MYOMA UTERI
Oleh: Siti Khoiroh Muflihatin
I. DEFINISI
Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat -karena jaringan ikatnya dominan dan lunak- karena otot rahimnya dominan.
Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak semua mioma uteri memberikan keluhan dan memerlukan tindakan operasi. Sebagian penderita mioma uteri tidak memberikan keluhan apa pun dan ditemukan secara kebetulan dari pemeriksaan.
Sebagian mioma uteri ditemukan pada masa reproduksi karena adanya rangsangan estrogen. Dengan demikian mioma uteri tidak dijumpai sebelum datang haid (menarche) dan akan mengalami pengecilan setelah mati haid (menopaaause). Bila pada masa menopause tumor yang berasal dari mioma uteri masih tetap besar atau bertambah besar, kemungkinan degenerasi ganas menjadi sarkoma uteri. Bila dijumpai pembesaran abdomen sebelum menarche, hal itu pasti bukan mioma uteri tetapi kista ovari dan kemungkinan besar menjadi ganas.
II. PATOLOGI
Berdasarkan teori genitoblast (sel nest) Meyer dan de Snoo dan rangsangan terus-menerus setiap bulan dari estrogen, maka pertumbuhan mioma uteri menjadi :
1. Berlapis seperti bawang
2. Lokalisasi bervariasi
a. Subserosa
• Di bawah lapisan peritonium
• Dapat bertangkai dan melayang dalam kavum abdomen
b. Intramural
• Di dalam otot rahim dapat besar, padat (jaringan ikat dominan), lunak (jaringan otot rahim dominan)
c. Submukosa
• Di bawah lapisan dalam rahim
• Memperluas permukaan ruangan rahim
• Bertangkai dan dapat dikeluarkan melalui kanalis servikalis
d. Servikal mioma
• Tumbuh di daerah serviks uteri
III. TANDA DAN GEJALA
Gejala klinik mioma uteri adalah :
1. Perdarahan tidak normal
Hipermenorea, perdarahan banyak saat menstruasi, karena :
• Meluasnya permukaan endometrium dalam proses menstruasi
• Gangguan kontraksi otot rahim
• Perdarahan berkepanjangan
Akibat perdarahan, penderita dapat mengeluh anemis karena kekurangan darah, pusing, cepat lelah, dan mudah terjadi infeksi.
2. Penekanan rahim yang membesar
Penekanan rahim karena pembesaran mio uteri dapat terjadi :
• Terasa berat di abdomen bagian bawah
• Sukar miksi atau defekasi
• Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf
3. Ganguan pertumbuhann dan perkembangann kehamilan
Kehamilan dengan disertai mioma uteeri menimbulkann proses saling mempengaruhi :
• Kehamilan dapat mengalami keguguran
• Persalinan prematuritas
• Gangguan saat proses persalinan
• Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas
• Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan
IV. DIAGNOSIS
Secara sederhana, kemungkinan mioma uteri dapat diperkirakan dengan memperhatikan gejala klinik, yaitu perdarahan menstruasi yang tidak normal. Terdapat gangguan miksi atau buang air besar, dan terasa nyeri terutama saat menstruasi. Pada pemeriksaan dalam, dapat teraba tumor padat pada abdomen bagian bawah dan pergerakan tumor terbatas.
V. PENATALAKSANAAN
Pada umumya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan, demikian pula tidak dilakukan abortus provokatus. Apabila terjadi degenerasi merah pada mioma dengan gejala-gejala tersebut di atas, biasanya sikap konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil yang cukup memuaskan. Antibiotik tidak banyak gunanya karena proses peradangannya bersifat suci hama. Akan tetapi, bila dianggap perlu, dapat dilakukan laparatomi percobaan dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan apa yang ditemukan waktu perut dibuka. Apabila mioma menghalang-halangi lahirnya janin, harus dilakukan sectio caesaria. Dalam masa nifas mioma dibiarkan kecuali apabila timbul gejala-gejala akut yang membahayakan. Pengangkatannya dilakukan secepatnya setelah 3 bulan; akan tetapi pada saat itu mioma sudah sedemikian mengecil sehingga tidak memerlukan pembedahan.
VI. KOMPLIKASI
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :
Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil, terutama pada mioma uteri submukosum
Kemungkinan abortus bertambah
Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar dan letak subserus
Menghalang-halangi lahirnya bayi, terutama pada mioma yang letaknya di serviks
Inersia uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di dalam dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma
Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang submukus dan intramural
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri :
Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema, terutama dalam bulan-bulan pertama, mungkin karena pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat beruah bentuk, dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya sehingga terjadi perrdarahan dan nekrosis, terutama di tengah-tengah tumor. Tumor tampak merah (degenerasi merah) atau tampak seperti daging (degenerasi karnosa). Perubahan ini menyebabkan rasa nyeri di perut yang disertai gejala-gejala rangsangan peritonium daan gejala-gejala peradangaan, walau pun peradangan dalam hal ini bersifat suci hama (steril). Lebih sering lagi komplikasi ini terjadi dalam masa nifas karena sirkulasi dalam tumor mengurang akibat perubahan-perubahan sirkulasi yang dialami oleh wanita setelah bayi lahir.
Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami perputaran tangkai akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi yang nekrosis yang menimbulkan gambaran klinik perut yang mendadak (acute abdomen)
RENCANA KEPERAWATAN
NO | Diagnosis | Tujuan | Intervensi |
1 | Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri fisik | NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5X24jam pasien mampu untuk Mengontrol nyeri dengan indikator:
Keterangan: 1 = tidak pernah dilakukan 2 = jarang dilakukan 3 =kadang-kadang dilakukan 4 =sering dilakukan 5 = selalu dilakukan pasien
Menunjukan tingkat nyeri Indikator:
Keterangan: 1 : Berat 2 : Agak berat 3 : Sedang 4 : Sedikit 5 : Tidak ada
| Manajemen Nyeri
Pemberian Analgetik
Manajemen Lingkungan: Kenyamanan
|
2 | Risiko Infeksi b.d prosedur invasive, trauma | Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama 5 X 24jam pasien dapat memperoleh 1. Pengetahuan:Kontrol infeksi Indikator:
Keterangan: 1 : tidak pernah 2 : terbatas 3 : sedang 4 : sering 5 : selalu
| Kontrol Infeksi
|
3 | Kurang pengetahuan tentang penyakit, program penggobatan dan tindakan preventif | 1. Pengetahuan : proses penyakit
Skala : 1 : tidak ada 2 : sedikit 3 : sedang 4 : luas 5 : lengkap
2. Pengetahuan : prosedur perawatan
Skala : 1 : tidak ada 2 : sedikit 3 : sedang 4 : luas 5 : lengkap | Pembelajaran : proses penyakit
Pembelajaran : prosedur/perawatan
|
4 | PK : perdarahan pranatal | Perawat akan mengelola dan meminimalkan komplikasi perdarahan pranatal |
|
5 | PK : perdarahan pascapartum | Perawat akan mengelola dan meminimalkan komplikasi perdarahan pascapartum |
|
0 komentar:
Posting Komentar