Jumat, 23 Maret 2012

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI

| Jumat, 23 Maret 2012 | 0 komentar

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI



Tujuan pengobatan antihipertensi adalah untuk menurunkan tekanan darah sampai pada tingkat yang aman, misalnya seseorang menderita hipertensi enchepalophaty dan jatuh pada keadaan yang lebih jelek seperti cerebral haemorrhage. Pada poengobatan hipertensi, target pengobatan adalah memperoleh tekanan arterial rata-rata di bawah 125mmHg. Di atas level ini maka akan terjadi kehilangan autoregulasi cerebral.

Obat-obat antihipertensi yang biasa dipakai untuk hipertensi pada kehamilan adalah hydralazine, labetolol, methyldopa, dan nifedipin.



  1. Methyldopa

Aksi kerja: sebagai obat anestesi yang bekerja sentral dan dipertimbangkan sebagai agen utama untuk penenganan hipertensi dalam kehamilan.

Beberapa penelitian menunjukkan tidak ada efek yang merugikan pada daya pikir sampai minimal di atas 7,5 tahun paparan pada uterus.

Dosis dewasa: 250 mg, sebanyak 2 atau 3 kali, dan dapat ditingkatkan sampai 2 kali, dosis tidak boleh lebih dari 3 gram/hari.

Dosis anak: 10mg/kg/hari secara oral dibagi 2 atau 4 dosis perhari, dapat ditingkatkan 2 kali kalau perlu dengandosis maksimal65mg/kgBB/hari tidak lebih dari 3 gram/hari.

Kontraindikasi: hiperseneitif terhadap obat, penyakit hepar akut.

Interaksi : pengaruh obat mungkin menurun apabila diberikan bersamaan dengan golongan barbiturat dan TCA di mana terjadi kenaikan tekanan darah juga bersamaan dengan perubahan suplemen zat besi, selain itu berinteraksi dengan golongan obat MAO inhibitor, simpatomimetik, ferotiazid dan beta-blocker.



  1. Clonidin/Catapres

Biasanya dipakai sebagai obat pilihan ketiga apabila obat lain tidak dapat ditoleransi

Aksi kerja : menstimulasi adrenoreseptor 2 pada brain stem dan mengaktifkan saraf-saraf inhibitor yang kemudian menurunkan respon simpatis. Hasil dan pengaruh obat ini menurunkan tonus dan denyut jantung.

Dosis dewasa : awal 0,1 mg x 2 secara oral

Pemeliharaan 0,2-1,2 mg/hari setiap 2 atau 4 kali secara oral, tidak boleh > 2,4 mg/hari.

Dosis anak : tidak ditentukan

Kontraindikasi : hipersensitif

Interaksi : TCA menghambat efek hipotensif klonidin

Pemberian bersama dengan beta-blocker berpotensi menimbulkan bradikardi

Antidepresan trisiklik memperpanjang respon hipertensi berhubungan dengan efek withdrawal klonidin

Golongan analgetik narkotik memperkuat efek hipotensi dari klonidin

Kehamilan : digunakan selama hamil termasuk gol B.

Perhatian : Pada penyakit cerebrovaskular dan insufisiensi koroner, disfungsi NSA dan perbaikan renal, penghentian secara tiba-tiba menyebabkan efek rebound hypertension.

Pengaruh obat pada kehamilan golongan obat B biasanya aman dan memberikan manfaat

Perhatian : pengaruh yang merugikan termasuk somnolen dan mulut kering, 15% wanita tidak toleran terhadap obat sehingga perlu kontrol tekanan darah perhatikan penyakit-penyakit hati, anemia hemolitik akibat penyakit hati dan dosis tinggi pada penyakit ginjal.



  1. Labetolol

Adalah obat antihipertensif golongan beta adrenergik reseptor blocker

nama lainnya normodyne, merupakan obat pilihan utama dan dapat dikombinasikan dengan beta adrenergik blocker yang secara luas dapat digunakan sebagai obat hipertensi dalam kehamilan. Penggunaan secara oral atau intravena sebagai alternatif Hydralazine pada preeklampsia dan eklampsia

Dosis dewasa : 2 x 100 mg/hari tidak boleh > 2400mg/hari.

Tekanan darah di atas 170/110 mmHg diberikan 20 mg bolus intravena dan dosis selanjutnya 40 mg diikutu 80 mg iv dengan interval 10-20 menit untuk mencapai tekanan darah terkontrol. Obat ini juga dapat diberikan secara infus kantong 1 mg/kg BB tiap jam

Dosis anak-anak: tidak ditetapkan

Kontraindikasi : hipersensitif terhadp obat

Syok kardiogenik Blok AV

Oedem pulmo Decompensasi Cordis

Bradikardi penyakit saluran nafas

Interaksi : menurunkan efek diuretik

Meningkatkan toksisitas metotrexat

Lithium dan salisilat yang mungkin mengurangi efek takikardi akibat nitrogliserin tanpa interfensi dengan pengaruh hipotensi

Simetidin mungkin meningkatkan tekanan darah labetolol

Glutethinide mungkin menurunkan efek labetolol dengan cara menginduksi enzim mikrosomal.

Dalam kehamilan : Gol C aman selama kehamilan

Perhatian : Fungsi hepar

Penderita tua : respon lebih rendah dan insidensi toksisitas lebih tinggi



  1. Golongan vasodilator : Hidralazin

Cara kerja : menurunkan tensi perifer secara langsung bekerja pada arteri dan vena otot polos

Obat ini merupakan golongan rapid activity dan sering digunakan pada eklampsia. Penggunaan terbatas pada kasus hipertensi berat yang tidak respon terhadap obat-obat hipertensi lain

Dosis dewasa : tekanan darah diatas 170/110 mmHg diberikan disis ),20 mcg/kg/hari dilanjutkan dengan infus titrasi.



  1. Nifedipin

Obat-obat penyekat saluran kalsium (Ca antagonis) biasanya digunakan untuk keperluan tokolisis dan penanganan hipertensi. Untuk mengendalikan hipertensi pada kehamilan, nifedipin (dalam bentuk preparat release yang sudah dimodifikasi) biasanya hanya digunakan bagi ibu hamil yang tidak respon terhadap metildopa atau tidak dapat mentoleransi pemberian obat tersebut. Wlaupun begitu, kini nifedipin menjadi semakin populer bagi penatalaksanaan hipertensi antenatal. Akan tetapi, akhir-akhir ini nifedipin tidak diizinkan lagi di Inggris untuk keperluan ini (BNF, 2000).

Nifedipin bekerja dalam waktu 30-60 menit apabila diberikan per oral dalam bentuk tablet atau kapsul. Makanan akan meningkatkan absorbsi nifedipin tablet, tetapim menurunkan absorbsi dari bentuk kapsul. Waktu paruhnya pendek (1,2-3,8 jam), sehingga preparat nifedipin yang standar memungkinkan terjadinya fluktuasi tekanan darah yang potensial bebahaya bila nifedipin diberikan secara teratur,. Sehingga preparat jenis sustained released (adalat oros) kini semakin sering digunakan. bagian besar nifedipin akan dimetabolisme di hepar dan dengan demikian pemakaian dengan dosis yang rendah harus dilakukan pada pasien-pasien penyakit hepar (misal alkoholisme, sindrom HELLP). Beberapa pakar menganggap bahwa pemberian nifedipin dalam bentuk kapsul sublingual merupakan cara yang tidak aman karena dapat menimbulkan hipotensi yang berat, sehingga bisa terjadi gangguan kardiovaskuler pada ibu maupun kematian janin.

Aksi kerja dan efek samping : Preparat penyekat saluran kalsium menghambat pelintasan ion-ion kalsium ke dalam sel-sel otot polos dan otot jantung sehingga mengurangi kontraktilitasnya. Kerja sel-sel otot polos pada dinding arteriole bergantung pada masuknya ion-ion kalsium bagi kontraktilitas pembuluh darah tersebut. Kontraktilitas inilah yang akan mempertahankan tekanan darah. Nifedipin juga akan menekan kerja jantung tetapi efek tersebut tidak terlalu kuat bila dibandingkan dengan obat-obat lain yang kini tersedia dalam golongan ini.

Preparat Antagonis kalsium akan memberikan dilatasi arteriole yang menyebabkan penurunan tekanan darah. Ketika tekanan darah menurun dan frekuensi jantung meningkat, pasien dapat merasa nyeri pada dada atau palpitasi karena iskemia myokard. Penurunan perfusi plasenta yang menyertai pemakaian obat ini dapat menimbulkan hipoksia, asidosis dan kematian janin.

Nifedipin menurunkan tekanan darah dengan cara menimbulkan relaksasi otot polos arteriole dengan demikian terjadi vasodilatasi di seluruh tubuh. Keadaan ini menjadi predisposisi bagi pasien untuk mengalami kehilangan darah saat operasi atau postpartum. Vasodilatasi menyebabkan flushing, pusing, oedem, sakit kepala, tenetus dan mual yang membuat 10% pasien menghentikan pemakaian obat ini. Oedem lokal dapat mengakibatkan penglihatan yang kabur atau kongesti nasal (oedem tersumbat). Oedem grativasional dapat terjadi pada 10-14 hari sesudah penggunaan nifedipin dan harus dibedakan dengan tanda-tanda preeklampsia.

Nifedipin dapat menimbulkan relaksasi otot polos usus sehingga timbul mual, konstipasi dan refluks gastroesofagus yang disertai gejala sakit ulu hati. Pada penggunaan yang lama dapat terjadi hiperplasi ginggiva. Keadaan ini dapat dihindari dengan memberikan perhatian yang serius terhadap higiene gigi.

Berbagai efek pada sistem saraf pusat juga pernah dilaporkan akibat pemakaian nifedipin yang meliputi keadaan depresi, somnolensi, letargi, kelemahan dan agitasi. Reaksi hipersensitivitas kadang-kadang terjadi, meliputi gejala ruang, telangiektasia, serta hepatotoksisitas maternal.

Percobaan pada binatang telah menyebabkan kekhawatiran atas efek samping yang merugikan pada janin. Penurunan tekanan darah dapat terjadi secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta dan janin. Keadaan ini dapat menjelaskan kemungkinan terjadi retardasi pertumbuhan dan persalinan prematur.

Penghentian mendadak pemberian preparat penyekat kalsium dapat memicu rasa nyeri dada, palpitasi atau bahkan infark miokard, karena itu penghentian obat ini dilakukan dengan cara tapering of.


Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com