukup ( 18 jam sehari).
Aktifitas dan latihan : lemah.
Lainnya : tidak dikaji.
PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST)
Laboratorium :
GDA= 82 mg/L.
Leukosit= 6600 x 109/L.
Hb= 24,0 gr/DL.
Diff Eosinofil:
SC= 73
Ly= 27
Thrombosit= cukup.
Foto : tidak ada.
Lainnya : HV/A, B = 16,8 mg%.
PROGRAM TERAPI
Tanggal 24 Juli 2001:
/B15 12 x 25 cc s/d 12 x 40 cc + extra.
Thermoregulasi.
Tanggal 26 Juli 2001:
Fototherapy:
1x12 jam I.
1x 24 jam II.
I.ANALISA DATA
No/ Tgl | DATA | KEMUNGKINAN PENYEBAB | MASALAH | DIAGNOSA |
1. 24/7/ 2001 | S: Bayi tidak aktif, lemah O: -Suhu= 36oC. -RR= 38x/mnt, -HR= 140x/ mnt. -Kulit dingin.
| Immaturitas, transisi lingkungan, ekstra uterus neonatus. | Risiko hipo-termia. | Risiko hipotermia berhubungan de-ngan immaturitas, transisi lingkungan ekstra uterus neo-natus.
|
2. 24/7/ 2001 | S: Lemah ser-ta cengeng O: -Reflek me-ngisap ma-sih lemah. -NGT ter-pasang. -BB= 2000 gr. -Ada mun-tah 5-10 cc.
| Letargi sekunder akibat prematuritas. | Ketidakefektifan pola pem-berian makan bayi. | Ketidakefektifan pola pemberian ma-kan bayi berhubu-ngan dengan le-thargi sekunder a-kibat prematuritas.
|
3. 24/7/ 2001 | S= tidak dikaji. O: -Kulit dise-kitar anus kemerahan -Lembab pada dae-rah genital & anus. -BAB/BAK +.
| Kerentanan terha-dap infeksi nosoko-mial efek iritan ling-kungan sekunder. | Risiko terha-dap kerusa-kan integritas kulit. | Risiko kerusakan integritas kulit ber-hubungan dengan kerentanan terha-dap infeksi nosoko-mial, efek iritan lingkungan sekun-der.
|
4. 25/7/ 2001 | S: Klien agak ce-ngeng. O: -Mukosa bi-bir kering. -Turgor kulit masih baik. -BB= 2000 gr. -Klien menda- pat fotothera-py pada tgl. 26 Juli 2001 sebanyak 2 seri. | Immaturitas, radiasi lingkungan, kehila-ngan melalui kulit/ paru. | Ketidakseim-bangan cair-an & elektrolit | Ketidakseimbang-an cairan berhu-bungan dengan immaturitas, radi-asi lingkungan, kehilangan melalui kulit/paru. |
5. 25/7/ 2001 | S: tidak dikaji. O: -Tubuh ku-ning. -Tali pusat masih ba-sah. -Umur 4 hari, lahir prema-tur. -Belum men-dapat imu-nisasi. | Kerentanan bayi/ immaturitas, baha-ya lingkungan, luka terbuka (tali pusat). | Risiko terha-dap infeksi. | Risiko terhadap infeksi berhubu-ngan dengan ke-rentanan bayi/im-maturitas, bahaya lingkungan, luka terbuka (tali pusat). |
II.ASUHAN KEPERAWATAN
No/ Tgl | DIAGNOSA | RENCANA INTERVENSI | RASIONAL | Jam | IMPLEMENTASI | EVALUASI |
1.
24/7/ 2001 | Risiko hipotermia berhubungan de-ngan immaturi-tas, transisi ling-kungan ekstra u-terus neonatus.
Tujuan: Hipotermia tidak terjadi.
Kriteria Hasil:
|
|
|
0715
0820
S/D
1020
1040
| 24 Juli 2001:
| S: tidak dikaji. O: -Klien tetap ha-ngat, suhu= 36,7oC. -Akral hangat. A: Masalah terata-si sebagian. P: Teruskan ren-cana intervensi. |
2.
24/7/ 2001 | Ketidakefektifan pola pemberian makan bayi ber-hubungan dengan lethargi sekunder akibat prematuri-tas.
Tujuan: Pola pemberian makan bayi efek-tif.
Kriteria Hasil:
|
|
|
1115
1120
1230
| 24 Juli 2001:
Suhu= 36,7oC, HR= 144x/mnt, RR= 36x/ mnt.
| S: tidak dikaji. O:- PASI diberikan personde & per oral, 40 cc + extra. -Reflek menghi-sap mulai kuat. A: Masalah belum teratasi seluruh-nya. P: Rencana inter-vensi tetap dite-ruskan. |
3.
24/7/ 2001 | Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan de-ngan kerentanan terhadap infeksi nosokomial, efek iritan lingkungan sekunder.
Tujuan: Integritas kulit ba-ik.
Kriteria Hasil:
|
|
|
0720
0920
1030
1120
1210
1245 | 25 Juli 2001
| S: tidak dikaji. O: - Kulit disekitar anus masih kemerahan/iri-tasi. - Popok/pakaian selalu diganti. A: Masalah teratasi sebagian. P: Rencana inter-vensi tetap di teruskan. |
4.
25/7/ 2001 | Ketidakseimbang-an cairan berhu-bungan dengan immaturitas, radi-asi lingkungan, kehilangan mela-lui kulit/paru.
Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit. |
|
|
0725
0845
0935 S/D
1025
1100
S/D
1130
1245 | 26 Juli 2001:
| S: tidak dikaji. O: -Klien menda-pat terapi foto- terapi seba-nyak 2 seri. -Intake diting-katkan, PASI 12x40 cc + extra. -Mukosa ke-ring, klien ce-ngeng. A: Masalah belum teratasi. P: Rencana inter-vensi tetap di teruskan. |
5.
25/7/ 2001 | Risiko terhadap infeksi berhubu-ngan dengan ke-rentanan bayi/im-maturitas, bahaya lingkungan, luka terbuka (tali pu-sat).
Tujuan: Infeksi dapat di cegah. |
|
|
0710
S/D
0910
0920
1255 | 27 Juli 2001:
| S: tidak dikaji. O: -Tubuh klien terlihat kuning. -Suhu= 37,2oC, HR= 144x/ mnt, RR= 40 x/mnt. -Leukosit= 6600. A: Masalah belum teratasi. P: Rencana inter-vensi tetap dite-ruskan.
|
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BAYI S. P DENGAN PREMATUR/BBLR/ SEDANG
MASA KEHAMILAN DI RUANG NEONATOLOGI
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
OLEH :
SUBHAN
NIM 010030170 B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2003
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Asuhan Keperawatan Anak dengan judul:
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S. P DENGAN PREMATUR/BBLR/ SE-DANG MASA KEHAMILAN DI RUANG NEONATOLOGI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Klinik dan Akademik.
Menyetujui:
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik:
SUMARSINI YESSY DESSY ARNA, Skp
NIP. NIP.
Mengetahui
Kepala Ruangan Neonatologi/
Pembimbing Klinik:
SRI MURYATI
NIP. 140 051 600
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S. P
DENGAN PREMATUR/BBLR/SEDANG MASA KEHAMILAN
DI RUANG NEONATOLOGI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Nama Mahasiswa : Subhan Ruangan : Neonatologi
NIM : 010030170 B No. Register : 10067232
Pengkajian diambil tgl. : 24 Juli 2001 Jam : 08.00 wib
I. IDENTITAS KLIEN:
Nama : By. S. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tgl. Lahir : Surabaya, 20 Juli 2001
Umur : 4 hari
Anak Ke : Satu (pertama)
Nama Ayah : Tn. W
Nama Ibu : Ny. S. P
Pendidikan Ayah: SLTA
Pendidikan Ibu : SLTA
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Kedung Rukem Tengah No. 4
Tanggal MRS : 21 Juli 2001 (di Ruang Neonatologi)
Diagnosa Medis : NP/BBLR/SMK
Sumber Informasi: Status/rekam medik
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang (PRESENT ILLNESS)
Keluhan utama : bayi lahir prematur (35 minggu), BBLR (2100 gram), melalui SC (Sectio Caesar).
Lama keluhan : 4 hari.
Akibat timbulnya keluhan : bayi dirawat terpisah dari ibu secara inten- sif.
Faktor yang memperberat : tidak ada.
Upaya untuk mengatasi : dirawat di Ruang Neonatologi.
Lainnya : tidak ada.
Riwayat Keperawatan Sebelumnya (PAST HISTORY)
(1) Prenatal : ibu eklamsi.
(2) Natal : lahir melalui sectio caesaria.
(3) Post-Natal : apgar score 7-9; BB= 2100 gram; PB= 47 cm; LK= 32 cm; LD= 30 cm; LLA= 12 cm.
Luka/operasi : tidak ada.
Alergi : tidak ada.
Pola kebiasaan : tidak terkaji.
Tumbuh kembang : tidak dikaji.
Imunisasi : belum diimunisasi.
Status gizi : baik, penurunan BB= 2100 gram menjadi 2000 gram.
Psikososial :
Psikosexual : tidak dikaji
Interaksi :
Lainnya :
Riwayat Kesehatan Keluarga
Komposisi keluarga : belum bertemu orangtua klien. Klien tinggal bersama ayah, ibu & pem-bantu.
Lingkungan rumah dan komunitas : tinggal di kampung yang padat penduduknya.
Pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga: ayah tamatan SLTA & bekerja swasta dengan dibantu oleh ibu.
Kultur dan kepercayaan : adat Jawa.
Fungsi dam hubungan keluarga : klien merupakan anak pertama sehingga keluarga berharap banyak.
Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan: ibu belum dapat me- nyusui klien.
Persepsi keluarga tentang penyakit klien: keluarga pasrah terhadap apa yang terjadi & menerima-nya.
Lainnya : tidak dikaji.
PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)
(Khusus Neonatus)
Reflek moro : positif.
Reflek menggenggam : positif, lemah.
Reflek menghisap : positif, namun masih lemah.
Tonus otot/aktifitas : positif.
Kekuatan menangis : kuat.
(Anak dan Neonatus)
Keadaan umum : menangis kuat, lemah.
Tanda-tanda vital : HR= 140x/mnt, RR= 38x/mnt, suhu= 36,5oC.
Kepala dan wajah : LK= 32 cm, rambut tipis, terdapat lanugo, tidak ada cephal hematom, fontanella tidak menonjol.
Mata : mengeluarkan sekret banyak, terutama mata kiri, berkedip bila terpapar cahaya.
Telinga : reflek terkejut positif.
Hidung : dapat bersin
Mulut : mukosa kering.
Tenggorokan : tidak ada kelainan.
Leher : tidak ada kelainan.
Dada : LD= 30 cm.
Paru-paru : Ves/vel, ronchi -/-; wheezing -/-, RR= 38x/mnt.
Jantung : S1 S2 tunggal, murmur positif sistole, HR= 140x/mnt.
Abdomen : SOEPL, terdengar bunyi bising usus, tali pusat masih basah, tidak terdapat distensi abdomen.
Ginjal : tidak ada kelainan.
Genetalia : jenis kelamin perempuan.
Rektum : terdapat anus, iritasi/kemerahan di sekitar anus.
Extremitas : plantar crease > 1/3 anterior.
Punggung : tidak terdapat spina bifida.
Neurologi : tidak ada kelainan.
Endokrin : tidak ada kelainan.
POLA FUNGSI KESEHATAN
Nutrisi dan metabolisme : ASI/PASI 12x25 cc.
Eliminasi : BAB/BAK biasa.
Istirahat dan tidur : cukup ( 18 jam sehari).
Aktifitas dan latihan : lemah.
Lainnya : tidak dikaji.
PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST)
Laboratorium :
GDA= 82 mg/L.
Leukosit= 6600 x 109/L.
Hb= 24,0 gr/DL.
Diff Eosinofil:
SC= 73
Ly= 27
Thrombosit= cukup.
Foto : tidak ada.
Lainnya : HV/A, B = 16,8 mg%.
PROGRAM TERAPI
Tanggal 24 Juli 2001:
/B15 12 x 25 cc s/d 12 x 40 cc + extra.
Thermoregulasi.
Tanggal 26 Juli 2001:
Fototherapy:
1x12 jam I.
1x 24 jam II.
I.ANALISA DATA
No/ Tgl | DATA | KEMUNGKINAN PENYEBAB | MASALAH | DIAGNOSA |
1. 24/7/ 2001 | S: Bayi tidak aktif, lemah O: -Suhu= 36oC. -RR= 38x/mnt, -HR= 140x/ mnt. -Kulit dingin.
| Immaturitas, transisi lingkungan, ekstra uterus neonatus. | Risiko hipo-termia. | Risiko hipotermia berhubungan de-ngan immaturitas, transisi lingkungan ekstra uterus neo-natus.
|
2. 24/7/ 2001 | S: Lemah ser-ta cengeng O: -Reflek me-ngisap ma-sih lemah. -NGT ter-pasang. -BB= 2000 gr. -Ada mun-tah 5-10 cc.
| Letargi sekunder akibat prematuritas. | Ketidakefektifan pola pem-berian makan bayi. | Ketidakefektifan pola pemberian ma-kan bayi berhubu-ngan dengan le-thargi sekunder a-kibat prematuritas.
|
3. 24/7/ 2001 | S= tidak dikaji. O: -Kulit dise-kitar anus kemerahan -Lembab pada dae-rah genital & anus. -BAB/BAK +.
| Kerentanan terha-dap infeksi nosoko-mial efek iritan ling-kungan sekunder. | Risiko terha-dap kerusa-kan integritas kulit. | Risiko kerusakan integritas kulit ber-hubungan dengan kerentanan terha-dap infeksi nosoko-mial, efek iritan lingkungan sekun-der.
|
4. 25/7/ 2001 | S: Klien agak ce-ngeng. O: -Mukosa bi-bir kering. -Turgor kulit masih baik. -BB= 2000 gr. -Klien menda- pat fotothera-py pada tgl. 26 Juli 2001 sebanyak 2 seri. | Immaturitas, radiasi lingkungan, kehila-ngan melalui kulit/ paru. | Ketidakseim-bangan cair-an & elektrolit | Ketidakseimbang-an cairan berhu-bungan dengan immaturitas, radi-asi lingkungan, kehilangan melalui kulit/paru. |
5. 25/7/ 2001 | S: tidak dikaji. O: -Tubuh ku-ning. -Tali pusat masih ba-sah. -Umur 4 hari, lahir prema-tur. -Belum men-dapat imu-nisasi. | Kerentanan bayi/ immaturitas, baha-ya lingkungan, luka terbuka (tali pusat). | Risiko terha-dap infeksi. | Risiko terhadap infeksi berhubu-ngan dengan ke-rentanan bayi/im-maturitas, bahaya lingkungan, luka terbuka (tali pusat). |
II.ASUHAN KEPERAWATAN
No/ Tgl | DIAGNOSA | RENCANA INTERVENSI | RASIONAL | Jam | IMPLEMENTASI | EVALUASI |
1.
24/7/ 2001 | Risiko hipotermia berhubungan de-ngan immaturi-tas, transisi ling-kungan ekstra u-terus neonatus.
Tujuan: Hipotermia tidak terjadi.
Kriteria Hasil:
|
|
|
0715
0820
S/D
1020
1040
| 24 Juli 2001:
| S: tidak dikaji. O: -Klien tetap ha-ngat, suhu= 36,7oC. -Akral hangat. A: Masalah terata-si sebagian. P: Teruskan ren-cana intervensi. |
2.
24/7/ 2001 | Ketidakefektifan pola pemberian makan bayi ber-hubungan dengan lethargi sekunder akibat prematuri-tas.
Tujuan: Pola pemberian makan bayi efek-tif.
Kriteria Hasil:
|
|
|
1115
1120
1230
| 24 Juli 2001:
Suhu= 36,7oC, HR= 144x/mnt, RR= 36x/ mnt.
| S: tidak dikaji. O:- PASI diberikan personde & per oral, 40 cc + extra. -Reflek menghi-sap mulai kuat. A: Masalah belum teratasi seluruh-nya. P: Rencana inter-vensi tetap dite-ruskan. |
3.
24/7/ 2001 | Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan de-ngan kerentanan terhadap infeksi nosokomial, efek iritan lingkungan sekunder.
Tujuan: Integritas kulit ba-ik.
Kriteria Hasil:
|
|
|
0720
0920
1030
1120
1210
1245 | 25 Juli 2001
| S: tidak dikaji. O: - Kulit disekitar anus masih kemerahan/iri-tasi. - Popok/pakaian selalu diganti. A: Masalah teratasi sebagian. P: Rencana inter-vensi tetap di teruskan. |
4.
25/7/ 2001 | Ketidakseimbang-an cairan berhu-bungan dengan immaturitas, radi-asi lingkungan, kehilangan mela-lui kulit/paru.
Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit. |
|
|
0725
0845
0935 S/D
1025
1100
S/D
1130
1245 | 26 Juli 2001:
| S: tidak dikaji. O: -Klien menda-pat terapi foto- terapi seba-nyak 2 seri. -Intake diting-katkan, PASI 12x40 cc + extra. -Mukosa ke-ring, klien ce-ngeng. A: Masalah belum teratasi. P: Rencana inter-vensi tetap di teruskan. |
5.
25/7/ 2001 | Risiko terhadap infeksi berhubu-ngan dengan ke-rentanan bayi/im-maturitas, bahaya lingkungan, luka terbuka (tali pu-sat).
Tujuan: Infeksi dapat di cegah. |
|
|
0710
S/D
0910
0920
1255 | 27 Juli 2001:
| S: tidak dikaji. O: -Tubuh klien terlihat kuning. -Suhu= 37,2oC, HR= 144x/ mnt, RR= 40 x/mnt. -Leukosit= 6600. A: Masalah belum teratasi. P: Rencana inter-vensi tetap dite-ruskan.
|
0 komentar:
Posting Komentar