1. Admission care:
Kenalkan perawat
Sediakan privasi untuk klien,keluarga dan orang yang berarti
Orientasikan klien, keluarga orang yang berarti pada lingkungan sekitar
Orientasikan klien,keluarga, orang yang berarti pada agensi fasilitas yang lain
Lakukan pengkajian riwayat
Lakukan pengkajian fisik awal
lakukan pengkajian keuangan awal dengan cara yan gtepat
Lakukan pengkajian psikososial awal dengan tepat
Lakukan pengkajian religius awal dengan epat
Sedaiakn klien dengan hak-hak klien
Dokumentasikan informasi yang didapatkan
Pelihara kerahasiaan data klien
Kenali risiko klien untuk masuk kembali ke unit perawatan
Biatlah diagnosa perawatan
Mulai buat discharge planning
Implementasikan pencegahan keamanan dengan cara yang tepat
Berikan label pada papan klien, ruangan, pintu tempat tidur jika diindikasikan
Beritahukan dokter tentang klien dan status klien
Dapatkan order dari dokter untuk perawatan klien.
2. Modifikasi perilaku: keterampilan social
Bantu klien mengidentifikasi masalah dari kurangnya keterampilan social
Dukung klien untuk memvebalisasikan perasaannya berkaitan dengan masalah interpersonal
Bantu klien mengidentifikasi hasil yang diinginkan dalam hubungan interpersonal atau situasi yang problematic
Bantu klien mengidentifikasi kemungkinan tindakan dan konsekuensi dari hubungan interpersonal/sosialnya
Identifikasi keterampilan social yang spesifik yang akan menjadi focus training
Bantu klien mengidentifikasi tahapan tingkah laku untyuk mencapai keterampilan social
Sediakan model yang menunjukan tahapan tingkah laku dalam konteks situasi yang berarti bagi klien
Bantu klien bermain peran dalam tahapan tingkah laku
Berikan umpan balik bagi klien jika klien mampu menunjujkan kemampuan keterampialn social yang ditargetkan
Didik orang yang berarti bagi klien klien dengan cara yang tepat mengenai tujuan dan proses training keterampilan social
Libatkan orang yang berarti bagi klien dalam sesi training keterampilan social
Sediakan umpan balik untuk klien dan orang yang berarti tentang ketepatan dari respon social dalam situasi training
Dukung klien dan orang yang berarti untuk mengevaluasi hasil dari interaksi social, memberikan reward pada diri sendiri untuk hasil yan gpositif dan penyelesaian masalah yang hasilnya masih kurang dari yang diharapkan
3. Membina hubungan yang kompeks
Identifikasi perilaku sendiri terhadap klien dan situasi
Mengatur perasaan pribadi yang ditimbulkan oleh klien yang mempunyai efek negative pada interaksi terapetik
Ciptakan iklim yang hangat dan menerima secara tepat
Sediakan kenyamanan fisik sebelum interaksi
Diskusikan k erahasiaan informasi yang disampaikan dengan cara yan gtepat
Monitor pesan nonverbal klien
Mencari klarifikasi dari pesan nonverbal secara tepat
Berespon pada pesan nonverbal klien dengan cara yang tepat
Atur jarak fisik antara perawat dengan klien dengan cara yang tepat
Memlihara postrur tubuh terbuka
Gunakan periode diam untuk mengkomunikasikan ketertarikan dengan cara yang tepat
Berikan jaminan klien tentang ketertarikan anda padanya dengan cara yang tepat
Gunakan membuka dir dengan cara yang tepat
Bina persetujuan yang dapat saling diterima dalam hal waktu pertemuan dan pertemuan dengan cara yang tepat
Bantu klien untuk mengidentifikasi perasaan seperti marah, cemas, bermusuhan atau kesedihan yang menghalangi kemampuan berinteraksi dengan orang lain
Atur dari pembatasan tingkah laku yang dapat diterima selama sesi terapetik dengan cara yang tepat
Refleksikan ide utama kembali pada klien dengan kata-kata sendiri
Identifikasi topic dari ketertarikan
Kenalkan dirim pada orang yang berarti bagi klien dengan cara yang tepat
Buatlah waktu untuk interaksi berikutnya sebelum saat meninggalkan klien
Simpulkan pembicaraan pada akhir dari diskusi
Gunakan kesimpulan untuk memulai pembicaraan selanjutnya
Kembali pada waktu y ang dibuat sebelumnya untuk mendemonstrasikan ketertarikan anda pada klien
Siapkan terminasi dengan cara yang tepat
Sampaikan pengakuan dan penyelesaian selama hubungan
Sampaikan pengakuan dan penyelesaian selama hubungan
Fasilitasi usaha klien untuk melakukan review pengalaman hubungan terapetik
Dukung klien untuk berinteraksi dengan yang lain dengan menggunakan perilaku yang p;ositif
4. Manajemen Mood
Menentukan apakah klien saat ini berada pada risiko keamanan pada diri sendiri atau orang lai
Memulai tindakan pencegahan yang dibutuhkan untukmengamankan pasien atau orang lain dari bahaya kerusakan fisik
Monitor kemampuan perawatan diri
Monitor asupan cairan dan nutrisi
Bantu klien untuk memelihara hidrasi yang adekuat dan status nutrisi
Monitor status fisik dari pasien (misalnya berat badan dan hidrasi)
Monitor dan atur tingkat aktifitas dan stimulasi lingkungan sesuai dengan kebutuhan klien
Bantu klien memelihar siklus normal dari bangun/tidur
Sediakan kesempatan untuk aktivitas fisik
Monitor fungsi kognitif (konsentrasi, perhatian dan akemampuan untuk membuat keputusan)
Bantu klien untuk secara sadar memonitor perasaan
Dukung klien dengan cara yang tepat untuk mengambil peran sktif dalam penanganan dan rehabilitasi
Bantu klien utnuk mengidentifikasi pemicu dari mood yang terganggu
Bantu klien utnuk mengidentifikasi perasaan yang mendasari gangguan mood
Bantu klien untuk memventilasikan perasaan dengan cara yang tepat (missal memukul sand sack, terapi seni, dan aktifitas fisik yang keras)
Bantu klien untuk mengidentifikasi aspek dari pemicu yang adapat atau tidak dapat dirubah
Bantu klien mengidentifikasi sumber yan gtersedia dan kekuatan peribadi/ kemampuan yang dapat digunakan dalam memodifikasi pemicu gangguan mood
Ajarkan koping baru pemecahan masalah
Sediakan restrukturisasi kognitif yang tepat
Membmerikan pengobatan untuk menstabilkan mood
Monitor klien untuk efek samping pengobatan dan dampaknya pada mood
Bantu dokter dengan menyediakan terapi kejang listrik jika diindikasikan
Monitor status fisik dan mental dari pasien segera setelah ECT
Bantu pelaksanaan photo terapi utnuk meningkatkanmood
Sedaiakan pengajaran procedural pada pasien yang menerima ECT atau phototerapi
Monitor respon mood pasien terhadap ECT dan phototerapi
Sediakan pendidikan pengobatan pada pasien dan orang yang berarti
Sediakan pendidikan penyakit pada klein atau orang yang berarti jika ganngguan mood berdasarkan penyakit (depresi, mania dan premenstrual syndrome)
Sediakan petunjuk tentang perkembangan dann pemeliharaan dari sistgem dukungan (misalnya dukungan group, konselling)
5. Terapi rekreasi
Bantu klien/keluarga mengidentifikasi kekurangan dalam mobilitas
Bantu klien mengeksplorasi arti dari aktivitas rekreasi pavorit
Monitor kapasitas fisik dan mental untuk berpartisipasi dalam aktifitas rekreasi
Libatkan kloien dalam aktivitas rekreasi
Bantu klien untuk memilih aktivitas rekreasi yang konsisten dengan kemampuan fisik, psikologis dan social
Bantu klien untuk mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas rekreasi
Bantu klien mengidentifikasi arti dari aktivitas rekreaasi
Ganbarkankeuntungan dari stimulasi untuk variasi modalitas sensori
Seediakan alat rekreasi yang aman
Observasi keamanan
Awasi sesi rekreasi dengan cara yang tepat
Sediakan aktivitas rekreasi baru yang sesuai dengan usia dan kemampuan
Sediakan aktivitas rekreasi yang memunyai tujuan untuk menurunkan cemas
Bantu dalam mendapatkan transportasi untuk aktivitas rekreasi
Sediakan penguatan positif untuk mereka yang berpartisipasi pada aktivitas rekreasi
Monitor respon emosi, fisik dan social untuk aktivitas rekreasi
6. Mendengar Aktif:
Buat tujuan yang jelas saat interaksi
Tunjukan ketertarikan pada klien. Dapat dilihat dari ekspresi perawat yaitu: mempertahankan kontakmata, berhadapn, posisi mata sejajar, saat bercakap-cakap perawat membungkuk jika diperlukan.
Dukung ekspresi perasaan
Berfokus secara total pada interaksi dengan menekan persangkaan, bias, asumsi, asyik dengan asumsi peribadi dan distraksi lain
Berhati-hati terhadap kondisi fisik yang menunjukan pesan nonverbal. Hal ini dapat ditunjukan dengan kesejatian perawat
Dengarkan pesan tersembunyi yang tidak nampak saat percakapan
Hati-hatilah terhadap kata-kata yang dihindari seperti juga pesan non verbal yang mengikuti kata yang diekspresikan
Identifikasi tema yang dominant
Tentukan arti dari pesan dengan merefleksikan pada tingkah laku, pengalaman masa lalu dan situasi saat ini
Identiifikasi waktu respon yang merefleksikan pemahaman dari pesan yang diterima
Klarifikasi pesan melalui pertanyaan umpan balik
Periksa/buktikan pemahaman dari klien
Gunakan tahap-tahap interaksi untuk menemukan arti dari tingkah laku
Hindari hambatan untuk mendengar aktif (missalnya meminimalisasi persaan, menawarkan solusi yang mudah, memotong pembicaraan, bicara tentang diri sendiri, kekanak-kanakan)
7. Bantuan perawatan diri:
Monitor kemampuan klien utnk kemandirian perawatan diri
Monitor kebutuhan pasien untuk perlengkapan adaptif untuk kebersihan personal, berpakaian, berhias, toileting dan makan
Sediakan kebutuhan yang diperlukan personal (deodorant, sikat gigi dan sabun mandi)
Sediakan bantuan samai klien mampu secara penuh melakukan perawatan diri
Bantu klien menerima kebutuhan ketergantungan
Gunakan pengulanagn konsisten dari kesehatan rutinitas sebagi alat untuk menetapkan aktifitas
Dukung klien utnuk melakukan aktivitas normal dari kehidupan sehari-hari sesuai tingkat kemampuan
Dukung kemandirian, tapi intervensi saat klien tidak dapat melakkukan kegiatan.
Ajarkan orang tua atau keluarga untuk mendukung kemandirian untuk mengintervensi hanya pada saat klien tidak dapat melakukan kegiatan
Tetapkan rutinitas untuk aktivitas perawatan diri
Pertimbangkan usia dari klien dengan mendukung aktivitas perawatan diri
8. Peningkatan Koping
Hargai Penilaian klien terhadap perubahan dlam gambaran diri sesuai indikasi
Hargai dampak dari situasi hidup klien terhadap peran dan hubungan
Dukung klien untuk mengidentifikasi gambaran realitas dalam perubahan peran
Hargai pemahaman klien tentang proses penyakit
Hargai dan diskusikan respon terhadap situasi
Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan
Sediakan atmosfer penerimaan
Bantu klien dalam mengembangkan penghargaan yang objektif terhadap kejadian
Bantu klien mengidentifikasi informasi yang palin menarik untuk didapatkan
Sediakan informasi factual tentang diagnosis, penanganan dan prognosis
Sediakan pilihan yang realilstik tentang aspek perawatn saat ini
Dukung perilaku dari harapn yang realistic sebagai jalan untuk mengatasi perasaan tidak ada yangmembanntu
Evaluasi kemampuan klien membuat keputusan
Catat pemahaman perspektif klien terhadap situasi stressfull
Turunkan kegiatan pengambilan keputusan saat klien berada pada stress berat
Dukung penguasaan situasi secara berangsur
Dukung kesabaran dalam mengembangkan hubungan
Dukung hubungan dengan seseorang yang mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama
Dukung aktifitas sosail dan komunitas
Dukung penerimaan adanya keterbatasan pada orang lain
Akui latar belakang spiritual/budaya
Dukung penggunaan sumber spiritual jika diinginkan
Eksplorasi prestasi sukses klien sebelumnya
Eksplorasi alas an mengkritis diri pasien
KOnfrontasikan ambivalen klien
Dorong mengeluarkan marah dan bermusuhan dengan konstruktif
Mengatur situasi yang mendukung otonomi klien
Bantu klien dalam mengidentifikasi respon positif dari ornag lain
Dukung identifikais nilai hidup yang spesifik
Eksplorasi bersama klien metoda untuk mengatasi masalah hidup yan sebelumnya
Kenalkan klen dengan orang lain/grup yang pernah mengalam I kesuksesan denga pengalaman yang sama
Dukung penggunaan mekanisme defensive yang tepat
Dukung verbalisasi dari perasaan, persepsi dan takut
Diskusikan konsekuensi jika tidak mengatasi perasaan bersalah dan malu
Dukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan diri
Bantu klien utnuk mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang yan tepat
Bantu klien memecah tujuan yang kompleks menjadi lebih kecil dengan tahap yang dapat diatur
Bantu klien memeriksa sumber-sumbr untuk memnuhi tujuan
Menurunkan stimulasi lingkungan yang dapat disalahartikan sebagai ancaman
Hargai kebutuhan/keinginan untuk mendapatkan dukungan social
Bantu kien untuk mengidentifikasi dukungansosial yan tersedia
Tentukan resiko aktivitas menyakiti diri klien
Dukung keterlibatan keluarga dengnan cara yang tepat
Bantu klien untuk mengidentifkasi strategi positif untuk mengatasi keterbatasan dan mengelola gaya hidup atau perubahan peran
Bantu klien untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan tingkah laku yang konstruktif
Instruksikan klien tentgang penggunaan teknik relaksasi sesuai kebutuhan
9. Manajemen Halusinasi
Bangun hubungan saling percaya dengan klien
Monitor dan atur tingkat aktifitas dan stimulasi dari lingkungan
Pelihara lingkungan yang aman
Sediakan tingkat pengawasan
Catat tingkah laku klien yang mengindikasikan halusinasi
Pelihara rutinitas konsisten
Atur konsistensi pemberi perawatan sehari-hari
Dukung komunikasi yang jelas dan terbuka
Sediakan kesempatan klien untuk mendiskusikan halusinasinya
Dukung klien untuk mengekspresikan perasaannyadengan cara yang tepat
Fokuskan kembali pasien pada topikjika komunikasi klien tidak tepat untuk lingkungan
Monitor halusinasi untuk adanya isi halusinasi kekerasan pada diri atau orang lain
Dukung klien untuk mengembangkan control/ tanggung jawab pada tingkah laku sendiri
Dukun klien untuk mendiskusikan perasaan dan impuls daripada bertindak pada mereka
Dukung klien untuk memfalidasi halusinasi dengan orang yang dipercaya (misalnya testing realita)
Tunjukan jika ditanya bahwa anda tidak mengalami stimulasi yang sama
Hindari dari mendebat klien dari valilditas dari halusinasi
Fokus diskusi pada perasaan saat itu, lebih dari isi halusinasi (contoh: kamu tampak ketakutan)
Sediakan pengobatan rutin PRN antipsikotik dan anti cemas
Sediakan pendidikan pengobatan untuk klien dan orang yang berarti
Monitor klien untuk efek samping p;engobatan dan efek terapetik yang diinginkan
Sediakan keamanan dan kenyamanan klien dan orang lain pada saat klien tidak dapat mengontrol tingkah laku
Hentikan atau turunkan pengobatan (setelah berkonsultasi dengan pemberi resep) yang mungkin menyebabkan hallusinasi
Sediakan pendidikan tentang penyakit pada klien atau orang yang berarti jika halusinasi disebabkan oleh penyakit (misalnya depresi, delirium dan skizofrenia)
Didik keluarga dan orang terdekat tentang cara untuk mengatasi klien dengan halusinasi
Monitor kemampuan merawat diri
Bantuan perawatan jika diperlukan
Monitor status fisik klien
Sediakan istirahat cukup dan nutrisi
Libatkan klien dalam aktivitas berdasarkan realita yang mungkin mengalihkan dari halusinasi (misalnya mendengarkan musik)
10. Manajemen Waham
Bina hubungan saling percaya
Sediakan klien kesempatan untuk mendiskusikan waham dengan pemberi perawatan
Hindari mendebat tentang kepercayaan yan gsalah
Hindari mendukung ide waham
Fokus diskusi pada perasaan klien dari pada hanya isi dari waham
Sedaiakn rasa nyaman dan jaminan
Dukung klien untuk memvalidasi kepercayaan waham dengan orang yang dipercaya
Dukung klien untuk memverbalisasikan waham pada pemberi perawatan
Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi dimana klien secara social dapat diterima untuk mendiskusikan waham
Sedaiakn aktifitas rekreasi atau aktifitas di waktu luang yang membutuhkan perhatian atau keterampilan
Monitor kemampouan perawatan diri
Bantu perawatan diri jika diperlukan
MNonitor status fisik klien
Sediakan istirahat dan nutrisi yang sdekuat
Monitor waham untuk mengetahui adanya isi waham yang membahayakan diri atau kekerasan
Llindungi klien dan orang lain dari waham yang menyebbkN perilaku yang mungkin berbahaya
Pelihara lingkungabn yang aman
Sediakan tingkat yang tepat dari surveillance atau pengawasan untuk memonitor klien
Jamin keamanan klen
Sediakan keamanan dan kenyamanann klien dan orang lain pada saat klien tidak dapat mengontrol tingkah laku
Turunkan stimulasi lilngkungan yang berlebihan sesuai dengan kebutuhan
Bantu klien untuk menghindari atau mengeliminasi stressor yang menciptakan waham
Pelihara rutinitas harian secara konsisten
Atur konsistensi pemberi perawatan setiap hari
Berikan obat anti psikotik dan anti cemas sesuai rutinitas dan sesuai kebutuhan
Sediakan pendidikan mengenai pengobatgan pada klien dan da orang yang berarti
Monitor efek samping obat dan efek terapetik yang diinginkan
Ajarkan kleuarga dan orang terpenting tentang jalan untuk mengatasi klien dengan waham
Sediakan poendidikan tentang penyakit pada klie dan orang yang berarti jika waham berasal dari penyakit
11. Peningkatan sosialisasi
Dukung pengembangan keterlibatan dalam hubungan yang telah terbina, misalnya sikap ramah, murah senyum, sopan, menghormati perkataan misalnya ‘bagaimana perasaannya hari ini?’. Mengajak berbicara hal-hal ytang sederhana.
Meningkatkan kesabaran dalam mengembangkan hubungan misalnya pada saat klien menolak minum obat, perawat tetap sabar
Meningkatkan hubungan dengan orang yang memiliki ketertarikan dan tujuan yang sama
Dukung aktivitas social dan komunitas.
Dukung klien untuk mau berbagi masalah dengan orang lain
Dukung kejujuran dalam menunjukan jati diri klien pada orang lain
Dukukng ketertarikan baru secaramenyeluruh
Dukung menghormati hak orang lain
Rujuk klien pada grup analisis transaksional atau program dimana memahami transaksi dapat ditingkatkan dengan tepat
Mengijinkan pengetesan dari batasan hubungan
Memberikan umpan balik tentang kemajuan dalam perawatan mengenai penampilan personal atau aktivitas lain
Bantu klien meningkatkan kesadaran mengenai kekuatan dan batasan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Gunakan bermain peran untuk mempraktekan peningkatan keterampilan dan teknik komunikasi
Sedaiakan model peran yang mengekspresikan marah dengan cara yang tepat
Mengkonfrontasikan mengenai kerusakan penilaian oleh klien dengan cara yang tepat
Meminta dan mengharapkan komunikas verbal
memberikan umpan balik positif pada saat klien mampu memahami hal yang lain
Dukung klien utnuk merubah lingkungan seperti keluar untuk jalan-jalan atau melihat film
Memfasilitasi masukan dari klien dan perencanaan untuk aktifitas dimasa depan
Dukung rencana grup kecil untuk aktifitas spesial
12. Peningkatan support system:
Mengkaji respon psikologi terhadap situasi dan ketersediaan system dukungan
menentukan keadekuatan dari jaringan social yang ada
Mengidentifikasi tingkat dukungan keluarga
Menentukan system dukungan yang saat ini digunkan
menentukan tahanann untuk menggunakan system dukungan
Monitor situasi keluarga saat ini
Dukung klien untuk berpartisipasi dalam aktivitas social dan komunitas
Dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama
Rjuk pada self-help group jika tepat
Mengkaji sumber komunitas yang adekuat untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahn
Libatkan keluarga/orang yang berarti dalam perawatan dan perencanaan.
13. Peningkatan harga diri
Monitor pernyataan klien tentang harga dirinya
Tentukan control klien dalam cara mengungkapkan perasaan dan pikiran
Tentukan tingkat kepercayaan diri klien dalam pengambilan keputusan
Anjurkan klien untuk mengidentifikasi kekuatan
Berikan penghargaan saat klien mampu mengenali kekuatannya
Anjurkan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
Sediakan pengalaman yang dapat meningkatkan otonomi klien secara tepat
Bantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain
Hindari mengkritik secara negative
Hindari mengolok-olok atau mengejek
Bantu klien menentukan setting tujuan yang realistic untuk meningkatkan harga diri
bantu klien menerima ketergantungan pada orang lain secara tepat
Bantu klien untuk reevaluasi persepsi negative terhadap diri
Anjurkan klien meningkatkan tanggung jawab terhadap diri sendiri secara adekuat
Bantu klein untuk mengidentifikasi pengaruh/dampak kelompok sebaya terhadap perasaan harga diri
Eksplorasi kesuksesan/prestasi masa lalu
Eksplorasi alas an kritik terhadap diri atau menyalahkan diri
Anjurkan klien untuk mengecvaluasi perilakunya sendiri
Anjurkan klien untuk menerima perubahan baru
Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Monitor frekuensi menverbalkan negative diri
Monitor level harga dir setiap saat secara tepat
14. Dukungan spiritual:
Terbuka terhadap ekspresi kesepian dan ketidakberdayaan.
Anjurkan untuk penggunaan sumber-sumber spiritual.
Fasilitasi pasien dengan artikel-artikel spiritual sesuai dengan pilihan mereka.
Konsultasikan pasien ke penasihat spiritual pilihan pasien.
Gunakan teknik klarifikasi nilai (prinsip) untuk membantu pasien mengklarifikasi nilai dan kepercayaan
Sediakan waktu untuk mendengarkan ungkapan perasaan pasien.
Bersikap empati pada perasaan pasien.
Fasilitasi pasien untuk melakukan meditasi, beribadah, dan aktivitas ritual keagamaan yang lain
Dengarkan baik-baik komunikasi pasien, dan bangun sense of timing untuk beribadah atau ritual spiritual.
Yakinkan pasien bahwa perawat akan bersedia membantu pasien pada waktu sakit/menderita.
Terbuka pada perasaan pasien tentang sakit dan mati.
Bantu pasien untuk mengekspresikan dan mengurangi rasa marah dengan jalan yang tepat dan benar
15. Terapi Bermain:
Sediakan alat-alat permainan sesuai dengan tingkat perkembangan klien
sediakan alat p[ermainan yang aman
Sediakan alat-alat permainan yang merangsang kreativitas dan expresi
Sediakan peralatan dalam bermain peran
Sedaiakn peralatan permaian aggressive atau repressive jika tepat
Sediakan alat alat RS sungguhan untuk memfasilitasi ekspresi tentang realitas perawatan, pengobatan ndan penyakit
Sediakan lingkungan yang tenang dan terbebas dari interupsi
Konunikasikan penerimaan perasaan, positif ataupun negative, dan expressikan melalui permainan
Set untuk permainan yang terapetik
Komunikasikan tujuan dari sessi permainan
Awasi sessi permainan
Diskusikan kegiatan bermain pada keluarga
Anjurkan pasien untuk berbagi perasaan, pengetahuan dan persepsi
Observasi penggunaan alat permainan oleh pasien
Catat hasil observasi selama permainan
Validasi perasaan klien yangdiekspresikan selama permainan
Bandingkan data yang didapat saat permainan dengan data yang didapat dari wawancara riwayat
16. Terapi seni:
Sedaiakn peralatan yang sesuai dengan tujuan terapi dan tingkat perkembangan kien
Sedaikan lingkungan yang tenang dan terbebas dari interupsi
Diskusikan tentag menggambar atau seni yang lain dengan klien
Lewatkan waktu dengan klien selama penggunaan media seni
Observasi pendekatan klien terhadap media seni
Catat komentar verbal dari klien selama terapi seni
Anjurkan klien menjelaskan hassil seni atau hasil gambarnya
Catat interpretasiklien terhadap kreasinya
Diskusikan denganklien apa yang digambar, menggunakan pendekatan langsung ataupun tidak langsung secara tepat
Identifikasi tema-tema dari kreasi klien dari waktu ke waktu
gandakan hasil karya klien dan simpan di file klien sesuai keburtuhan secara tepat
Gunakan figure manusia untuk mengenali konsep diri klien
Gunkaan tema gambar keluarga untuk mengenali pola interkasi keluarga
Gunakan gambar untuk mengenali efek kejadian stress pada klien
Bandingkan hasil gambar klien dengan tingkat perkembangan
Interpretasikan arti aspek yang berarti dari gambar,
Hindari membaca makna gambar sebelum membaca riwayat secara keseluruhan, dasar menggambar, dan kumpulan gambar waktu waktu terdahulu.
17. Terapi aktivitas
Berkolaborasi dengan okupasi terapi, fisik terapis ata rekreasi terapis dalam merencanakan dan monitor program aktivitas dengan cara yang tepat
Tentukan komitmen klien untuk meningkatkan frekuensi atau rentang aktivitas
Bantu untuk mengeksplorasi arti pribadi dari aktivitas yang biasa dilakukan
Bantu untuk memilih aktifitas konsisten sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
Bantu berfokus pada apa yang pasien dapat lakukan daripada berfokus pada kekurangannya
Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktifitas yang diperlukan
Bantu untuk mendapatkan transportasi dengan cara yang tepat
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang disukai
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang penuh arti
Baqntu klien untuk membuat jadual periode yang spesifik dalam hal aktivitas hiburan kedalam rutinitas harian
Bantu klien /keluarga mengidentifikasi kekurangan dalam tingkat aktivitas
Insteruksikan pada klien /keluarga untuk memilih fungsi dan kesehatan sesuai dengan peran dari aktifitas social, spiritual dan kognitif
Instruksikan klien/keluarga bagaimana menunjukan aktifitas yang diinginkan atau disarankan
Bantu klien /keluarga untuk mengadaptasi lingkungan guna mengakomodasi sktifitas yang diinginkan
Sedaiakn aktifitas untuk meningkatkan lapang perhatian dlam berkonsultasi dengan OT
Memfasilitasi pergantian aktifitas pada saat klien mempunyai keterbatasan dalam waktu, energi atau pergerakan
Merujuk pada pusat komuniti atau program aktifitas
Bantu denganaktifitas fisik teratur (misalnya ambulasi, transfer, berpindah dan perawatan diri)
Sediakan aktivitas motorik kasar untuk klien dengan hiperaktif
Buat lingkungan aman untukk pergerakan otot besar sesuai indikasi
Sediakan aktivitas motorik untuk menghilangkan ketegangan otot
Sediakan permainan group yang tidak kompetitif terstruktur dan aktif
Dukung keterlibatan dalam kegiatan rekreasi dan hiburang yang bertujuan untuk menurunkan kecemasan, group menyanyi, volley, pingpong, jalan-jalan, berenang, tugas yang sederhana dan simple, permainan yang sederhana, tugas rutin, mengurus rumah, berdandan, tekateki dan kartu
Sediakan penghargaan positif bagi yang telah aktif berpartisipasi
Bantu klien untuk mengembangkan motivasi diri danpenguatan
Monitor respon emosi, fisik, social dan spiritual, terhadap aktivitas
Bantu klien dan keluarga untuk memonitor sendiri kemajuannya terhadap tujuan yang ingin dicapai.
18. Bantuan Kontrol Marah:
Buat hubungan saling percaya
Gunakan pendekatan kalem dan meyakinkan
Tentukan harapan tingkah laku yang tepat untuk expresi marah, berikan tingkat kognitif dan fungsi fisik
Batasi akses untuk situasi yang membuat frustasi sampai pasien dapat mengekspresikan dengan cara yan gadaptif
Dukung pasien untuk mencari bantuan dari staff perawat atau yang bertanggung jawab selama periode peningkatan ketegangan
Monitor untuk agresi yang tidak tepat dan intervensi sebelum diekspresikan
Cegah menyakiti secara fisik jika marah yang diarahkan pada diri atau orang lain (misalnya restrain dan menghindarkan sebjata yang mematikan)
Sediakan fasilitas untuk mengekspresikan marah seperti sansak, sport, menulis dll
Sedaiakan jaminan untuk pasien bahwa staff perawat akan melakukan intervensi untuk mencegah pasien dari kehilangan control
Gunakan control eksternalk sesuai dengan kebutuhan untuk menenangkan pasien yang mengekspresikan marah dengan perilaku yang mal adaptif
Sediakan umpan balik pada perilaku yang membantu pasien mengidentifikasi marah
Bantu pasien untuk mengidentifikasi sumber kemarhan
Identifikasi fungsi dari marah , frustasi dan kekerasan bagi pasien
Identifikasi konsekuensi dari ekspresi marah yang tidak tepat
Bantu pasien untuk membuat rencana strategis untuk mencegah ekspresi marah yang tidak tepat
Identifikasi bersama dengan pasien keuntungan dari perilaku marah dengan perilaku yang adaptif dan tanpa kekerasan.
Bangun harapan dimana pasien dapat mengeontrol perilakunya
Instruksikan penggunaan time-out dan nafas dalam
Bantu mengembangkan metode yang tepat untuk mengekspresikan marah pada orang lain
Sediakan model peran yang mengekspresikan marah secara tepat
Dukung pasien dalam mengimplementasikan strategi control marah dan ekspresi marah yang tepat
Sediakan reinforcement untuk ekspresi marah yang tepat
19. Manajemen lingkungan: Pencegahan kekerasan
Jauhkan barang-barang yang dapat dijadikan senjata dari lingkungan
Cari lingkungan rutin yang bebas dari bahaya
Cek pasien bahwa tidak memiliki senjata atau barang yang potensial dijadikan senjata pda saat pasien masuk
Monitor keamanan semua barang yang dibawa oleh pengunjung
Instruksikan pada pengunjung dan pemberi perawatan lain tentang isu keamanan pasien
Batasi pasien untuk menggunakan barang yang potensial yang menjadi senjata
Monitor pasien selama penggunaan barang yang potensial untuk senjata misalnya psau cukur
Tempatkan pasien dengan masalah potensial menyakiti diri dengan teman sekamar lain untuk menurunkan isolasi dan kesempatan bertindak menyakiti diri sesuai dengan fikirannya dengan cara yang tepat
Atur ruangan tunggal untuk pasien dengan potensial menyakiti orang lain
Tempatkan pasien di ruang tidur yang dekat dengan ruang perawat
Batasi akses ke jendela jika tidak dikunci
Penggunaan kunci dan alat penyimpanan
Sedaiakan alat makan dari plastic atau kertas
Tempatkan pasien pada lingkungan yang membatasi untuk tingkat kebutuhan observasi
Sediakan pengawasan pada semua pasien yang mempunyai akses area untuk memelihara keamanan pasien dan intervensi terapeutik sesuai dengan kebutuhan
Pindahkan individu lain dari pasien yang potensial melakuakn kekerasan
Memelihara area aman yang telah direncanakan untuk pasien pada saat melakukan kekerasan
Kenakan milts, splints, helm atau restrain untuk membatasi pergerakan dan kemampuan untuk menyakiti diri jika diperlukan
Sedaiakan plastic sebagai hanger dan bukan dari metal jika diperlukan
20. Discharge Planning
Bantu klien, keluarga untuk menyiapkan kepulangan
Kolaborasi dengan klien,, keluraga, dokter , orang berarti dan tim kesehatan lain dalam merencanakan perawatan kesehatan berkelanjutan
Berkoordinasi dengan pemberi perawatan yang berbeda untuk menjamin waktu kepulangan klien
Identifikasi pemahaman klien dan pemberi perawatan tentang pengetahuan atau skill yang diperlukan setelah klien pulang
Identifikasi kebutuhan pengajaran klien untuk perawatan setelah pulang
Komunikasikan rencana pulang klien, dengan cara yang tepat
Dokumentasikan rencana klien pulang di tempat pendokumentasiannya
Formulasikan rencana pemeliharaan untuk follow Up setelah klien pulang
Bantu klien, orang berarti dan keluarga untuk merencanakan lingkungan suportif yang diperlukan untuk menyediakan perawatan klien setelah pulang dari rumah sakit
Kembangkan rencana yang mempertimbangkan perawatan kesehatan, sosial, dan kebutuhan finansial klien
Atur evaluasi setelah kepulangan dengan cara yang tepat
`Dukung perawtaan diri dengan cara yanng tepat
Atur kepulangan pada tingkat perawatan selanjutnya
Atur dukungan pemberi perawatan dengan cara yang tepat
Diskusikan sumber finansial, jika pengaturan perawatan kesehatan diperlukan setelah pulang
Koordinasikan rujukan terkait yang relevan diantara penyedian perawtan kesehatan.
Nursing
Intervention
Classivication
(NIC)
Di edit kembali
oleh Tulus Setiono
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran UGM
Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar