Rabu, 17 Agustus 2011

Laporan pendahuluan marah | SAK

| Rabu, 17 Agustus 2011 | 0 komentar

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN (MARAH)

MARAH / PERILAKU KEKERASAN



      1. PENGERTIAN

Marah adalah perasaan yang timbul sebagai respons terhadap perasaan cemas yang dirasakan sebagai ancaman ( Stuart dan Sundeen,1987 cit Keliat 1996).

      1. RENTANG RESPON MARAH

Respon kemarahan dapat berfluktuasi dalam rentang adaptif-maladaptif, seperti tergambar dibawah ini:



Respon Adaptif Respon Maladaptif



Asertif Frustasi Pasif Agresif Ngamuk





Asertif adalah apabila kemarahan dinyatakan atau diungkapkan tanpa menyakiti orang lain, hal ini akan memberikan kelegaan pada individu dan tidak akan menimbulkan masalah.

Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan, karena tujuan tidak realistis atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan.

Pasif adalah Perilaku yang merasa tidak mampu mengungkapkan perasaannya, sehingga kemarahan tersebut hanya dipendam.

Agresif adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk destruktif dan masih terkontrol. perilaku yang tampak dapat berupa muka masam, bicara kasar, menuntut.

Ngamuk adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri. Individu dapat merusak diri, orang lain dan lingkungan.









      1. PROSES MARAH









      1. TANDA-TANDA MARAH



FISIK

muka merah

pandangan tajam

nafas pendek

keringat

sakit fisik

tekanan darah meningkat

EMOSI

tidak adekuat

tidak aman

rasa terganggu

marah

jengkel

INTELEKTUAL

mendominasi

bawel

berdebat

meremehkan















SPIRITUAL

kemahakuasaan

kebenaran diri

keraguan

tak bermoral

kreatifitas terhambat



SOSIAL

menarik diri

pengasingan

penolakan

kekerasan

ejekan

humor





















      1. AKIBAT PERILAKU KEKERASAN

a. Merugikan diri sendiri

Apabila kemarahan diekspresikan dengan merusak barang-barang milik sendiri seperti membanting gelas atau kemarahan yang diekspresikan dengan tindakan merusak diri seperti mogok makan, membenturkan kepala dll.

b. Merugikan orang lain

terjadi saat kemaraha dilampiaskan pada orang lain sehingga orang lain menjadi menderita dan terluka.

c. Pemberi motivasi

Merupakan akibat kemarahan yang bersifat positif karena menimbulkan semangat atau motivasi untuk melakukan hal yang lebih berguna, misalnya saat marah motivasi untuk belajar bertambah.

      1. POHON MASALAH





















      1. DIAGNOSA KEPERAWATAN

  • Resiko Kekerasan terhadap diri / orang lain b.d tanda-tanda psikotik(halusinasi)

  • Perubahan persepsi sensori Halusinasi b.d ketidakseimbangan biokimia

  • Kerusakan Interaksi social b.d perubahan proses berfikir

  • Harga diri Rendah kronis b.d kegagalan

  • Koping Individu tidak efektif b.d kesempatan untukmengantisipasi stressor tidak adekuat

  • Kurang pengetahuan b.d tidak mengenal sumber informasi











      1. RENCANA KEPERAWATAN

  • Resiko Kekerasan terhadap diri / orang lain

NOC : Kontrol Marah

NIC : Membantu Kontrol Marah

Aktivitas :

  1. Bina Hubungan saling percaya

  1. Gunakan ketenangan

  1. Anjurkan pasien menemui perawat bila ada perasaan marah

  1. Cegah klien melukai fisik baik pada diri sendiri maupun orang lain bila marah

  1. Ajarkan cara mengekspresikan marah secara fisik (memukul bantal, Olahraga, menulis)

  1. Berikan jaminan pada pasien bahwa perawat akan memberikan tindakan untuk mengurangi impuls

  1. Bantu pasien mengidentifikasi penyebab narah

  1. Identifikasi konsekuensi dalam mengekspresikan marah

  1. Bantu pasien dalam merencanakan untuk mencegah marah

  1. Identifikasi bersama pasien keuntungan mengekspresikan marah secara adaptif dan tidak melukai

  1. Anjurkan pasien menggunakan ketenangan (nafas dalam)

  1. Bantu pasien mengembangkan metode mengekspresikan marah pada orang lain secara asertif

  1. Berikan role model bagaimana mengekspresikannya

  1. Support pasien dalam melaksanakannya

  1. Berikan reinforcement.



  • Kerusakan Interaksi social

NOC : Ketrampilan Berinteraksi social

NIC : Modifikasi perilaku; ketrampilan social

Kegiatannya :

    1. Bantu pasien mengidentifikasi masalah interpersonal yang menyebabkan penurunan berinteraksi dengan orang lain.

    2. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya yang berhubungan dengan problem interpersonal.

    3. Bantu pasien mengidentifikasi pemecahan masalah tersebut.

    4. Bantu pasien mengidentifikasi tindakan yang mungkin dan konsekuensi dari berhubungan dengan orang lain.

    5. Identifikasi ketrampilan berinteraksi dengan orang lain yang spesifik yang akan menjadi focus latihan.

    6. Bantu pasien mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai target berinteraksi dengan orang lain.

    7. Tetapkan model yang mendemonstrasikan langkah perilaku dalam situasi yang berarti bagi pasien.

    8. Bantu pasien untuk bermain peran berinteraksi dengan orang lain.

    9. Berikan reinforcement atas kemampuan pasien dalam berinteraksi dengan orang lain.

    10. Ajarkan pada keluarga, teman, tentang tujuan dan proses latihan berinteraksi sosial.

    11. Libatkan orang yang berarti bagi pasien dalam latihan berinteraksi sosial (role play) dengan pasien.

    12. Berikan umpan balik kepada pasien dan orang yang berarti bagi pasien tentang kesesuaian dalam latihan.

    13. Anjurkan pasien/orang yang berarti bagi pasien untuk mengevaluasi hasil dari latihan berinteraksi sosial, berikan reward untuk hasil positif dan pemecahan masalah untuk hasil yang negatif.

NIC : Membangun hubungan yang komplek

Kegiatan:

              1. Ciptakan suasana yang hangat dan menerima

              2. Berikan kenyamanan fisik setelah interaksi

              3. Monitor pesan nonverbal dari pasien.

              4. Klarifikasi pesan nonverbal dengan tepat.

              5. Respon pesan nonverbal dengan tepat.

              6. Atur jarak fisik antara perawat pasien dengan tepat.

              7. Pertahankan postur tubuh terbuka.

              8. Gunakan teknik diam dalam komunikasi.

  • Harga diri Rendah kronis

NOC : Harga Diri

NIC : Peningkatan Harga Diri

Kegiatan:

      1. Monitor pernyataan pasien tentang harga diri

      2. Anjurkan pasien utuk mengidentifikasi kekuatan

      3. Anjurkan kontak mata jika berkomunikasi dengan orang lain

      4. Kuatkan kekuatan pribadi yang pasien identifikasi

      5. Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain.

      6. Berikan pengalaman yang meningkatkan otonomi pasien.

      7. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas meningkatkan harga diri.

      8. Monitor frekuensi pasien mengucapkan negatif pada diri sendiri.

      9. Yakinkan pasien percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya

      10. Anjurkan pasien untuk tidak mengkritik negatif terhadap dirinya

      11. Jangan mengejek/mengolok-olok pasien

      12. Sampaikan percaya diri terhadap kemampuan pasien mengatasi situasi

      13. Bantu pasien menetapkan tujuan yang realistik dalam mencapai peningkatan harga diri.

      14. Bantu pasien menilai kembali persepsi negatif terhadap dirinya.

      15. Anjurkan pasien untuk meningkatkan tanggung jawab terhadap dirinya.

      16. Gali alasan pasien mengkritik diri sendiri

      17. Anjurkan pasien mengevaluasi perilakunya.

      18. Berikan reward kepada pasien terhadap perkembangan dalam pencapaian tujuan.

      19. Monitor tingkat harga diri.



  • Koping individu tidak efektif

NOC ; Koping

NIC : Peningkatan Koping

                1. Nilai dampak situasi pasien dalam peran dan hubungan.

                2. Anjurkan pasien mengidentifikasi gambaran yang realistik terhadap perubahan peran.

                3. Nilai pemahaman pasien tentang proses penyakit

                4. Nilai dan diskusikan respon alternative terhadap situasi.

                5. Gunakan ketenangan

                6. Berikan suasana yang menerima.

                7. Berikan informasi tentang diagnosa, perawatan dan prognosa penyakitnya.

                8. Berikan pasien pilihan yang realistic tentang aspek perawatan

                9. Cari pemahaman tentang persepsi pasien terhadap situasi yang penuh dengan stress.

                10. Jangan mengambil keputusan ketika pasien dalam keadaan stress berat.

                11. Anjurkan pasien mengembangkan hubungan dengan orang lain.

                12. Anjurkan pasien berhubungan dengan orang lain yang mempunyai kesamaan tujuan dan kesenangan.

                13. Anjurkan mengikuti kegiatan sosial dan masyarakat

                14. Anjurkan pasien menjalankan agamanya.

                15. Evaluasi kemampuan pasien membuat keputusan.

                16. Konfrontasi pasien apabila mengalami perasaan ambivalen (marah/depresi)

                17. Atur situasi yang meningkatkan otonomi pasien.

                18. Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain.

                19. Gali cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam kehidupannya.

                20. Dukung penggunaan mekanisme defensive.

                21. Anjurkan pasien mengidentifikasi kekuatan dan kemampuannya.

                22. Bantu pasien memecahkan masalah dengan cara yang konstruktif.



DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna (1996), Marah akibat Penyakit yang diderita, editor Rianti Bhaktiyani, Arcan, Jakarta.



Rawlins,Ruth P,Heacock E.Patricia,(1993). Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Mosby Year Book



Stuart,Gail Wiscarz.Sundeen,(1998), Buku saku Keperawatan Jiwa ,alih bahasa, Achir Yani S Hamid,Editor Yasmin Asih, Ed 3, EGC,Jakarta



Mc Closkey,J.C. and G.M.Bulechek (1996).Nursing Interventions Classification (NIC). St Louis,Mosby



NANDA,2001, Nursing Diagnosis; Definition and Classification (2001-2002) Philadelphia



Nurjannah, Intansari (2004), Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa, Mocomedia, yogyakarta



Johnson&M Maas. (2000).Nursing Outcomes Classification. St. Louis: Mosby













































































Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Archives

Pengunjung


widgeo.net

Ayat Al Quran

Follower

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com